Rabu, 19 Januari 2011

ngintip,,,,


Kali ini gw akan sedikit memaparkan sedikit kehidupan kami, para residen, pada kalian semua,, Ide ini muncul karena setelah gw melihat, mengamati, memperhatikan dan kemudian sedikit menyimpulkan, ternyata cukup banyak orang yang kurang mengerti kehidupan yang kami jalani. Kawan hingga keluarga yang tidak memiliki latar belakang kedokteran hingga dengan latar belakang yang sama pun bisa tidak mengerti ke'hectic'an dunia residen sehingga tidak jarang terjadi friksi yang mungkin berbenturan dan kami berkesan "terpenjara", "terkungkung" atau bahkan "terlalu menurut dengan perintah". Tidak jarang, banyak residen yang sering sedih denger keluhan dari keluarganya, bercerai hingga anaknya yang kecil bilang, "mama kok ga pernah di rumah? atau, mama ga pernah anterin dede", namun yang paling menyedihkan bukan ketika pertengkaran, perceraian terjadi... Hal tersedih justru muncul ketika seorang anak berusia empat tahun yang sedang sakit memandang mamanya, mengelus pipi mamanya dan berkata, "mama sekolah ajah, dede ga papa sendirian sama nini (nenek, red), ga usah kuatir, mama belajar yang rajin ajah yaa..". Sebuah perkataan tulus yang bahkan belum tentu bisa diucapkan oleh orang dewasa.

Memasuki dunia residen berarti engkau sudah menggadaikan hidupmu dengan sebuah sistem, sebuah dunia yang tentu akan menyita mayoritas waktu dan tenaga pada rumah sakit dan semua yang berkaitannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekali lagi, mayoritas waktu kami.. Mari kita bahas sedikit dari sistem yang kami jalani ini yang seringkali menjadi ocehan, omelan, dan protes orang terdekat kami, bahwa kami tidak memiliki waktu selain dari rumah sakit,, Tiliklah kehidupan kami sedikit lebih dekat,, Dan buat yang mau jadi residen, pikirlah baik2 atau perkenalkanlah dunia kalian pada keluarga kalian, karena kalian akan sangat membutuhkan mereka untuk bisa menyokong, terlebih saat kalian sudah terseok, terperosok, terjerembab dalam menjalaninya, hihihi,,,

Contoh paling gampang,,, Jadwal jaga. Dalam keadaan normal terkadang jadwalnya saja sudah padat, belum lagi kalo judulnya adalah "tambah jaga". Kalo apes jaga tiap 2 hari sekali bahkan ada beberapa yang ga pulang dalam waktu 2 minggu, kebayangkan gimana ga bingung tuh keluarganya? Temen gw ajah sampe stres ga pulang2, istri yang marah2, anak yang protes, tugas yang numpuk, badan yang udah babak belur. Dan perlu kalian ketahui, yang disebut dengan jaga itu bukan hanya 24 jam saja. Misalnya jaga hari senin, artinya kami harus datang mulai dari jam 7 hari senin (aktivitas biasa seperti poli, ruangan, dll), mulai jaga jam 4 sore sampai jam 7 hari selasa dan dilanjutkan dengan aktivitas biasa lagi hingga pukul 4 keesokan harinya. Artinya total kami harus terjaga MINIMAL sekitar 33 jam, belum lagi apabila ada kerjaan lain atau di beberapa bagian bila operasinya belum selesai maka harus dilanjutkan hingga entah kapan. Belum lagi lagi lagi kalo jadwalnya suka "lupa ingatan", kaya pas malem taun baru, pas keluarga lagi ada acara, bahkan ada temen gw di nun jauh sono yang sempet2nya jaga pas H-1 perkawinannya,, geloo

Contoh laen, tugas tetek bengek,, Terkadang ada ajah biaya tak terduga seperti bayarin yang ga penting muncul, atau acara seminar yang bikin kelimpungan padahal tugas ajah dah numpuk, jadi EO acara, jadwal jaga bla-bla bla,, sumpah, yang satu ini kadang bikin gw juga mikir,, Gw ini mau jadi dokter spesialis atau jadi event organizer, atau jadi operator telfon, tukang angkat2 atau pembantu umum a.k.a babu? Dan terkadang,, orang terdekat kami bilang, lo ga bisa nolak yah? Yee,,,, jangankan nolak, pasang muka berak ajah udah dianggep ngelawan. Kalian mikir lebay, bodoh amat mau ngikutin, well kalian harus mengerti ini adalah sistem. Sama halnya dengan kasus STP*N yang ikhlas disiksa fisik gituh, semua itu karena sistem. Mau salahin sistem? Silakan coba sendiri, buyarin ajah sekalian sekulaannya. Heran, ngertiin aja susah.. buntutnya malah jadi whateverlah, bodo lah,, lebay lah,, emang susah kalo ga mau humble duduk meninggalkan pridenyah dan melihat sendiri dunia kami..

Sebenernya sih semua kesalahpahaman yang mungkin muncul lebih banyak disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau pengenalan pada kehidupan kami yang memang "ga jelas" inih, tapi percayalah, bahwa itu semua tidak mengurangi perhatian dan rasa kasih sayang kami terhadap kalian semua. Maka dari itu, sebaiknya perlu relasi, sahabat, pasangan dan keluarga yang mau mengerti bahwa kami disini sedang make deal dengan hidup kami. Kalian berfikir bahwa kami terkesan pasrah atau berlebihan? Terserah sudut pandang kalian karena kami semua berada dalam suatu sistem, yang mungkin sulit untuk kalian mengerti. Kami sendiri sedang berjuang dan bertahan di dalamnya. Kami tidak ingin menyakiti kalian, kami tidak ingin mengecewakan kalian namun ini adalah pilihan. Baik kalian mau mengerti atau tidak, ini adalah pilihan kami. Kami hanya meminta sedikit pengertian dan janganlah menambah beban kami (yang kalian sulit mengerti itu) dengan memprotes. Satu yang kami butuhkan, keluarga, sahabat, pasangan yang mau mengerti, membantu dan mendukung dalam pilihan kami untuk sekolah lagi. Kamipun sedang berusaha dan kami sadar kami bukanlah manusia super yang bisa menyenangkan semua orang, harus ada pengorbanan,, Well,, No pain no gain,,