Senin, 08 April 2013

Fight.. Family.. For a better...future

Keluarga kecilku sedang berjuang..

Ada yang nun jauh disana.. Dia berjuang melawan trauma masa lalu, melawan kebiasaan buruknya hingga menghabiskan banyak uang sia-sia, melawan kesendirian dan hawa nafsu yang dialihkan pada...makanan! :) dia sedang mempersiapkan progress report yang lebih seperti progres repot. Entah kenapa, dia hobiii sekali menanyakan pendapatku bagaimana jadinya hasilnya nanti. Aku takut, bukan karena dia tidak bisa namun karena dia tidak suka menulis... Itu yang kutakutkan. Apalagi ditambah dengan traumanya. Bayang-bayang gelap itu masih kuat melekat.. Tidak pede, trauma dan bahasa adalah trilogi yang sedang dihadapinya dalam menyusun progres repotnya.. Namun aku tahu bahwa dia bisa dan Tuhan akan menemaninya...

Di luar masalah itu, dia masih harus berkutat dengan pekerjaan. Sebenarnya aku lbh suka dia bekerja namun jangan yg tll berat. Kalau dia tidak bekerja dia akan tambah stres.. Kaya di aussie dl.. Semoga dia bisa menemukan pekerjaan baru atau tambahan mengajar lagi.. Amiinn.. Dan semoga dia bisa mengendalikan diri melawan kebiasaan buruknya dan berdamai dengan masa lalu yg menghabiskan uang yg tidak sedikit. Tapi sudahlah, aku percaya bahwa semuanya sudah disediakan.

Aku.. Aku masih disini, berjuang melawan waktu dan hatiku. Waktu karena aku harus pintar membagi waktu. Mulai minggu depan aku stase di bagian EEG aka perekaman otak (itu loh, alat yg biasa dipakai di kepala untuk memeriksa pasien kejang.. Di bagian ini masuk pukul 6 pagi tepat dan pulang sore.. Ditambah lagi stresor tinggi karena dosennya adalah orang yg tegas dan.. (kalau boleh jujur) membuat aura ketakutan semerbak. Belum lagi kakak kelas yg masih hobi menyuruhku menjadi jaga dua. Dan bukan hanya sekali.. Tuhan, ampuni dosanya. Remember, karma DOES exist!! Apalagi dia memiliki bayi sama denganku.. Well, hati-hati. Doa orang tertindas didengar..

Sekolah pasti punya masalah, namun hanya di Indonesia residen tidak dibayar. Hanya di Indonesia, residen lbh rendah kedudukannya dari koas.. Kali ini masalahku adalah maju ilmiah, belajar, membuat penelitian dan aku hanya ingin lulus.. Sudah lelah jiwa raga..

Pejuang terakhir adalah seorang anak yang berusia 9 bulan dimana dia harus berjuang melawan kesendiriannya ditinggal kedua orang tuanya. Tangisnya saat kesepian tidak disambut dengan hangatnya pelukan mommy karena momynya sibuk harus sudah sampai di rumah sakit pukul enam pagi dan pulang entah kapan...

Ah... Mereka... Mereka hanya melihat dari kejauhan.. Mereka hanya dapat berkata, hebat ya dua duanya bisa sekolah. Yang satu spesialis, yg satu S3 di luar pula.. Aku hanya bisa tertawa.. They never know what the story behind.. Susahnya menjaga hati, mengisi kekosongan, melawan nafsu bahkan kebiasaan buruk yg muncul like gambling.. Hidup itu pilihan.. Dan inilah jalan berliku keluarga kecil kami.. Impianku sederhana, kami dapat berkumpul kembali.. Back for good..

