Sabtu, 31 Desember 2011

31-12-2011,, time to go,,

End year,,
Everyone is waiting for fireworks,,
or stuck in the traffic jam,,
maybe hv a party,,
But I am here,, and you are there,,
separates 4559 kilometers, 2833 miles away,,

Pulang ke kotaku dan membuka pintu,,
Rumah kita,,
Sunyi,, sepi,,

I try to sleep,,
And when I wake up,,
I have to face the reality,,
That you are not there anymore,,
Cannot touch,,
Or have an end year kiss,,
For how long, God?

Bumi berputar,,
Waktu berlalu,,
Satu yang kusadari,,
Aku tak bisa dan tak mau sendiri lagi,,

I cant make a promise,,
Now, I cry,,
And God knows why,,
For every lonely stranger out there,,
you are not alone,,
Happy new year,,


Selasa, 27 Desember 2011

the frowner santa

Christmas,,
I've been looking for you,,
But I cant find you,,
Tragic kingdom,,,
Wanna burn the devil inside,,
Watching others like a fairytale,,,
Then you get sick with yours,,
That's christmas for me this year,,,

Inilah,,,

Akhir-akhir ini saya sering bertanya apakah itu keadilan. Why? Terlalu banyak hitam yang diputihkan, terlalu banyak kesaruan yang membuat saya merasa lelah untuk tetap berdiri tegak. Entah apa pendapat kalian, tapi ini adalah curahan hati saya. Mungkin saya terlalu sensitif atau apapun, terserah orang berpendapat apa. Tapi inilah realita, dan terbukalah, ini terjadi benar adanya...

Beberapa bulan yang lalu, saya melihat jadwal jaga. Fiuh, beda bener jaganya antara senior dan junior. Sebelum saya beranjak lebih jauh, saya akan memberitahu sistem jaga di sekolah saya. Sistem jaganya terbagi menjadi 3 tingkatan, jaga 1 (paling senior, yang bertanggung jawab terhadap seluruh pasien pada saat jaga tersebut), jaga 2 (lini pertama pasien baru, pasien yang berada di luar kamar perawatan bagian saraf, ICU, CICU, IW, pasien konsulen, menjawab konsul, bla bla bla,,, singkat cerita jaga 2 adalah tulang punggung jaga pada saat itu, apalagi kalo jaga libur, semua ruangan di rumah sakit harus diperiksa oleh jaga 2, kecuali VIP (parahyangan,HCU) serta ruang perawatan saraf. Jaga 2 terdiri dari 2 orang, dan jaga 3 adalah penjaga gawang hanya pasien di ruangan perawatan bagian saraf. Setiap jaga 2 dan 3 terdiri dari senior dan junior. Dan saya pada saat itu adalah jaga 2 junior. Perbandingan jaga antara jaga 2 junior vs jaga 2 senior adalah 8-9 : 2 (hahaha,,,). Belum lagi masalah kelompok. Entah kenapa yah, kelompok pembuat jadwal jaga selalu mendapat jatah jaga paling sedikit dibandingkan kelompok lainnya. Selain itu, saya pernah bilang kalau saya akan ada acara tapi tetep ajah H-1 acara saya tetep ajah jaga (liat posting2 saya sebelumnya). Jadi, kesimpulan saya,, buat apa bilang kalo toh ternyata ga ada perubahan juga. Belum lagi yang satu ini... Ketika hari raya lebaran tiba, saat itu libur seminggu (bukan rasis), tapi saat itu otomatis residen non islamlah yang jaga, namun saat natal? wew, yang jaga adalah adik kelas saya yg katolik. Alasannya tidak ada orang lagi, padahal kan bisa saja ganti dengan orang lain dari beda kelompok? Belum lagi saat tanggal 31. Dari dulu, semua orang juga tau kalau tanggal 31 umat kristiani melaksanakan tata ibadah, jika memang harus jaga biasanya pembuat jadwal jaga akan memberitahukan BAIK-BAIK (seperti pembuat jadwal jaga tahun kemarin). Namun apa yang terjadi? Hampir seluruh dari yang jaga saat malam itu adalah kristiani dan lagi-lagi kelompok saya, sementara setelah saya periksa pada saat itu ternyata jumlah jaga kelompok saya adalah 11 kali (bandingkan dengan kelompok pembuat jadwal jaga yang hanya 9 kali). Jujur, saya tidak protes dengan jaga pada saat lebaran, saya tidak protes jika saya tetap jaga untuk setiap acara besar saya, saya hanya sudah lelah untuk berdiam diri terus, menahan semua ketidakadilan ini. Padahal asal tahu saja, sang pembuat jadwal jaga sudah tidak jaga sejak beberapa bulan yang lalu dan menyerahkan pada junior. Maka dari itu saya hanya dapat berkata CUKUP TAHU SAJA. Dan jika setelah inipun apabila saya harus ditambah jaga karena membuka aib, maka saya akan tambah mengerti bahwa memang tidak ada keadilan yang terjadi di tempat ini. Suatu gambaran yang sangat menyedihkan untuk manusia berpakaian putih seperti itu,,,,,

Rabu, 14 Desember 2011

Warna warni lapak poliku

Kali ini, aku akan bercerita tentang keseharianku hari ini di poliklinik,, Kisah dari bilik kecilku yang terletak di salah satu gedung tua di lantai dua sebuah RS rujukan jawa barat ini. Gedung ini punya 4 lantai, lantai satu untuk rehabilitasi medik, lantai 2 berisi bagian anak, saraf dan jiwa, sedangkan lantai tiga diisi bedah mulut dan lantai empat tidak berpenghuni.. Hiii sereemmm,,

Nah, minggu ini aku kebagian buat jaga lapak poli karena jadwal stase ke bagian rehabilitasi medik ditunda. Sebenernya jaga poli itu untung-untungan. Kalo cuma dapet pasien yang kontrol doang mah cepet, tinggal nanya dikit, tulis dikit, kasi resep dan selesai. Kalo dapet pasien baru rada repot bikin anamnesa, pemeriksaan neurologi, pemeriksaan penunjang dan lain2. Tapi, hari ini bener-bener lapak yang berwarna. Dan beginilah kisahnya...

Pagi ini gw nyampe di poli jam 8 kurang. Karena pasien masih pada sibuk sama pendaftaran, jadilah gw makan apel fuji (berhubung suami gw bilang harus banyak makan buah). Hari ini gw memilih ruangan yang hanya berisi 1 orang (biar lebih private, wkwkwk). Dan iseng-iseng gw liat tumpukan kertas di lemari buku di sana. Dan inilah kertas itu,,,



Hahaha, kertas cinta buat Heli dari Linda,, Waduh, si Linda tampaknya begitu mencintai si Heli inih, sampe-sampe cinta yang lainpun ditolak, wkwkwkwk,,, Kalo ajah gw ketemu si Linda, I'll tell her,, Letting go is hard, but it's not impossible. All you need are friends, time, and faith for a new love,, (btw, jangan-jangan ini tuh tulisan si linda ade junior itu? Wkwkwkwk,,,).

