Sabtu, 13 Oktober 2012

ASI for my baby

Hohoho,,, Selamat malam minggu.. Tapi kayanya sekarang saya harus buang jauh2 deh niatan jalan-jalan, secara saya sudah masuk sekolah yang penuh dengan jadwal jaga dan kalo boleh memilih antara hang out atau nemenin anak semata wayang ini,, sudah pasti saya memilih menghabiskan waktu dengan si unyu. Sebenernya saya ngerasa berhutang sama ni bocah. Enyaknya jarang nemenin, sibuk jaga. Kalo nemenin jg pasti lg ngerjain sesuatu (bikin tugas ilmiah a.k.a membuat "candi"). Satu hal yang paling saya senang, setiap kali pulang, anak saya selalu tersenyum sangat manis dan matanya berbinar-binar.. Belum lagi celotehannya, "aaa.. gagaga,,", maklum baru tiga bulan :) Makanya, secapek apapun, seberat apapun beban, semuanya saya buang di depan pintu setiap kali saya masuk ke kamar dia. Anak ini sudah bertahan dan mandiri ditinggal mamanya yg sering "lupa" tidur di rumah dan bapaknya yang mau ke negeri pangeran william itu. Jadi kalau berkesusahan, saya selalu inget bahwa dia juga berkorban. Makanya ga salah kalo saya selalu berusaha memberi yang terbaik buat si kecil. Salah satunya yaitu ASI. Nah, saya mau berbagi info tentang ASI buat para ibu-ibu, calo mommy ataupun para ayah. Related article bisa didapat di : http://icoeth.blogspot.com/2012/04/asi-vs-susu-formula-imd-rooming-in.html

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ASI memiliki keuntungan yang luar biasa, namun terkadang berbagai keadaan membuat sang mommy menjadi stres karena tidak mampu memberikan ASI. Dan percayalah, saya jg merasakan hal yang serupa. Berbagai informasi yang salah dan keterbatasan membuat mommy harus berfikir ekstra keras bagaimana agar ASInya dapat diminum buat si anak. Dan inilah berbagai masalah tersebut:

1. Bingung puting. Untuk masalah ini sebenarnya banyak solusinya, yuk kita tilik satu-satu. Masalah puting kecil misalnya, bidan dan para orang tua menyarankan untuk membuat puting agak besar diperlukan peran serta sang bapak untuk "memekarkan" puting agar sang buah hati dapat menyedot ASInya :) Ataupun juga posisi menyusui yang salah. Susah loh mendapatkan posisi yang benar. Jangan menyerah mommy!! Cari posisi yang mantap, tempelkan perut bayi dengan perut mommy, pastikan bahwa puting dan areola (daerah kehitaman sekitar puting) masuk ke mulut bayi. Selain itu sering-seringlah skin to skin antara dada mommy dan si kecil. Jangan lupa breast care dan bila masih sulit untuk mencari posisi yang benar, sekarang banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan klinik laktasi.




2. Dukungan keluarga. Nah, yang ini adalah yang paling penting karena tidak jarang para keluarga justru sering menurunkan semangat sang mommy buat menyusui. Statement seperti: lebih repot menyusui daripada pakai susu kaleng, efektif banget. Atau kan kerja, sudahlah minum susu kaleng saja. Padahal, full support dari keluarga akan meningkatkan produksi ASI juga loh..

3. Mommy bekerja. Nah, ini yang biasanya menjadi kendala bagi para mommy buat menyusui anaknya. Tapi, sepanjang saya menjalani residensi yang sering jaga malem dll, ternyata bisa aja kok tetap menyediakan ASI buat si kecil. Ada beberapa pilihan, misalnya temen saya yang setiap siang bayinya dibawa untuk menyusu di mobil dan sisanya dengan ASIP. Nah, kalo pilihan saya sih cari rumah deket dengan tempat kerja sehingga pada jam istirahat, saya selalu menyempatkan diri sebisa mungkin untuk pulang ke rumah dan menyediakan ASI fresh buat si kecil. Sisanya? Pompa saja... Tapi, saya tidak menyerah pada susu formula :) Nahh.. Urusan pompa-memompa ini memang unik. Diperlukan niat, tekad, kerajinan dan semangat luar biasa untuk terus memompa. Bayangin ajah, walau malem tiba, ga jarang saya masih berusaha memompa ASI buat persediaan walau ngantuknya minta ampun. Suami saya sering bingung kenapa saya bersemangat sekali memompa bahkan seringkali meminta saya untuk istirahat saja setelah jaga malam tidak saya indahkan. Dia berkata, "kan susu di kulkas masih banyak banget" tapi saya tetap memompa. Saya memang ingin menyediakan stok yang banayak siapa tau saya sulit untuk pulang. Namun, tanpa suami saya sadari,, dia juga menjadi penyemangat saya untuk memompa. Dia percaya ASI saya banyak bahkan berkata payudara saya "ranum",, istilah yang selalu membuat saya tertawa...