No turning point.. No return.. All we have to do is keep moving on and stay strong through the storm.. Aku dan mereka.. Berjuang hingga titik lemah kami.. Namun hanya satu kalimat.. Ini pilihan kami.. Hidup itu selibat hukum dengan sebab akibat dan aku tahu konsekuensinya.. Berikanlah kami kekuatan, jauhkanlah kami dari dosa-dosa.. Kami hanya manusian biasa yang tidak luput dari cacat dan cela.. Kami kuat karenaMu.. Kami bisa berjalan karenaMu.. Amiinnn

Selasa, 02 April 2013

How can I describe a single mom

Malam ini aku melihatmya atraksi guling-guling. Bocah sembilan bulan ini begitu bersemangat. Seakan tiada masalah. Tugasmu hanyalah bermain, bertumbuh, makan minum dan pup.. Hehehe..

Entah rasa ini sudah berapa lama menggangguku. Aku hanya ingin kau tahu betapa aku menyayangimu. Jikalau aku bisa, aku ingin berhenti dan menjagamu sepanjang waktu. Aku berhutang banyak padamu. Kasih sayang seorang ayah. Aku tak memiliki cukup waktu untuk menjadi seorang ibu dan seorang ayah sekaligus. Hatiku miris setiap kali aku melihatmu terbangun dari lelapmu ketika aku pulang atau pergi. Jam berapapun itu.. Matamu.. Aku tak akan pernah sanggup melihat matamu.

Seandainya aku bisa, seandainya aku mampu.. Aku tidak akan meninggalkanmu. Sudah cukup lelahmu, sudah cukup tangismu. Kau hanya perlu tersenyum. Kau adalah prioritasku. Namun aku terhimpit dengan sekolahku. Menjagamu seorang diri. Mengurus rumah. Hanya kita.. Sekarang hanya ada kita. Manusia lain boleh datang dan pergi namun tidak disangka aku juga menjadi seorang yang datang dan pergi untukmu. Percayalah, aku memang datang dan pergi tanpa tentu namun aku selalu ada disini. Aku selalu berusaha menemuimu, mengisi kekosonganmu. Tidak terhitung betapa banyak airmatamu saat kau mencariku. Tidak peduli kapanpun, kau selalu tertawa dengan kehadiranku. Maafkan mommy sayang... Sungguh, yg kuinginkan hanya denganmu. Aku tidak peduli hal lain. Melepasmu adalah hal yang tersulit untukku.

Satu yang tidak akan dapat kuulang walau kubayar dengan apapun juga.. Waktu... Aku kehilangan waktu denganmu banyaaakkk.. Aku melewatkan banyak hal.. Apakah kau menangis? Mungkin kau butuh kehangatan pelukanku.. Apa kau bermain sendiri? Ah, mungkin kau menunggu,u bermain. Aku teringat betapa dia tidak menggangguku tatkala aku lelah pulang jaga malam. Dia hanya melihatku berulang-ulang tanpa mengganggu. Mungkin dia ingin bermain.

Namun, apakah aku menyesal bahwa dia hadir saat kami berdua sebagai orang tuanya harus terpisah jauh dan mencari jalan masing-masing dalam mencari ilmu? Tidak. Justru dialah yang membuat aku tetap tegar. Ketegaran dan ketakutan dalam rupa yang sama. Bagai dua sisi mata uang.. Ketakutanku dan perasaan bersalahku.. Namun dia yang menjadi ketegaranku..

Tuhan, jagai dia untukku... Tuhan, lapangkanlah jalan kami.. Tuhan, kepadaMu aku berserah. Aku lelah.. Aku takut.. Cukupkanlah.. Lebarkanlah jalan kami.. Dan jika kami sudah tidak mampu, gendonglah kami..

Selasa, 26 Maret 2013

Sumpah, gw pernah cantik!

Aku.. Memang tidak seperti wanita lainnya.. Aku tidak bisa berbicara lembut bahkan cenderung tegas, lugas bahkan mungkin terkesan kasar.. Aku tidak memoles diriku dengan make up bahkan tidak jarang kalian mendapatiku seperti seorang buronan kabur. Aku tidak berpakaian elok nan indah dipandang mata. Cukup sederhana bahkan tidak jarang bepergian ke mall hanya dengan balutan daster tua. Kalian boleh menyebutku cuek, kalian bebas untuk malu bila berjalan denganku. Inilah aku.. Manusia biasa yang malas untuk bermuka dua. Terkadang aku juga ingin seperti mereka. Namun aku berfikir.. Capek banget ya kalo tiap hari harus sibuk dandan, roll rambut, ini itu.. Waktu habis hanya untuk menjaga penampilan, belum lagi budget yg tentu tidak murah harganya..