Kejadian kedua muncul ketika aku melihat seorang pria dengan perawakan besar datang dengan lemah sebelah badan, nafas yang sudah setengah-setengah dan keringat tampak membasahi wajahnya. Nampak sekali dia pasti stroke dan sakit jantung. Sekilas kulihat statusnya, gagal jantung,, hmm. Pantas saja dia tampak begitu kelelahan. Dia terkena stroke karena kelainan irama jantungnya, inilah yang membawanya kemari, bertemu denganku di bilik kecil ini. Selidik punya selidik, ternyata dia adalah "pasien lama" rumah sakit ini. Berkali-kali dirawat, bahkan harus menginap di ICU hingga satu bulan, semua karena jantungnya. Hatiku pilu. Dengan usia 39, dia sudah terkena stroke 2 kali. Tidak terbayang sudah berapa banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk kesehatannya. Sedih sekali. Dia belum menikah karena dia pikir tidak akan ada yang tahan dengan penyakitnya. Penderitaannya belum cukup sampai disitu, beberapa bulan lalu rumahnya habis terbakar karena kost-kostan di belakang rumahnya mengalami korslet. Ah, hatiku pilu. Aku hampir menangis di depannya, matanya sudah lelah. Dia pasti sangat lelah, lelah dengan hidup, lelah dengan penyakitnya. Dan aku disini bukan hanya untuk memeriksa dan memberinya resep. Aku ada disini untuk memberinya semangat, untuk menemaninya walau hanya sebentar. Setelah memeriksa dan meresepkan, aku mengantarkan dia keluar, ah,, dia masih harus menunggu antrian yang sedemikian panjangnya untuk mengambil obat. Dia sendirian, tidak ada yang mengantar. Kubukakan pintu lift, "Bapak pake lift saja yah, jangan lewat tangga, hati-hati pak, selamat jalan" itulah kata-kata terakhirku padanya. Kupasang senyum terbaikku, matanya lebih cerah dibandingkan tadi. Sebuah senyuman mampu membuat perbedaan. "semoga lekas sembuh", kataku lirih sambil pintu lift tertutup. Tuhan, berikan adil-Mu padanya, salah siapa dia sampai harus mengalami penderitaan seberat itu? Berikan adil-Mu, Tuhan..

Dan pasienpun datang silih berganti. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 2 lebih 15 menit, ah,, waktu yang tepat untuk mengantuk. Aku mengambil status yang tergeletak di meja. Seorang ibu berlogat aneh datang ke bilik kecilku. Ternyata sang ibu berasal dari sulawesi, tepatnya bau-bau. Pantas saja logatnya aneh. Ibu ini menderita migrain dengan aura. Masalahnya bukan hanya sampai disini. Ternyata si ibu malah curhat tentang anaknya. Tentang alasannya datang ke Bandung. Dia mau mengunjungi salah satu anaknya yang menjadi dosen dan sedang mengambil S3 di ITB. Anaknya baru pulang dari Jepang dan meminta orangtuanya datang. Lamaaa sekali dia bercerita, semua karena penyesalannya karena menolak pilihan anaknya dahulu dengan seorang wanita. Dia berfikir ini semua salahnya hingga si anak belum menikah hingga sekarang. Dia berfikir, karena dialah sampai si anak menjadi trauma dengan wanita. Tapi menurut hematku, si ibu benar kok, buktinya si wanita ini hamil duluan baru memaksa menikah dengan kekasih yang menghamilinya hanya beberapa bulan setelah si ibu menolak pilihan si anak. Entah kenapa, aku mencium gelagat tidak beres. Gelagat ketertarikan dengan diriku yang berlebihan. Dia berfikir aku masih available dan merasa "cocok dan sesuai dengan keinginan si ibu". Kalau sudah sampai tahap ini, aku sudah terbiasa. Yah, beginilah nasib menjadi dokter. Terkadang ada ibu-ibu yang tanpa malu-malu langsung menyodorkan anaknya, tiba-tiba ada telfon tidak jelas atau seperti ibu ini,, yang memulai dengan curhat namun buntutnya tetap sama. Dan seperti biasa, kami sudah sangat profesional dalam hal ini. Hehehehe..

Itulah hari-hari kami dengan pasien kami. Terkadang kami tertawa dengan tingkah laku mereka, terkadang kami kesal dengan polah mereka yang berlebihan, atau kami jengkel karena jawaban mereka yang berubah-ubah sehingga membuat kami menjadi sulit untuk membuat diagnosis. Kesulitan kami, keributan kami dengan bagian lain. Kemarin, ada pasien dengan benjolan pada pinggang dengan kecurigaan tumor ganas ovarium, dikonsulkan pada kami dengan kecurigaan metastase ke tulang sehingga merusak sarafnya. 3 bagian dalam satu pasien, obgyn, neuro dan ortho. Siapakah leadernya? Kalau dipikir-pikir, tumor ovariumlah yang menyebabkan gangguan sarafnya, kami hanyalah akibat dari mereka. Namun, kenyataan tidak seindah itu,,, yah itu mah penderitaan kami dengan kebiasaan masing-masing bagian. Alkisah,, masih banyak kisah yang terjadi setiap harinya, tantangan dan keruwetan yang datang silih berganti. Itu semua kami lakukan demi kalian, para pahlawan kami yang rela memberikan badannya sebagai tempat kami belajar, kami bedah, kami beri obat, kami lihat reaksinya. Tanpa kalian sadari, kalian sangat berjasa bagi kami dan bagi orang lain dan bagi masa depan nanti. Terima kasih para pahlawanku.. ^^

Senin, 12 Desember 2011

----------

Another drama,,
Another lies,,

Tired with life,,
Running with tears,,
Fake a smile,,
Going down,,

Never ask for restart,,
Or hibernate,,
Just wanna shut down my life,,
And you will see,,

Jumat, 09 Desember 2011

Epen kah?



Beberapa waktu terakhir ini, saya maless banget liat jejaring sosial. Semua itu berawal dari uplotan foto temen yang menurut saya agak sedikit "lebay". Berlebihan. Overreact,, sama aja yah?? Memang sih tak bisa dipungkiri bahwa jejaring sosial kadang digunakan sebagai ajang kenarcisan. Segala diuplot, segala status di update. Alkisah gw liat seorang wanita yang dengan rajin menguplot, kebetulan dia baru nikah. Ga masalah sih menunjukkan kebahagiaan pada orang lain. Tapi akan lebih baik lagi kalau yang diuplot itu enak diliat dan bikin yg liat seneng, bukan sepet. Ternyata bukan hanya saya saja yang berpendapat seperti itu, beberapa teman saya jg merasakan derita yang sama ketika melihat fotonya. (maaf, mungkin kameranya yang rusak :p). Belum lagi statusnya yang menurut saya "tidak penting", pas malam pertama "sstt, jangan diganggu", kemudian dilanjutkan "runtuhnya tembok berlin" Helowww, I dont care if you are not a virgin anymore!! Tapi tolong jangan jadiin status dunk kaya gt. Pas lagi jauh dari suami, diuplotlah foto dirinya tidur sama foto suaminya dan status yg begitu rindunya (dlm versi lebay),, gw tersenyum. Cm sejam naik pesawat ajah kok repot, saya saja yang berat di tiket dan visa meratap sendiri.

Belum lagi status temen yang kalau berantem, menjadikan status sebagai ajang untuk mencaci maki, bahkan menghina cewenya dengan menyebut si cewe sebagai ......... Ya Tuhan, God do exist!!! Tega bener mencaci seperti itu, mau perek atau bagaimanapun dia tetap manusia. Ckckckck... Tapi kalo lagi hot, wuidih,, potonya boss,,,, udah mirip bokep,, mualess,,,

Ada lagi, yang hobinya nilik2 kehidupan orang lain,, menjadikan status BBM untuk hal yang ga penting, kayanya ganti status sudah menjadi HOBI. Kenapa? Ada yang anda remove dari list anda karena hal tersebut? I think banyak orang diluar sana yang sependapat dengan saya.

