Sabtu, 21 November 2009
ungkapan hati seorang anak kesepian
taukah kau bagaimana rasanya hidup dalam keluarga yg tidak harmonis?
taukah kau bagaimana rasanya melihat orangtuamu bertengkar terus?
taukah kau bagaimana rasanya melihat ibumu dipukuli?
taukah kau bagaimana rasanya setiap malam menangis sendiri mendengar ayah dan ibumu saling berteriak namun kau tak dapat berbuat apa2?
taukah kau bagaimana rasanya harus tertawa saat hatimu menangis?
taukah kau bagaimana rasanya hati ini saat melihat keluarga lain tertawa sementara keluargamu entah berada dimana?
taukah kamu bagaimana rasanya berjuang demi diri sendiri tanpa ada seorang yg peduli?
taukah kamu bagaimana rasanya ingin didengarkan namun tak seorangpun mau mendengar?
taukah kamu bagaimana rasanya mendengar piring pecah dan ketakutan saat melihat ayahmu bertengkar sampai membawa benda tajam??
aku tahu, aku tahu bagaimana rasanya hidup seperti itu dan masih banyak lagi kekelaman yg tak dapat kutulis satu persatu.
seandainya kau dapat melongok dan mengintip sedikit saja dari kehidupanku mungkin kau akan mengerti mengapa aku seperti ini. kehidupanku sudah menyerupai neraka. sudah tidak ada tempat lagi bagiku untuk berteduh dan merasa aman. sudah tidak ada lagi air mata yg mengalir. ini terjadi sepanjang hidupku. saat bahagia hanya dapat dihitung dengan jari. selanjutnya yang ada hanya tatapan kosong, rintihan tangis yg menyayat hati dan ketakutan. aku sendirian. aku masih mencoba bertahan. tidak tahu apa yg kupertahankan namun aku masih bertahan. bertahan untuk tetap sadar dan berjuang walau tak ada yang menemani. salahkah aku apabila aku tidak percaya pada apa yang orang sebut cinta? lihatlah aku, apakah aku terlahir dari cinta atau sebuah paksa? aku sendiri tidak tahu apakah aku cukup berharga untuk hidup? berbagai buku mengatakan agar aku menghargai dan memaknai hidupku. namun apakah sang penulis itu merasakan apa yg aku rasakan? irisan itu terlalu dalam menyayat hatiku. kekejaman itu mengeraskan jiwaku. aku ingin memberontak, aku ingin berteriak naum tak ada yang mau mendengarku.
ibu, mengapa engkau melahirkanku? ayah, mengapa engkau menanamkan diriku dalam rahim ibu? seandainya aku boleh memilih maka akan kupilih agar aku tidak usah berada disini. apakah aku harus menyalahkan tuhan? rasanya tidak namun aku sendiri juga tidak tahu rencana apa yang dibuatNya sehingga aku merasakan hal ini. namun yang membuatku bertahan adalah ketika aku melihat sekelilingku. tiap orang dengan permasalahannya masing2. aku hanya berfokus pada masalahku, orang lain juga masih memiliki masalah. maka dari itu aku berusaha untuk selalu tertawa. menertawakan kesedihanku yg gagal untuk membuatku terjatuh dan tenggelam. menertawakan airmata yg jatuh tak berguna. masih ada hari esok, masih ada harapan yang indah dan yang pasti masih ada sedikit cinta walau mungkin sudah pudar dan hampir hilang ditelan masa. namun aku berusaha percaya.. inilah ungkapan hati sorang anak kesepian....
-dedicated to n.n-