Ahh, aku tidak menyalahkan mereka. Aku salut dengan konsistensi mereka untuk tetap cantik. Aku pernah bertanya pada mereka, apa alasan mereka rela untuk menghabiskan banyak waktu dan uang sebanyak itu? Ada yang berkata untuk kepuasan diri sendiri, untuk menyenangkan suami, mencari jodoh dan bahkan untuk menggaet dompet lelaki. Sudahlah.. Apapun alasan yang mendasari mereka berbuat seperti itu, aku tetap salut dengan kedisiplinan mereka untuk menggaris alis, memakai gincu, blow rambut, tempel ini itu, suntik ini itu.. Beautiful is pain :)

Walaupun suamiku berkata, dia tidak selalu suka bila berdandan berlebihan tapi rasanya dia senang melihatku berdandan rapi dan cantik. Dia pernah berkata bahwa hanya ada tiga moment dimana istrinya yg satu ini terlihat cantik: pertama, saat dia pertama kali berkunjung ke rumah, kedua saat aku menjemput dia yang datang membawa orang tuanya ke rumah pertama kali dan ketiga, saat menikah.. Hahaha.. Kesian banget nasib laki gw yg lebih sering disodorin tampang capek abis jaga, muka mutung. Pas dulu dia pulang dari aussie buat liat gw lahiran, kayanya dia eneg liat bininya yang badannya udah ga jelas lagi bentuknya ditambah tiap hari cuman pake daster, baju kedodoran dan bolong pulak.. Akhirnya dia gerah juga trus bilang, "coba yank dandan dikit" hahahaha... Nasiibbbb... Punya bini tampang besi yang cueknya ga ketulungan.. Tenang, babe.. When the time is right... Yeah.. When the time is right...








Kamis, 07 Maret 2013

Unyu ooh unyu

Si unyu...

Hari ini dia bahagia sekali.. Iya, aku tidak bisa menemaninya tidur kemarin malam dan bahkan tidak sempat untuk pulang.. Dia tersenyum manis dan menempel terus.. Ah, kangen ya nak?? Beginilah nasib jadi enyak2 residen. Semestinya ga perlu spt ini karena pada dasarnya gw sudah senior. Hanya mungkin ada orang yang tidak mau mengerti atau tidak mau ambil pusing. Masih ada junior.. Tidak perlu harus mengorbankan anakku.. Biarlah.. Pembalasan bukan hakku..

Aku hanya melihatnya.. Tatapan polosnya.. Senyumnya.. Ah.. Anak ini terkenal ramahnya.. Sungguh, hal pertama yg diingat orang adalah senyumnya. Dia tersenyum pada siapapun. Dia tidak menangis dan tidak peduli bahwa orang itu baru pertama kali dilihatnya. Dia selalu memberikan senyumnya..

Anak ini.. Dia selalu menunggu mamanya.. Jam berapapun aku pulang, dia selalu terbangun.. Jam berapapun aku berangkat, dia selalu terbangun.. Lucu sekali, saat aku berkata," mama pergi yaa" dia hampir selalu menghela nafasnya, berguman heu-euh.. Seakan kesal.. Namun jika aku pulang, matanya berbinar. Anak polos dan tulus ini. Itulah alasanku mengapa aku selalu berusaha untuk pulang. Baik itu jam makan siang, atau saat jaga. Aku hanya ingin menemani anakku. Kesian, dia sudah ditinggal ayahnya dan tidak melihat ayahnya berbulan-bulan bahkan hingga bertahun- tahun mendatang.. Masa aku juga harus meninggalkannya?