Kalau saya boleh berkesimpulan, saya rasa jejaring sosial seperti FB itu fake, hanya menunjukkan apa yang ingin ditunjukkan, bukan yang sebenarnya. Fake. Kalau saya boleh memilih.. Saya lebih memilih mentweet apa yang saya rasa, dan tidak perlu dikomenin panjang2 juga di twitter. Lebih real, lebih "me". Ga suka? Unfollow ajah. Dan saya menyarankan, tolong kalau mau uplot, yang agak kinclong sedikit, biar saya ga perlu dilasik ;p Istilah daerah timur kalo nemu yang kaya gini pasti ngomong "epen kah" (ga penting deh,, red). Daripada saya tambah lama tambah bt, lebih baik saya undur diri dahulu dari hadapan anda,, pembaca yang setia membaca hingga akhir. Thank you and gut nite!! God Bless,,,,,

Rabu, 07 Desember 2011

mother's day

Gw punyak enyak,, lucu sekali,, orangnya berlebihan,, kalo lagi beresin rumah, gayanya jawara dah,, kain lap diselempangin, pake suiter warisan nenek gw (katanya biar tambah keringetan, sama ajah kaya olah raga (--,--") trus tidak lupa kaos kaki dan sendal winnie the pooh. Beuh, dia kesana, kemari,, dan satu yang paling khas kalo doski kerja. Semua orang harus ikut kerja!! Lap dikit, dia udah ke kamar mandi ngecek pembokat yg nyikat. Dia ngoceh, harus ini, itu, sikat yg ini, sikat 2 kali. Terus ngelap jendela sebentar dan pergi ke atas, teriakin bokap gw yg lagi bersihin langit2, dan supaya bokap gw semangat kerja, enyak gw yang satu ini selalu bilang, "kerja yang bener ya PAPIH". Hahahaha, ga pernah nyokap gw manggil bokap dgn kata papih kecuali nyokap gw mau nyuruh dia kerjain rumah.. Dan sebentar lagi dia pergi menengok si kecil cucunya yg ikutan nimbrung nyuci piring, "aduh, pintar sekali cucu ompung (nenek, red)". Dan kali ini jawaban sang cucu gendut itu sangat menohok jiwa, dia bilang gini, "Ompung, kok dari tadi kerjanya cuma bolak-balik doang? Ompung kan ga kerja apa-apa.". Wkwkwkwk, kontan semua pada ketawa denger statement yang sangat jujur itu. Sebenernya banyak kejadian janggal kalo lagi bareng sama dia, kaya nawar harga yang ga masuk akal, kalo beli barang harus ada bonusnya (atau nyokap gw akan mengambil secara paksa), selalu nanya cerita sinetron (padahal tiap hari nonton, tiap hari ga ngerti). Yup, that's my mom..

Dari segala kelucuan dan keanehannya, inilah wejangan yang dia tanamkan pada anak-anaknya,,, kata nyokap gw......

"Sehebat-hebatnya perempuan, penilaian sesungguhnya adalah di dalam rumahnya. Jika perempuan tidak bisa mengurus rumahnya maka dia sesungguhnya gagal meskipun dia sukses di luar sana"

"Kalau mau menilai sebuah rumah, lihatlah kamar mandi dan dapurnya, karena jika ruangan yang dianggap sebelah mata itu bersih dan nyaman maka pastilah keseluruhan rumah itu diurus dengan benar"

"Simpanlah semua masalah di hatimu, sabar dan berdoalah."

Hehehehe, segitu dulu yah yg bisa gw ceritain tentang enyak gw yang satu itu.. Walau masih jauh, pgn blg happy mother's day buat semua mother di dunia (hm, kalo gw kan masih mother wannabe, dapet selamat juga ga ya? hehehe, ngareeeppppp -> berharap suami baca :p)

Sabtu, 03 Desember 2011

Confession of a doctor (part II)

Inilah jeritan hati dokter,, sebuah penumpahan perasaan dari lubuk yang terdalam,,

Pernahkah kau merasa begitu lelahnya, berangkat dari pagi, tidak tidur semalamam, letih, menghadapi berbagai masalah, tuntutan dan ketegangan. Ketika kau berharap mendapat ketenangan pulang ternyata kau masih dituntut untuk meberikan ekstra pelayanan? Jangankan untuk tersenyum, membuka matapun kami sudah bersusah payah. Jangan salahkan keluarga kami karena mereka adalah korban, terbengkalai dari perhatian kami,, Menurut pandangan kami, kami pulang ingin ketenangan (dalam istilah gw,, a place I can call home). Pandangan keluarga kami, kami adalah orang asing yang datang selalu dengan kelelahan dan kurang perhatian. Salah kami? Kami berkata, kami letih luar biasa.. Dapatkah kalian mengerti kami? Kami sudah letih jiwa dan raga, semua diperas hingga habis. Kami selalu berusaha mengerti orang lain, ketika kami di rumah kami ingin dimengerti, namun keluarga tidak merasakan pengertian,, yang mereka dapatkan hanya muka lelah kami. Kami masih harus dituntut di rumah, dituntut dan dituntut lagi. Alasannya? Karena kami tidak memberikan perhatian sementara apa yang kami rasakan? Perasaan dituntut sudah melekat di dalam diri kami dan kami dituntut lagi di rumah. Terkadang kami ingin mengatakan,, I'm just human at all.. Dan hal2 inilah yang membuat keluarga kami berantakan. Ya, tidak ada yang mengerti kami.. Our life is a mess...

Terkadang kami lupa arti emosi,, ketika kata-kata kematian sudah merupakan makanan sehari-hari.. Jadi terkadang kami dapat tertawa tentang hal lain persis sedetik setelah kami menyatakan kematian seseorang. Hati kami tumpul,, Tersenyum dan bersimpati di saat yang berdekatan. Maafkan kami jika kami berkesan tidak peduli, kondisi yang menyebabkan kami  memiliki ambang batas yang seperti ini.

Waktu kerja yang tidak tentu. Ah, hal yang sangat sensitif. Ketika kami memutuskan menjadi dokter, kami sudah menandatangi kontrak bahwa SEUMUR HIDUP kami, waktu kerja kami tidak pernah jelas. Mengapa? Tanyakanlah pada Tuhan,, Adakah orang yang memilih kapan waktunya dia sakit? Jika memang ada, sebutkan pada kami..

Resiko yang harus kami tanggung berat, sangatlah berat. Resiko pekerjaan dimana kami harus berhadapan langsung dengan penyakit, bahkan dengan penyakit terberat sekalipun dengan resiko tertular. Berapa banyaknya dokter yang menninggal karena penyakit yang dihadapinnya?

Ah, kalau kami terus menggerutu, kalau kami harus mendengarkan perkataan, pemikiran buruk dan tuntutan orang, kami tidak akan maju-maju. Kami lelah berargumen, kami lelah menjelaskan. Padahal kami hanya inginkan satu hal,, menyelamatkan nyawa kalian, sekalipun terkadang nyawa kami dan keluargalah yang menjadi taruhannya...


We deserve it

Kamis, 01 Desember 2011

It's december, babe...