Gimana cara memilih pompa? Sebenernya proses memompa itu banyak. Rekomendasi para bidan sih mending pompa sendiri pake tangan,, tapi saya merasa ga bersih karena (1) belepotan ke tangan, (2) terpapar udara lebih banyak daripada pompa lainnya (notabene kemungkinan terkontaminasi kuman lbh banyak),, jadi pilihan saya jatuh pada pompa elektrik dari medela. Handy banget, praktis, efektif, ga usah susah-susah mompa manual. Karena saya juga punya pompa yang manual, makanya saya rekomendasiin pompa elektrik. Memang sih harganya 4 kali lipat dibanding dengan yang manual. Tapi saya mikirnya gini,, 3-4 kali pompa per hari dikali 2 tahun (kalo bisa, amiinn). Coba bayangin,, pegel banget dan ngabisin banyak waktu pake yang manual. Ini pilihan dan opini saya lohh...


Proses penyimpanan ASI juga memiliki ketelatenan yang khusus. Misalnya, apabila ASI akan diminum dalam jangka waktu yang dekat, tidak perlu untuk disimpan di freezer, cukup di ruang kulkas biasa. Nah, bila akan digunakan dalam waktu yang cukup lama.. Bisa dimasukkan ke dalam freezer, namun jangan langsung dimasukkan ke freezer. Masukkan dulu ke ruang kulkas biasa selama +/- 12 jam kemudian baru simpan di freezer. Begitu juga sebaliknya, bila ingin memakai ASIP daari freezer, turunkan dahulu ke ruang kulkas biasa sebelum dikonsumsi oleh baby kita. Bagaimana menyimpan ASIP? Paling baik sih menyimpan di dalam botol kaca supaya kandungan ASI tidak terganggu (saya memilih baby pax). Kalau tidak ada, pilihan lebih baik pada plastik yang agak keras (merek china, saya lupa namanya), kalau tidak ada juga baru plastik yang lembek (misalnya natur). Jikalau ingin menyimpan ASIP, jangan lupa untuk mencantumkan tanggal dan jumlah di wadahnya. Usahakan untuk menyimpan ASI sesuai dengan jumlah bayi per kali minum, contohnya anak saya +/_ 100-120 cc tiap kali minum maka saya menyediakannya dalam jumlah seperti itu. Nah, bila ingin dipakai,, gunakan prinsip,, first in, first out... maksudnya pakailah susu yang paling lama dahulu. Proses memanaskannya juga khusus,, aliri dengan air hangat (bukan mendidih) ke dalam botol susu yang berisi ASIP (bukan plastik wadah ASIP ya momz!! dilarang itu!!) pastikan suhunya naik perlahan atau dapat pula menggunakan warmer, tapi pastikan suhunya jangan terlalu tinggi yaa.. dan usahakan setelah dipanaskan untuk sesegera mungkin dikonsumsi babynya....

Freezer yang sudah penuh dengan ASI,, Siap dikonsumsi :)
- sebenarnya karena sudah tidak cukup saya simpan di bawah juga :) -




 Intinya sih,, semangat dan keyakinan bahwa kita bisa. Ada yang mengatakan kalau hanya dipompa nanti ga keluar ASInya. Ternyata saya masih menghasilkan ASI dalam jumlah satu liter per hari kok :), juga jangan terlalu mematok jumlah yang akan diperah. Jika tidak, anda akan stres sendiri. Tidak lupa,,, Pastikan untuk selalu memberi stimulasi pada puting (bayi disusui atau minimal menempelkan mulut bayi pada puting untuk memberikan rangsangan agar ASI diproduksi). Ingat,,, produksi ASI based on demand.. Jadi keluar banyak, otak menganggap harus produksi lagi.. Makanya jangan lupa untuk memompa jika masih ada sisa pada payudara anda. Menyusuilah pada salah satu payudara hingga habis baru pada sisi lainnya dan diakhiri pada sisi payudara yang pertama untuk mengurangi warna hijau pada feses bayi karena masalah fore dan hint milk. Terakhir, tersenyum dan berbahagialah,, karena stress akan mengurangi produksi ASI anda. Ingatlah, anda sudah diberi kado paling berharga,, malaikat kecil kita.. Dan disebelah ini adalah pengkonsumsi ASI saya :) Semoga bisa sampe 2 taun ya nak,, Sekian health tips kali ini.. Happy breastfeeding momz :)

Jumat, 12 Oktober 2012

Random stories :)

Bercerita tentang kehidupan sehari-hari memang menyenangkan. Kadang membuat kita marah, tidak jarang akhirnya malah membuat kita tertawa saat telah melewatinya (padahal mungkin saat menjalaninya, kita sampai menangis darah :D). Dan inilah cerita kehidupan saya,, cuplikan-cuplikan dari masa-masa yang berbeda,, hope you enjoy it :)