Anak ini.. Jika aku sedang sibuk dengan ipad, maka dia hanya melihat.. Memperhatikan.. Dan ketika kusodorkan ipad padanya, dia tampak senanggg sekali.. Ah, anak yg baik. Dia tidak menangis meminta ipad.. Dia hanya diam, memperhatikan dan melakukan hal yang sama seperti aku lakukan.. Anak yang cerdas..

Anak ini.. Terkadang begitu pemalu jika skype dengan papanya.. Namun jika papanya tidak ada, maka dia akan mengelus foto papanya dan bahkan tersenyum senyum sendiri. Pernah suatu ketika aku benar- benar rindu papanya. Aku menangis bersamanya. Dia menepuk nepuk tanganku dan berguman seakan-akan menenangkan diriku.. Dan ia mengelus wajahku.. Ah anakku.. Kau membuatku tambah menangis.. Betapa tegarnya dirimu.. Betapa beratnya kuk yang kau emban.. Namun kau masih bisa untuk menenangkanku..

Anak ini.. Dengan kecerdasannya.. Dia sadar dia belum bisa merangkak, yang dia lakukan adalah berguling untuk meraih sesuatu.. Setiap hari, selalu ada cerita baru.. Selalu ada hal yang membuatku tertawa dengan tingkah polahnya..

Anak ini.. Dia sering tampak bermain sendiri.. Terkadang, saat aku lelah jaga malam, dia tidak pernah menggangguku. Dia hanya bermain sendiri. Seringkali aku berpura pura tidur saat dia terbangun, dia hanya melihat diriku dan asik sendiri sambil berulang-ulang melihat diriku apakah sudah bangun.. Anak manis... Dia tidak menganggu mamanya..

Anak ini.. Setiap malam kubisikkan kata kata yang menguatkan dirinya.. Dan menguatkanku juga.. Mencoba memberinya semangat bahwa kami seperti ini semata-mata untuk dirinya. Aku hanya bisa meminta Tuhan untuk menjaganya.. Dengan pemberitaan penyiksaan anak oleh pengasuh atau apapun itu.. Namun aku selalu menyampaikan padaNya  untuk selalu menjaga bayi kecilku.. Seluruh pengorbanannya semoga membuahkan hasil yang manis.. Kami melakukan semua ini karena kami mencintaimu, anakku.. Percayalah, jauh dalam lubuk hati kami.. Kami juga tidak pernah berniat untuk meninggalkanmu.. Maafkan kami...

Terima kasih untuk pengertianmu...

Kami yang mencintaimu,

Mom n Dad....

Rabu, 06 Maret 2013

My birthday wish.. Lonely me...

Aku tidak menginginkan permata, berlian..
Aku juga tidak menginginkan liburan keliling dunia.. Terlalu muluk dan hampir tak mungkin..

Berikan waktumu.. Sedikit saja.. Perhatikan aku.. Sebentar saja.. Gombali aku.. Walau hanya basa basi..
Sangat jarang aku bisa melihatmu.. Jangankan hangatnya sebuah pelukan.. Melihatmu saja walau jarang tersenyum aku sudah senang..

Ah, kau tidak mengerti.. Aku sudah berjuang sendiri. Tidak banyak wanita yg bisa bertahan sendiri mengurus anak sambil sekolah dengan stressor yang tinggi. Dan hanya sedikit wanita yang bisa bertahan tidak ada berita maupun komunikasi dari sebuah perkawinan. ya, aku hanya bisa menunggu karena aku tidak mau mengganggu. Aku jarang mengganggumu. Pernahkah aku meminta skype duluan sekaliii saja? Tidak.. aku bertahan untuk tidak mengganggumu walau aku ingin sekali tau keadaanmu atau hanya sekedar menanyakan apakah sudah makan karena aku tahu dirimu sering lupa makan atau mungkin sedang malas memasak.. dan aku khawatir padamu.. Aku ingin berbagi cerita denganmu. Aku sudah berusaha, hargailah perjuanganku.. Seringkali aku menunggumu hingga pagi mulai mengintip.. Mendengar suara ym saja dapat membangunkanku dari tidurku. Aku terbangun berkali-kali setiap malam hanya untuk mengecek apakah ada berita darimu.. Aku menangis hampir setiap malam.. Tapi apakah kau masih peduli dengan hal itu? Kau menuntut pengertianku untuk memberi waktu. Aku sudah memberi waktu. Kau berkata pikiranmu tidak bisa terpecah, tapi apakah kau pernah benar-benar memikirkanku, HANYA diriku seorang? Mungkin hanya saat hari perkawinan saja..