It's december ma prennn..... Yuhuuu... Gw paling suka desember,, Why? Banyak!! Karena tercium bau natal,,, senenggg banget!!!! Dari kecil, entah kenapa paling suka denger fairytale about christmas,, amazing stories,, spirit of christmas,, dari dulu pengenn banget denger live christmas music kaya di luar negri gituh.. Gw dulu paling suka pergi ke mall di jakarta cuman buat denger musiknya, soalnya di bandung jarang kaya gt,, tapi sekarang dah lumayan sihh.. Berasa banget natalnya sambil denger lagu2 natal. Paling mengesankan beberapa tahun lalu, ketika gw duduk sendirian di plaza senayan dan melihat nyanyian natal sambil menikmati hiasan natal dimana-mana. Rasanya ademmm banget dan jadi nangis saking senengnya... Pengen suatu saat nanti gw bisa liat live music di luar bareng someone special, hehehe... Dan gw selalu percaya,, there always a miracle happens on christmas... Bulan yang paling gw suka, bulan yang paling tunggu... Bulan yg bikin gw nangis saking senengnya, just like now,,,

I dont have a christmas tree
I dont have mistletoe hanging on my ceiling
I have You, my lord..
Who bring me joy,,
Who put a smile on my face,,
Who gave me a great husband,,
Who gave me precious present ever,, my baby
Thank you, Lord,,,

Welcome, december,,,,

Minggu, 27 November 2011

Senja itu berakhir disini

Anak lelaki itu menutup pintu rumahnya hati-hati. Perlahan dia berjalan agar tidak menimbulkan suara. Dia beranjak menuju lantai dua rumah itu. Pelannn sekali dibukanya pintu kamar berwarna pink itu. Lihat, senyum dua bocah kecil yang tertidur pulas itu mampu menghilangkan keletihannya bekerja sepanjang malam ini. Dibereskannya selimut dua bocah cantik itu, dikecupnya pelan. Anak lelaki itu tersenyum. "Maaf kakak tidak dapat pulang cepat menemani kalian", bisiknya pelan. Salah satu bocah itu menggeliat. Anak lelaki itu panik, dia pikir dia membangunnnya. Tapi, sang bocah tertidur pulas. Anak lelaki itu tersenyum kembali. Dilihatnya jam yang sudah menunjukkan angka 12. Ah, masih punya waktu 4 jam untuk istirahat. Dia mengambil selimut dan menggelarnya di lantai. Perlahan dia mulai terlelap.

Tong,,,tong,,,

Terdengar suara tertawa di bawah. Ada dua orang dewasa di sana. Terbahak-bahak. Tampak mereka sangat bahagia. Dan keributan itu muncul. Anak lelaki itu terusik tidurnya dengan suara itu. Dia mencoba untuk menangkap suara yang ada di bawah. Tertawa, saling menggelitik, terdengar suara pintu kamar bawah yang dibuka, suara-suara manja. Anak lelaki itu terduduk dan menghela nafas panjang. Tuhan, begini lagi. Begini lagi. Ditutupnya telinganya dan mencoba untuk tidur namun matanya tak pernah terpejam. Dibukanya sebuah foto usang dari sakunya. Ada wajah seorang wanita cantik disana bersama tiga orang anak dan badan pria yang sudah terpotong foto di bagian kepalanya. Bocah itu mengusap wajah wanita itu, "kami baik2 saja", sambil menahan tangis.




Tong,,tong,,tong,,tong,,

Sang anak lelaki perlahan turun lalu pergi ke dapur. Inilah kesehariannya, memasak makanan pria itu, dua bocah yg disayanginya, untuk dirinya dan... hari ini ada tambahan lagi, untuk pelacur itu. Dia harus segera melakukannya sebelum berangkat meloper koran dan sekolah. Betapa gesitnya tangan-tangan kecil itu, tampak jelas warisan dari wanita cantik yg ada di foto itu. "Masak apa?" tiba-tiba terdengar suara perempuan, suara itu kontan membuat si anak lelaki kaget. Anak lelaki itu tidak menjawab. Perempuan itu, wanita setengah baya yang hanya menggenakan kemeja pria sambil merokok. Dia mencicipi makanan anak lelaki itu. "Lumayan", katanya sambil menghembuskan rokok ke wajah anak lelaki itu. Amarahnya memuncak namun dilihatnya foto usang itu dan dia kembali tersenyum.

Tong,,tong,,tong,,tong,,tong,,,

Anak lelaki itu sudah siap dengan pakaian sekolah dan tasnya. Perlahan dikecupnya kening kedua bocah itu. "Kakak berangkat dulu ya sayang, baik-baik di rumah". Kedua bocah itu terbangun, mereka selalu terbangun namun anak lelaki itu selalu menyuruh untuk tidur kembali. "Ingat, tutup telingamu yaa" kata anak itu pada mereka sambil melakukan gerakan menutup telinga. Sang anak perlahan turun ke bawah. Lihatlah, pria itu sudah menghadang di depan pintu. Bau alkohol yang menyambutnya. "Mana?", kata pria itu singkat. Anak lelaki itu ragu. "Mana hasil kerjamu kemarin? Mau dikasi makan apa dua adikmu itu, hah? Manusia tak berguna! Sama saja dengan ibumu yang mati itu!", teriak sang pria. Anak itu mengepalkan tangannya. Hatinya panas, pipinya memerah. Jangan kau sebut ibuku tidak berguna, bodoh. Katanya dalam hati. "Goblok!", kata pria itu sambil menampar si anak lelaki. Si anak lelaki itu mau marah, namun sekilas dilihatnya dua bocah itu di ujung tangga atas, ketakutan, menangis dan saling berpelukan. Dia mengalah, setiap hari.. Dia mengeluarkan uang dari sakunya. "Hanya segini? Kau kerja apa?", kata pria itu sambil ingin menampar lagi. "Sudahlah", tiba-tiba terdengar suara perempuan itu. Sang pria menurut, mencium si perempuan dan menggandengnya kembali ke kamar. Anak itu lepas kali ini. Anak lelaki itu mengisyaratkan kedua bocah itu untuk kembali ke kamar. Dan anak lelaki itu pergi sambil menggayuh sepedanya kencang-kencang menuju tempat loper. Dua pasang mata bocah itu memandangi punggungnya, berpelukan dan menangis. Langitpun turut bersedih karenanya, lihatlah rintik-rintik hujanpun turut menemani perjalanan anak itu.


Sepulang sekolah, anak lelaki itu bergegas ke tempat makan cepat saji. Beruntung dia bisa bekerja disini, semua karena pemiliknya mengenal dengan baik wanita cantik di foto usang yang dulu biasa dipanggil anak lelaki itu "ibu". Namun kali ini badannya tidak enak. Dipaksanya badan kecilnya untuk bekerja. Ulet, rajin dan ramah, itulah yang membuat pemilik tempat makan ini menyukai anak lelaki itu, dan apabila tersenyum wajahnya sangat persis dengan ibunya, sebuah senyuman yang sempurna. Namun kali ini berbeda, mungkin karena akhir-akhir ini dia bekerja tambahan di tempat lain hingga malam hari buta, hanya istirahat sebentar dan kemudian bekerja lagi. Tidak ada senyuman, yang ada hanya wajah pucat. Sang pemilik tempat makan itu menyuruhnya pulang. Sang anak lelaki itu keberatan, dia harus mengumpulkan uang. Sang pemilik tempat makan itu mengerti keadaannya dan tetap memaksanya pulang dan memberi uang gajinya hari ini, malah ditambah. Sang anak menyerahkan kelebihan uang itu namun sang pemilik tempat makan itu memaksanya untuk menerima. Ragu-ragu dan hampir menangis, dia berulang-ulang mengucapkan terima kasih. Sang anak lelaki itu pergi dengan sepedanya. Diam-diam, selama ini sang pemilik tempat makan itu memang membuntuti si anak lelaki sehingga dia mengetahui persis keadaan sang anak lelaki itu, namun dia tidak berani untuk mengambil anak dan kedua bocah itu pergi karena pria itu kasar sekali.