Cerita ini berawal saat gw melihat salah satu residen semester satu (adik kelas gw) yang sampai malam tidak tidur. Nahh,,, mari kita mundur sebentar,, sekitar 2,5 tahun ke belakang... Saat itu, gw yang masih menyandang predikat kualif bener-bener kaget dengan jadwal jaga yang belasan dalam waktu satu bulan. Kerjaan hanya tutup mata sebentar dan keesokan harinya jaga, begitu setiap kalinya, belum lagi masalah tugas "kacung" yang diemban oleh para residen semester satu. Tapi hal yang paling gw sebel pas jaga adalah: tidak ada tempat tidur! Sebenarnya ada dua kamar jaga, satu kamar jaga junior satu lagi kamar jaga senior. Kamar jaga senior diisi oleh residen yang paling tua sedangkan kamar jaga junior diisi oleh kakak-kakak kelas kami yang bekerja di UGD dan keliling RS menjawab konsul. Sementara para residen paling junior? Kami tidak memiliki tempat untuk merebahkan diri, padahal jumlah jaga kami jauhhh melebihi jumlah jaga para senior kami yang dapat tidur nyaman di atas pulau kapuk itu. Alasannya sangat tidak masuk akal.. Nanti suatu saat juga kalian akan dapat tidur disana. Saat itu, rasanya muuaaakkkk banget kalo masuk ke kamar jaga itu dan melihat mereka meregangkan badannya. Rasanya dianggap bukan manusia. Saya sendiri, hanya tidur dalam posisi duduk. Belum habis kekesalan saya, saya masih harus menyediakan minuman mulai dari kopi, teh, creamer dan aqua galon di kamar jaga senior. Dan yang tidak habis pikir adalah alasan mereka yang menyebutkan bahwa "ada saatnya kalian menjadi senior dan menikmati fasilitas ini" ckckck,,, sama sekali tidak menunjukkan perkataan dari orang yang berpendidikan.

Belum habis cerita kualif,, Kalau makan itu harus minta ijin dahulu, jangan pernah makan sebelum kakak kelasnya makan. Pernah suatu ketika teman saya yang berbadan besar dan mudah lapar itu menunggu waktu untuk makan, sayangnya sang kakak kelas paling senior ternyata telah makan sendiri dan lupa mengajak para juniornya. Alhasil, kelaparanlah teman saya itu.. Hmm,, kalo diurut-urut mungkin kalian akan berfikir itu sekolah spesialis atau penjara? Hahaha,, That's life :) syukuri saja, sudah bosan mengutuk,,,


Kita kembali ke masa sekarang,, Kemarin salah seorang dosen saya menawarkan pekerjaan di salah satu daerah dengan penghasilan yang menggiurkan, mendapat fasilitas mobil. Ada juga rumahsakit yang menyediakan fasilitas seperti rumah, mobil dan gaji yang dapat dikategorikan lebih dari cukup. Tawaran yang sangat menggiurkan, mengingat selama masa sekolah ini yang ada hanya menghabiskan pundi-pundi :) sayang saya masih setengah jalan menuju kelulusan.. Tapi yang menjadi sorotan saya adalah mengapa bangsa Indonesia hanya terfokus pada "mencari pekerjaan" dibandingkan dengan "membuka usaha". Benar-benar tipikal negara terjajah dan negara berkembang. Belum lagi banyak pihak yang memilih bekerja di instansi pemerintahan yang notabene terkenal dengan ketidakjelasan, rawan KKN dan sangat rentan terhadap KPK. Sebenarnya saya tidak antipati terhadap pegawai pemerintah, karena toh saya berhubungan erat dengan orang-orang yang bekerja disana :) namun justru karena saya berhubungan dengan orang-orang tersebut dan saya membandingkan dengan teman-teman saya di tempat lain, saya jadi tahu apa bedanya dan perbedaannya signifikan (bukan bermaksud merendahkan lo,,). Intinya, saya hanya berfikir,, akan berbeda jika mindset orang Indo itu diubah, menjadi lebih kreatif, tidak hanya mengharapkan gaji tiap bulan dan menjadi bawahan seseorang,, jika anda seorang yang memiliki usaha, maka andalah yang menjadi pemimpinnya namun jika tidak memiliki modal yang cukup untuk membangun usaha, maka carilah yang benar-benar basah, bukan setengah basah,, kan sudah susah-susah sekolah :D

Cerita hari ini akan saya akhiri dengan kisah seorang pasien saya. Seorang pasien, sebut saja X, yang mengeluh nyeri pada perut bagian bawah namun dia dikonsulkan pada saya karena kejangnya. Kali ini saya tidak akan membahas soal kejangnya. Saya melihat sekilas, seorang wanita muda, dia sedang diperiksa oleh koas dan hampir seluruh badannya terbuka (kecuali bagian kemaluannya tertutup), kesimpulan saya hanya satu, dia sudah tidak perawan lagi. Sedikit anamnesa dan hoalaaa,, memang benar adanya. Pertanyaannya, bagian tubuh yang membuat saya yakin bahwa wanita tersebut sudah tidak "gadis" lagi padahal saya tidak melihat bentuk vaginanya? Well,, silakan jawab sendiri.. Dan hasil dari cerita singkat sang gadis, doa saya satu,, Tuhan, sisakan satu perawan yang baik untuk anakku nanti :)