Aku juga ingin seperti wanita lain. Ditanya, disayang, dimanja.. Ucapan selamat pagi? ah, kau terlalu sering begadang hingga terburu2 dan lupa.. aku menunggu jam makan siang.. ah, kau bahkan tidak pernah menanyakan apakah aku sudah makan.. karena dirimu sendiri saja tidak makan.. Aku menunggu.. selamat malam dan ritual nite, love you muah2 saja kadang kau lupakan. hal kecil.. aku tidak meminta uang atau emas berlian.. Suatu saat nanti aku juga bisa membelinya sendiri. Tapi perhatianmu tampak sangat mahal harganya.. Bahkan kau sangat jarang berkata manis. Katamu dulu, kau bisa jauh lebih romantis dari laki laki lain... Tapi jujur, kau tidak lebih dari seonggok batu.. Diam, tegar tengkuk.. Dingin..

Aku terdiam melihat mereka.. Suami yang memasak, atau jauh datang hanya untuk menjemput makan bersama atau telfon ketika lama pulang dan sms2 manis yang mereka terima. Aku terdiam melihatnya.. Mereka memang beruntung... Atau hanya aku yang buntung?

Hari ini.. Aku meminta hari ini bersikap manislah padaku. Aku wanita yang akan menemanimu hingga akhir hidupmu. Jika kau merasa aku merepotkan dengan permintaan ini, maafkan aku.. Aku hanya manusia.. Yang juga butuh kasih sayang.. Dan percayalah, permintaanku ini muncul karena aku sayang padamu.. Karena kau spesial di hatiku sehingga aku ingin berbagi waktu spesialku hanya denganmu.. Walau mungkin aku bukan prioritas saat ini untukmu..

Senin, 25 Februari 2013

#unyu 8 mo

Ini cerita anak gw..

Bocah yang sekarang udah 8 bulan :)
Seseorang yang selalu tersenyum.. Iya, anak gw hanya tau tersenyum. Apapun, siapapun dan dimanapun dia selalu tersenyum.. Kadang gw liat dia, gw jadi nangis.. Semalem, badan gw rasanya sakiiittt banget akibat beberapa hari ini kurang tidur, ketakutan ga selese tugas sekolah sama jaga malem. Kemaren badan gw dah rontok ditambah pula dengan radang payudara (lagi) yang rasanya mau bikin gw nangis saking nyerinya plus demam... T-T belum lagi harus bangun jam 3 menuju jakarta buat ngurus visa. Tapi.. Anak itu seakan tau mommynya kesel, sakit.. Dia sebelum bobo senyumin gw sambil elus muka.. Hiks.. Iya, mommy capek banget, unyu...

Unyu... Anak yang paling cool, great, smart!!!
Loxong..
Temenin mommy ya sayang...
Mommy lelah...
Need a break..

Senyumlah, sayang..
Karena senyuman dede selalu bisa ngalahin capek, keselnya mommy..

Anakku sayang...


Jumat, 22 Februari 2013

Jengah

Terlalu banyak pemberitaan miring tentang profesi saya membuat saya jengah juga..

Apa kalian tahu bahwa jamkesmas atau gakinda itu TIDAK mensuplai SELURUH biaya medis baik itu pengobatan maupun tindakan? Tidak semua obat ada untuk jamkesmas atau gakinda, dan jangan salahkan dokter, salahkan pemerintah..