Anak lelaki itu ragu untuk melangkah ke rumah. Pelan, dia masuk ke garasi, dia menggeser perlahan sekali sebuah meja. Tampak lobang berisi kaleng disana. Dia memasukkan sebagian uang yang didapatnya kesana dan ditutupnya kembali lobang itu dengan meja. Ya, selama ini anak itu selalu menyisihkan sebagian uang yang didapatnya di sana. Dia berjalan ke rumah. "Kenapa kamu pulang jam segini?" hardik pria itu. "Sakit", jawabnya pendek. "Mana uangnya?", tanyanya. Perlahan dikeluarkannya dari sakunya. "Hanya segini?", ditamparnya anak itu. "Tidak berguna! Pembohong! Pura-pura sakit!" teriak sang pria sambil memukuli anak itu bertubi-tubi. Anak itu terlalu letih dan sakit untuk melawan. Dia tersungkur di lantai. "Jangan, jangan, kakak sedang sakit. Jangan pukul, ayah.", si bocah itu berlari merangkul anak lelaki itu. Tapi kemarahan sang pria belum selesai, lihat saja, bukan hanya si anak lelaki itu yang menjadi sasaran bogem dirinya, kini bocah manis itupun terkena pukulannya. Perempuan itu keluar dari kamar, menenangkan si pria dengan mengajaknya pergi, keluar dari rumah. Untunglah sang pria itu menurut. Anak lelaki itu terdiam. Dia berlari ke atas, menenteng koper kecil yang berisi pakaian dua bocah itu dan dirinya. Pria itu boleh mencacinya, pria itu boleh memukulinya namun dia tidak boleh menyakiti dua bocah itu. Itu adalah janjinya pada ibunya. Dua bocah itu menangis di depan kamar. Anak lelaki itu tersenyum dan menggandeng keduanya keluar. Sebelum berangkat, tak lupa dia membawa kaleng yang disimpannya di kolong meja di garasi. Inilah waktunya, kata anak lelaki itu pada dirinya sendiri. Dikeluarkannya sepeda. Lihat, betapa langit tidak terharu melihat ketiga anak itu pergi menjauhi masa lalu yang terkungkung, dengan sepeda kecil itu.

Toootttt,,,,tooottttt,,,tttooooottttttt


Perlahan kereta itu berjalan. Dua bocah kecil tertidur lelah dalam pelukan sang anak lelaki itu. Tekad mereka sudah bulat. Pergi dari gelapnya masa lalu. Uang dari hasil penjualan sepeda dan hasil kerjanya selama ini cukup untuk mengawali sebuah mimpi baru, di tempat yang baru. Langit senja memeluk perjalanan mereka. Dikeluarkannya foto usang itu. Temani perjalanan kami, ibu, kata anak lelaki itu. Pandangannya jauh ke sana. Muka anak lelaki itu tenang sekali. Baru kali ini dia dapat terlelap begitu nyenyak. Langit kali inipun begitu hangat, sehangat tatapan mata dan senyuman wanita itu. Ah, langit sedang tersenyum, wanita dalam foto itupun juga pasti sedang tersenyum, dan para malaikat turut menjaga ketiga bocah yang sedang tertidur dan saling berpelukan. Biarkan mereka tidur malam ini, biarkan mereka menyongsong pagi..





Sabtu, 26 November 2011

confession of a doctor

 
Realita di balik baju putih itu,,  Betapa besarnya harga yang harus kami bayar,,
Dokter,, berapa tahun waktu kami habiskan untuk mendapatkan gelar itu? Berapa malam yang harus kami lewati bersama dengan kotoran manusia, darah dan kami masih harus tersenyum pada mereka? Ah, mereka tidak mau tahu penderitaan kami. Mereka tidak mau tahu mengapa pasangan kami meninggalkan kami karena kami terlalu disibukkan dengan mereka. Mereka tidak tahu arti jaga bagi kami, dimana kami masih setia berjaga sementara perawat sudah berganti shift 3 kali (bahkan tidak jarang kami pulang setelah perawat shift ke 4 dan seterusnya itu berganti). Mereka tidak tahu lelah kami walau ketika kami mengandung namun masih bolak-balik mengurusi mereka serta tidak memejamkan mata sedetikpun. Mereka tidak tahu berapa banyaknya calon bayi kami yang menjadi korban karena kami letih menyelamatkan nyawa mereka. Mereka tidak mendengar tangisan perih hati kami yang membiarkan buah hati kami sendirian di rumah. Mereka tidak mau tahu bagaimana kondisi kami. Kami dipaksa sempurna, tidak salah satupun, selalu bersikap manis pada mereka, dan kami melakukannya dengan ikhlas karena kami mencintai kehidupan yang sudah digariskan pada kami.
If you ask yourself why doctors charge so much for consults. It's because we don't get paid vacation, we don't get paid sick days, we don't get bonuses for outstanding performances nor for Christmas. We don't have insurance plans nor do we qualify for unemployment. We sacrifice our family on special days so that we can bring treatment to others. Illness or personal affairs are not excuses for a misdiagnosis or mismanagement. Next time you ask, remember that doctors are doctors because of the love of life, but that love doesn't pay debts,,,
 

Rabu, 23 November 2011

I'm pregnant

 
Yes, I am pregnant.. Dan saya mau share sama kalian semua di luaran sana about pregnancy and so on,, No, no, I wont give a lecture,, Sekedar share ajah, karena toh ini adalah kali pertama saya hamil. Dan yang saya pelajari dahulu pas jaman kuliah beda banget kalo dirasain sendiri..

Kehamilan adalah anugrah..
Pertanyaan pertama, kapan kita hamil?
Tanda-tanda kehamilan tuh banyak, yang paling gampang adalah terlambatnya jadwal menstruasi anda. Maka ada baiknya buat yang mau menikah melihat siklus menstruasinya, menurut teori sih kita mesti melihat jadwal siklus selama 6 bulan ke belakang,, Kalo terlambat, cobalah test kehamilan yang tersedia di apotik terdekat. Apa lagi tandanya? mual, muntah, sering buang air kecil, suhu basal yang selalu tinggi, lemah, kadang terdapat 'bercak'yang sering dianggap calon mommy sebagai tanda menstruasi padahal itu adalah tanda implantasi, payudara yang semakin membesar, sensitif terhadap bau-bauan dan buat saya yang terutama adalah selera makan yang sangat tinggi,, haahhahaha,, bayangin ajah, tiap 2-3 jam saya selalu merasa perut saya perih dan belum diisi apapun,, makaaannn terus,, dan tidak jarang saya terbangun malam hari karena lapar (just like now),, *sambil mengunyah*


Pertanyaan kedua,, kapan kita kontrol?
Sebaiknya setelah kita mengetahui kita hamil, kita memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan. Pemeriksaan awal berupa screening prenatal (pengambilan darah untuk memeriksa kadar darah, urine lengkap, TORCH) dan untuk dokter kandungan biasanya melakukan USG dalam menentukan usia kehamilan,, sebenernya kita bisa menghitung sendiri, ada rumusnya,, berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT),, hari (+7) bulan (-3) tahun (+1) misalnya saja saya,, haid terakhir saya 14-09-2011 (3 hari sebelum saya menikah, hehehe) maka perkiraan kelahiran bayi saya tercinta adalah tanggal 21, bulan 6 tahun 2012,, sebenarnya sih +/- 2 minggu, kalo menurut USG perkiraan sih 29-06-2012,, kita lihat saja nanti,, Ah, kembali ke pertanyaan semula.. kapan kita kontrol? Dari awal kehamilan sampai trimester kedua (0-28 minggu) 1x/bulan, 28-36 minggu 2 minggu sekali, >36 minggu periksanya tiap minggu. Laboratorium dilakukan setiap trimester dan apabila terdapat indikasi tertentu.. Trimester ketiga dilakukan USG screening,, CTG juga biasa dilakukan,,



Pertanyaan ketiga,, sex during pregnancy..
Hehehehe, buat yang satu ini sebenarnya ga ada larangan kecuali apabila ada riwayat persalinan prematur, adanya perdarahan, penyakit menular seksual, plasenta previa (plasentanya dekat dengan leher rahim, gejalanya umumnya perdarahan pada trimester ketiga). Sebenarnya kadang dengan melakukan hubungan seksual terkadang wanita merasakan orgasme (atau multiple), hal ini mungkin disebabkan adanya lubrikasi yang cukup. Namun yang harus diperhatikan adalah posisi. Untuk yang satu ini saya tidak dapat menjabarkannya karena suami saya berada nun jauh disana jadi saya tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk hal ini. Hehehehhe..