Apa kalian tahu bahwa RS SERING penuh??? Buat apa ada RSUD kalau kerjanya hanya merujuk? Bahkan untuk hal ga penting..

Apa kami harus mengusir atau mendoakan orang lain cepat mati supaya ada tempat bagi org yang mau masuk ke RS yang sudah PENUH?

Apa kalian tidak tahu bahwa biaya dokter TIDAK sampai seperlima dari jumlah pengobatan anda?

Apa kalian tidak tahu bahwa MASIH ada dokter yang dibayar 2000/pasien?

Apa kami pernah protes ketika pendapatan kami bahkan lebih kecil dari supir busway? Karena kami sayang dengan NYAWA kalian!

Apa kami tidak boleh berkeluh ketika kami juga harus memberi makan keluarga kami?

Apa kami tidak pusing sementara kami menjaga kalian namun bahkan kami tidak dapat menjaga keluarga kami sendiri?

Apa kalian tidak tahu bahwa kami sangat rentan terpapar infeksi dan membawanya ke rumah kami?

Kalian berteriak pekerjaan kami PENGABDIAN.. Kalian ingin instan, ingin serba gratis tanpa ada usaha. Bentuk pemanjaan, pembodohan serta permainan politik..

Belum lagi media yg tidak punya ot*k, mulut hanya setinggi pant*t.. Menutup kebenaran, membutakan kesalahan..

Respect your doctor, karena mgkn suatu saat nanti kalian yang akan berlari dan memohon pada kami..

Sabtu, 26 Januari 2013

(Bukan) dia

Ini kisah antara aku dan dia..

Aku telah memilihnya..
Dia.. Bukan yang lain.. Hanya dia...

Karena apa yang kulihat, mungkin tidak bisa dilihat yang lainnya...

Dia memang tidak memiliki wajah elok nan rupawan.. Bahkan mungkin termasuk kategori biasa saja...
Dia memang tidak seperti pilihan mereka yang dapat menyediakan rumah lengkap dengan kolam renangnya.. Dia hanya menyediakan sebuah rumah biasa, itupun belum milik pribadi..
Dia memang bukan berasal dari keturunan bangsawan.. Hanya seorang yang lahir dari guru dan pemuka agama..
Dia memang tidak memiliki perusahaan, bukan pengusaha, tidak bekerja di perusahaan asing atau praktisi kesehatan.. Bahkan dia hanya seorang karyawan biasa...
Dia memang tidak diwarisi harta yang mampu membiayai beberapa keturunan.. Atau berkelimpahan.. Dia membiayai hidup dengan kata cukup..
Dia.. Mungkin dia tidak sesuai dengan harapan kalian..

Karena apa yang kulihat, mungkin tidak dapat dilihat yang lainnya..

Menyesalkah aku?
Yang kusesali bukan dia, namun pendapat mengenai dia..
Siapa yang tidak ingin anaknya hidup susah? Aku mengerti.. Namun bukan dengan cara membandingkan..
Setiap orang memiliki jalan dan nasibnya..

Bila yang satu harus tertatih dan yang satu diberi kereta dorong untuk berjalan.. Janganlah menginjak yang tertatih, karena suatu saat nanti dia bisa berlari dan tidak bergantung pada alat dan kereta dorong. Dia berusaha dengan kakinya sendiri..

Tidakkah kalian melihat deritanya? Tidakkah kalian mendengar tangisan dan pintanya?
Dia.. Harus melihat anak dan istrinya berjalan ketakutan, keluar dari rumahnya sendiri untuk menghindari keributan.. Dan itu terjadi bahkan sekejap mata setelah dia meninggalkan buah hatinya.

Dalam kesendiriannya, dia ketakutan akan trauma yang kadang datang menghampirinya. Dia mencoba bertahan, sendiri,, tanpa berusaha mengganggu orang lain...