Dan pesan-pesan saya sebelum saya tidur kembali ke peraduan saya (persiapan karena saya harus jaga malam hari ini, daan sampai jam 3 pagi saya bahkan belum tidur):
1. Makanlah yang bergizi
2. Hiduplah sehat fisik dan mental, tenangkan pikiran, jangan stress,, saya saja yang menjalani kehamilan tanpa didampingi suami dapat tertawa bahagia, hanya satu kendalanya,, selalu laparrr,, hehehe
3. Pantaulah gerak si baby, bila ada kelainan segera periksakan jangan ditunda.
4. Senam hamil, perawatan payudara
5. Jangan minum obat sembarangan, merokok atau dekat dengan perokok (melirik suami saya) tapi kalo "merokok" yang satu itu boleh laahhh hahaha, jangan minum minuman beralkohol, jangan kontak dengan anjing, kucing (hiks, dadah pepeewww)
6. Dengarkan musik klasik
7. Banyak berdoa

Terakhir, selamat buat para calon ibu, buat yang belum berhasil jangan patah semangat, hajaarrr teruuusss,, buat yang belum menikah,, Dont try it at home, darling,, Sekian, saya mau tidur lagi yaaa,,,

Selasa, 22 November 2011

Fat Baby is Cute?? Think Twice!!!

Hari ini saya meliat foto salah seorang anak temen saya,, kesan saya cuma satu, gendud bangeth.. dari komen2 orang2 banyak yg bilang lucu,, koreksi,, semuanya bilang lucu. Mamahnyapun (temen saya) merasa sangat bangga bisa membuat bayinya tumbuh sedemikian besar. Tapi menurut saya, itu SALAH BESAR,, saya malah kasian sama anak itu. Masih sekecil itu tapi besarnya keterlaluan. Dan ga lucu jg jadinya. Sebenernya apa alasan saya berkata seperti itu? Simple ajah,, Dari tubuh besarnya itu, tanpa kita disadari ternyata sedang diintai penyakit, seperti misalnya diabetes. Kadar gula yang berlebihan (karena intake yang berlebihan itu) akan membuat sel penghasil insulin merasa "jenuh" sehingga hasil akhirnya adalah penyakit diabetes, dan kalo sudah terserang diabetes maka yang muncul adalah komplikasi, seperti ke otak, ginjal, mata, saraf perifer, jantung. Survey membuktikan bahwa anak jaman sekarang yang memiliki pola makan yang tidak baik (mungkin akibat orag tuanya) ternyata meningkatkan angka insidensi terjadinya diabetes. Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik yang mengeluarkan energi (hanya bermain PS atau di depan TV atau gadget lainnya). Apalagi dogma yang dianut para ibu2, ga gendud ga lucu. Padahal itu (sekali lagi saya tekankan) SALAH BESAR. Tapi ga sepenuhnya juga salah si ibu, terkadang orang tua dan mertua juga berperan serta dalam pembentukan giant baby gini. Ga sedikit mertua/ortu yang menyalahkan sang mommy karena si baby tidak segendut anak yang lain,, kata-kata seperti, "kamu ga ngasih makan, ya? Kok ga segendut si anu? Dulu kamu ajah ga segitu. Atau mungkin,,, Kamu sih mentingin karir, anak ga diurus.". Kata-kata hujatan itu memang terkadang malah memicu ibu-ibu untuk membuat anaknya gendut. Dan paradigma yang salah terjadi di masyarakat, anak gendut dipuji-puji.


Seandainya sel-sel itu boleh bercerita, maka sebenarnya yang terjadi dalam sel itu adalah proses yang berkepanjangan, yang kalo boleh saya persingkat adalah terjadi aterosklerosis, yang sebenarnya sudah dimulai dari usia sedini itu. Dan badan besar itu justru memicu semakin cepat dan semakin berkembangnya proses tersebut. Hasil akhirnya adalah penyumbatan pembuluh darah, apabila terjadi di jantung yang terjadi adalah penyakit jantung koroner, namun apabila terjadi di otak maka yang terjadi adalah stroke. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saat ini penyakit-penyakit itu terjadi pada usia yang relatif lebih muda. Jadi, sekarang semua ada di tangan para ibu-ibu sekalian. Semoga kita bisa memilah mana yang baik, lagipula mana yang lebih penting bagi seorang ibu,, pujian dari sekitar karena anaknya bulat dan sehat atau berfikir panjang demi kesehatan sang anak? Ibu bijak pasti tahu harus memilih yang mana... Salam sehat semua,,,

when trouble knock at you,,,


If you have trouble,, and it seems like you can get through it,, just remember one thing my friend,, somehow u'll get through it and smile,, so, right now,, no matter how hard your life is, no matter how much tears, no matter how big your problem is,, just smile,, coz finally you are the winner,, it just a matter of time,, just believe,, give your best effort and pray,, with a little faith,, you can make it,, If there is no way, make a new one,, and dont forget,, have a little faith,,, God bless,,,

Sabtu, 19 November 2011

Hey hooo,, I'm skyping!!!

Horay!!! Horay!!! Finally Garuda can go to the final against malayshit!! Go Indonesia!!!! Yes, that's my daddy,, screaming and "jogeting" when Indonesia make a score in soccer game. Meanwhile, I'm desparetely (almost insane) installing skype over and over again,, and my mother is dreaming,,, counting one, two, three until ten and,,, snoring!!!! Fiuhh,,, what a life,,,



Why do I have to write it all for you? Is it so damn important? Yes, it is.. I'm trying to install skype, and thanks to I*2,, I failed  to install it because of their limited connection *clap my hands*.. But, dont call me Icoeth if I cant find a way,, I choose lighter installer *blushing and shame* and taadddaaa,,, finally,, after hours of complaining and judging,,, I installed skype!! I'm really happy now.. I feel so complete,, Dududada,,, I can see my hubby smiling at me,, hear his voice,, And he can see his beautiful, calm,elegant, charming wife too,,:p not like yahoo messenger.. I cant make a video call with my hubby,, it written that my husband's configuration doesn't appear to support video calls.. Pleaseeeee,,, for god's sake,,

Actually,,, over a year ago, I have installed skype from other device and email,, but at that moment I didn't think it's really important,, But now, after my hubby live abroad,, skype is the answer for our communication (did I get royalty coz saying that?;p). I can see advantages that offered by skype,, free video calling (hmm, now he can see that I'm FAT),, cheaper call phones and mobile,, free skype calls,,, group video calling and a bunch of features that can make your life easier,,, may be for all of u it's too late or old fashion or "basi",, but better late than never, dont u think so? Hehehe,, Thank you for the creator of skype.. Love u so much,, muah,, muah,,, Happy skyping everyone,,,

Jangan lupakan aku


 Aku terbangun dari lelap dan lelahku. Aku bingung. Pernahkah kau merasa tersesat dan tak tahu dimana kau berada? Aku merasakan hal itu saat ini. Dingin. Aku mengenali tempat ini. Begitu dingin. Namun aku seperti kehilangan akal, aku tak tahu sekarang tanggal berapa dan apa yang sedang terjadi. Aku keluar rumah. Ada yang salah. Tidak ada seorangpun yang kukenal. Aku mencoba bertanya, namun mereka semua seakan asap, hilang dan tak berjejak. Life is full of fake people. Itu yang aku rasakan.

Kenapa aku berada di tempat ini? Kenapa aku sendirian? Kemana suamiku? Kemana keluargaku? Teman-temanku? Aku berjalan. Kaki ini terasa ringan. I'm not dead, pikirku dalam hati. I'm not crazy either.. Tidak.. Aku diam, aku ingat sesuatu, aku telah menikah, memiliki keluarga. Tapi aku tak tahu apakah itu hanya ilusi belaka. Seperti orang gila, aku berlari ke arah dermaga. Aku mengenali mereka!! Aku berlari, disana ada teman-temanku. Aku bertanya, dimana suamiku? Kata mereka, aku tidak memiliki suami. Dengan lantang aku berkata, TIDAK!! Dia ada, aku sudah menikah dengannya. Tapi aku hanya ingat sedikit.. Mengapa ini semua bagaikan efek samping alprazolam? Aku mencoba untuk fokus, mengingat dimana suami dan keluargaku berada. Aku menangis. Tiba-tiba ada kapal berlabuh. Silau.. Terlalu silau..

Kapal itu hanya berisi beberapa orang, aku mencari dan aku menemukan seorang pria. Sosok itu sangat kukenal.. Pria kurus itu, wajah itu. "Sayang..", panggilku. Dia melirik padaku dan tersenyum. Aku tahu, itu dia, aku mengenali senyumnya, dialah suamiku.. Tapi apa yang dia lakukan? Dia hanya tersenyum dan kembali pergi. Tidakkah dia mengenaliku? Tidakkah dia tahu aku istrinya? Aku berteriak memanggilnya, aku menangis, aku mencoba melompat ke kapal itu tapi tangan-tangan orang ini menahanku. Katanya, dia bukan suamiku. Tidak, aku tahu siapa dia! Aku memang hanya ingat sedikit, tapi aku tahu siapa dia!! Teriakku berulang-ulang,, Aku mencoba melawan mereka, tangan mereka semakin kuat, dan perlahan kapal itu pergi. "Jangan pergi!! Jangan pergi!!Aku disini!! Aku ikut!! Sayaaannnggg!!!!!". Tapi aku kalah tenaga. Kapal itu beranjak..

"Tidak!!!"... Aku menangis.. Terhentak,, tersentak.. Aku kembali bangun dari tidurku. Ternyata aku hanya bermimpi. Air mata ini mengalir. Aku ketakutan, hatiku perih, aku menangis lagi... Aku hanya bermimpi. Itu sudah berakhir. Itu hanya mimpi. Mimpi yang cukup untuk membuatku shock. Aku menyayanginya, aku merindukannya,, semoga dia disana baik2 saja dan jika kami bertemu kembali nanti, dia akan mengenaliku, tersenyum dan memelukku. Sedih rasanya. Namun syukurlah itu hanya bunga tidur saja. Aku sangat menyayangimu, suamiku... Walau terlambat, aku ingin ucapkan happy 2 months, darling.. Aku baik-baik saja disini.. God Bless.....

Jumat, 11 November 2011

11-11-11


Tanggal yang bagus,,, Semua orang berburu untuk melahirkan atau menikah hari ini,,, Tanyakan pada dokter kandungan, berapa jumlah anak yg mereka lahirkan,,, Tapi, hari ini,, separuh jiwaku pergi,, Seorang suami, teman, abang, adik, mantan pacarku tersayang ini pergi. Tak akan ada lagi pelukan hangatnya, senyumannya yang khas (sudut mulutnya naik), tawanya yang lucu, mulutnya yang selalu turun, tatapannya yang tajam, ciumannya yang sering kali menggigit dan pria yang selalu membuatku puasss,,, Pria "good in hands" ini selalu menunjukkan berbagai macam sisi,, multi talented person,, pria yang selalu membuatku merasa seperti baru pertama kali bertemu sehingga membuat diriku jatuh cinta berulang kali. Kini, dia pergi. Meraih mimpinya di negri kangguru untuk waktu yang tidak sebentar, empat tahun lamanya untuk 3 huruf di belakang.


Sepinya hatiku, kosongnya jiwaku, namun aku akan bertahan. Menyimpan sebuah senyum untuknya, menjaga buah cinta kami dalam rahimku,,, Apakah aku kesepian? Aku tahu dia merasakan yang sama.. Aku tahu dirinya sedang merasa asing dan harus beradaptasi. Khawatirkah aku? Takutkah aku? Cemburukah aku? IYA. Tuhan, aku takut.. Tuhan, aku gemetar.. Aku tidak dapat menjelaskan hati ini dan bila semua itu kupendam, semua itu tidak akan baik untuk calon anak kami. Dan saat di bandara, aku tahu.. Ini bukanlah sebuah perpisahan, karena hati kami selalu bersatu. Tuhan, berkati kami,, Jagai kami dalam cinta kasihMu. Aku tidak dapat melakukan apapun, yang dapat aku lakukan adalah mendoakannya. Karena aku tidak dapat berbuat apapun bila aku khawatir.. Namun dengan doa, aku tahu Dia akan menjagai suamiku,,, untukku..

Jadi, tenanglah sayang,, kusediakan sebuah senyuman untukmu.. Kau selalu menunggu semyumku, kan cintha?? Aku ingin mengatakan, betapa bersyukurnya aku memilikimu sebagai suami dan ayah bagi anak2 kita kelak.. Kini, jarak boleh memisahkan kita namun Tuhan yang telah mengikat kita dalam kasihNya. Dan tidak ada yang mampu memisahkan kita,,, I love you, hunny,,,,

Senin, 24 Oktober 2011

Secercah sinar terpancar dari matamu

Menjadi residen neurology siap untuk travel keliling bagian lain, mulai dari patologi anatomi, farmakologi, jiwa, penyakit dalam, kardiologi, anak, bedah syaraf, radiologi, rehabilitasi medik dan juga bagian mata (mungkin bisa disebut residen travelling yang menghabiskan berbulan-bulan di bagian lain untuk mencuri ilmu yang berhubungan dengan neurology (ya ealah, seluruh tubuh kan diatur sama saraf), Nah, ini adalah sepenggal kisahku di bagian "jendela otak" --> kata prof lumbantobing (sang penulis buku pemeriksaan neurologi)