Dia ingin memeluk buah hatinya, melihat setiap detail perkembangan anaknya.. Berada di samping darah dagingnya.. Memeluk bila anak itu menangis.. Dia juga ingin ditemani, namun sekali lagi.. Hidup itu pilihan...

Dalam kebimbangan, ketakutan, kecemasan, dia masih harus berusaha untuk tetap bertahan hidup.. Bagaimanapun caranya. Sekalipun dia harus setengah mati, terseok dipermainkan cuaca.. Sekalipun rasa malas terkadang menghadang... Namun dia mencoba untuk tetap bertahan hidup... Walau diterpa beku dan salju, asalkan orang yang disayanginya tetap hangat,,, dia tetap maju...

Caranya mungkin berbeda.. Tidak seperti layaknya orang pada umumnya..

Sekali lagi harus kukatakan.. Maafkan jika dia memang tidak sesuai dengan harapan..

Tapi aku percaya padanya, aku mencintainya..

Karena apa yang kulihat, mungkin tidak dapat dilihat yang lainnya...

Sabtu, 05 Januari 2013

A journey of faith

Selamat tahun baruuuuu....

Semoga keberuntungan ngikutin kita terus...

Bicara soal taun baru, dulu perasaan tiap tahun baru, gw selalu melihat dari tiga aspek kehidupan gw. Satu, malah personal gw.. Misalnya, tahun ini pencapaian gw apa aja.. Menimbang lebih banyak berhasil apa ga, udah berapa banyak mimpi yang tercapai. Nah, itu kasus pertama. Hal kedua adalah soal keluarga. Apa harapan gw buat keluarga, bla bla bla... Dan yang terakhir,, soal jodoh.. Untuk soal yang satu ini doa gw kecil2 suaranya, belagak ga butuh tapi ngarep juga.. Wkwkwkw.. Tapi entah kenapa setiap tahun rasanya ituuu ituuu aja yang terjadi. Gagal maning, gagal maning. Nah,, suatu ketika dalam kebaktian penutupan akhir tahun, gw disuruh menyederhanakan permintaan gw. Jadilah, dalam beberapa tahun belakangan itu doa gw buat setahun misalnya, lebih bersyukur, atau lebih baik atau lebih bersukacita. Hal sederhana namun gw lebih merasa puas dibandingkan dengan kebiasaan three wishes gw tadi.

Tapi kali ini, gw akan berbeda.. Gw mau buat list apa yang gw pengenin dalam kehidupan jauh ke depan. Mungkin istilahnya.. Jangka panjang.. Dan gw mau cek satu persatu harapan gw suatu saat nanti. Dan inilah harapan gw.. (acak yaaa, bukan berdasarkan prioritas, kecuali yg nomersatu,, hehehe,,,,)

 

Gw pengen.....
  1. Hidup bareng sama suami dan anak gw. Selama ini kami terpisah, dia nampak keliling dunia, skrg di Inggris, gw masih di paris van java.. Kaga nahannn T-T
  2. Pengen selesai spesialis (AMIIIINNNN)
  3. Pengen ambil sekolah subspesialis atau kursus neurology di luar negri
  4. Pengen beli rumah sendiri.
  5. Pengen stay di luar negeri.
  6. Pengen punya mobil2 Sendiri (jamak ya,, bukan singular,,, heheeee)
  7. Pengen ngasih sesuatu buat bokap gw
  8. Pengen punya rumah sakit
  9. Pengen punya anak lagi
  10. Pengen jadi orang tua yang bisa mendidik dan membawa anak2 menuju keberhasilannya sendiri
  11. Pengen jadi neurolog terkenal...
  12. Pengen jadi org yg humble, damai dengan orang2
  13. Pengen ngebahagiain suami dan anak
  14. Aahhh,, rasa rasanya kalo gw terusin ga bakalan bisa berhenti. Tapi yang terutama adalah gw pengen setiap langkah gw diberkatin.. Ok.. That my wishes,, how about yours? Hopefully all our dreams come true..