Suatu siang yang sangat mengantuk di sebuah ruangan yang bertuliskan NO (neuroophtalmologi, red). Udaranya sejuk dengan angin yang semilir diiringi alunan bunyi gemericik air yang berasal dari penyaringan air, datanglah seorang remaja yang dituntun oleh seorang ibu setengah baya. Kenapa aku tertarik dengan gadis ini? Pertama, karena penampakannya sudah menunjukkan muka tumor (entah kenapa terkadang kami, para penjelajah saraf ini sering kali mengamati warna muka orang dan terkadang melihat saja sudah mencurigai penyakit tertentu, misalnya saja dari baunya, kami terkadang berkata "ini bau stroke perdarahan", cara jalan ataupun roman muka tumor seperti pada pasien ini, namun tidak ada penjelasan ilmiah untuk hal ini). Alasan kedua mengapa aku tertarik dengan gadis ini adalah karena mukanya mirip ponakanku, malu-malu, selalu menunduk. Sekilas mata memandang, pastilah keluhan utama yang membawa pasien ini menginjakkan kaki di poli ini adalah pandangan kabur. Setelah bertanya sedikit, aku menyusup ke ruangan pemeriksaan. Seperti biasa, para teman baruku dari bagian mata dengan sigap mengambil status dan pemeriksaan dimulai. Mulai dari pemeriksaan dengan slit lamp (sambil melakukan anamnesa), dilanjutkan dengan pemeriksaan buta warna dengan ischiara test, kemudian pemeriksaan gerak bola mata dan dilanjutkan dengan menggunakan opthalmoskop... Tampaknya ini adalah prosedural yang sudah menjadi suatu ritual. Ternyata wanita muda ini mengalami kebutaan sudah lama, dia sengaja tidak datang karena takut biaya, dan ternyata pasien ini merupakan pasien dengan kecurigaan tumor. Pasien ini kemudian dianjurkan untuk memeriksa pemeriksaan lainnya, yaitu MRI kepala dan hasilnya memang tumor segede gaban yang entah sedari kapan bertengger di kepalanya. Sedih, anak semuda dan selucu itu harus menjalani operasi. Maka dianjurkan untuk mengunjungi bedah syaraf. Perlahan dia bertanya, apakah penglihatannya akan kembali seperti semula? Sebuah pertanyaan dengan jawaban yang akan mengecewakan, tapi itulah kenyataannya.


Sebenernya ga semua yang berakhir di meja operasi itu akan berhasil atau setidaknya dapat bertahan hidup, banyak faktor yang mempengaruhi, seperti lokasinya sulit atau tidak, jenis tumornya, skill operator, kondisi pasien maupun komplikasi operasi. Namun, jangan tanyakan berapa banyak pasien kami rujuk untuk dioperasi berakhir dengan ucapan atau karangan bunga dari pasien bertuliskan terima kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan karena sang pasien sudah meninggal,,, Dan bagi seorang neurolog, hal yang penting diinformasikan pada keluarga pasien yang akan menjalani operasi adalah kenyataan bahwa apakah pasien akan hidup dan mati. Jikalau hidup, apakah akan memiliki gejala sisa atau terjadi komplikasi operasi atau bahkan bisa berhasil. Setelah itu, semua keputusan berada di tangan pasien. Namun bagi masyarakat Indonesia, keputusan yang tertinggi terletak pada keluarga, suami, ayah atau orang yang dituakan. Satu contoh cerita yang biasa kami hadapi adalah ketika kami meminta tanda tangan untuk dilakukan pengambilan cairan otak. Pasien berkata, dok tunggu suami saya, sang suami berkata, setelah datang sang suami dikatakan tunggu kakak sang istri dan terakhir sang kakak berkata, "saya akan tanya bapak saya",,, hadeuhhhhhh,,, kamana wae atuh??? Bener2 ga jelas dan bikin emosi, bukan hanya buat kami tapi juga buat para perawat UGD yang sudah berteriak-teriak "dok, pasien neuro kok ga masuk-masuk sih?? Penuh nihhh" dengan muka dan mulut yang tampak sungguh amat panjannngggg...

Yah, begitulah sepenggal cerita tentang stase gw kali ini. Terus terang, gw sebenernya suka  di bagian ini, hanya entah kenapa gw ga sempet ajah belajar, hahahhaha... Ya sudahlah, sampai jumpaaaaaa,,,,,,,,

Rabu, 19 Oktober 2011

love,, love,, love,,,

It's trully a blessing for me,,, have love like this,,,,

Love is not proud
Love does not boast
Love after all,,,matters the most

Love does not run
Love does not hide
Love does not keep locked inside

Love is the river that flows through
Love never fails you

Love will sustain
Love will provide
Love will not cease at the end of time

Love will protect
Love always hopes
Love still believes when you don’t

Love is the arms that are holding you
Yesss,,,,
Love never fails you

When my heart won’t make a sound
When I can’t turn back around
When the sky is falling down
Nothing is greater than this

Love is right here
Love is alive
Love is the way
The truth,,,, The life,,,,

Selasa, 18 Oktober 2011

God works in every details of your life

Baru menyadari bahwa semua yang aku inginkan dikabulkannya,,, Setiap detailnya,,, Salah satu contohnya adalah suami,, Dulu pengennya yg kurus, bisa main berbagai macam alat musik, lucu dan lugu,, someone who can make me laugh,, After waiting so long, finally I found him. Satu lagi yang ga disangka2, setiap detail rumah gw sekarang bener2 ada di benak gw, gw pengen rumah dengan kontur bertingkat seperti rumah2 di daerah lembah dengan parkir 2 mobil yang aksesnya lgs ke rumah, dapur dan ruang beres2 terpisah dari ruang utama serta satu lagi yang baru gw sadari pas barusan gw ngejemur pakaian, yaitu gw pengen punya loteng yang bisa liat langit dengan bebas, and I have it,, sebuah space yang cukup buat gw nangkring disana dan dengan bebas ngeliat langit... God, thank you,,, Thank you lord buat semua yang kau berikan, untuk setiap rahmatMu, ajar kami untuk selalu dekat denganMu..

Satu hal, ternyata sampai saat inipun Tuhan masih bekerja. Hitung berkatNya dan bukan berapa banyak masalah yang kau hadapi. Karena kasihNya besar, melebihi semua masalah yang menimpamu. Jadi, berjalanlah bersamaNya senantiasa dan rasakan kasih karuniaNya yang melampaui apa yang pernah kau pikirkan,, God bless everyone...

Minggu, 16 Oktober 2011

,,,sasasih,,,

Tepat sebulan yang lalu,,
Kami berdiri bersama,, bersumpah untuk setia selamanya,,
Kami berdua, terikat dalam sebuah perjanjian kudus di hadapanNya,,
Susahmu, susahku,, senangmu, senangku,,
Tangismu adalah panggilan bagi usapanku,,
Rindumu adalah sinyal untuk pelukku,,
Kini, mari tetap bergandeng tangan,,


Sasasih (sebulan), dua bulan, dan bulan2 lainnya.. Aku tetap disana,, terukir jelas di dasar lubuk hatimu,, Tak perlu kau mencari,, tutup matamu dan lihatlah aku,,
Aku bersyukur memilikimu sebagai pendamping hidupku,,
Bersandarlah di bahuku ketika susah melanda,, ketika penat menyiksa dada,, ketika tiada tempat untuk meletakkan takut dan ragumu,, Aku disini,, menemani,, mencintai,, menunggu,, walau jarak memisahkan kita,, hanya untukmu,, selamanya,,,

Kiranya Tuhan memberkati biduk rumah tangga kita,,,
Happy 1 month, my love,, my sunshine,,


Rabu, 12 Oktober 2011

Asam manisnya istri

Become wife,, susah booo.. Mungkin karena gw masih baru kali yah menyandang yang namanya jadi istri. Kesusahan itu ditambah dengan status gw yang bukan hanya sebagai istri ajah, tapi juga seorang residen yang notabene masih rempong sama namanya jaga, belajar, tugas2 gt. Contohnya aja kemaren, gw pulang dari jaga (notabene cuma bobo 2,5 jam) dan gw pulang masih harus bere2, nyuci baju, masak plus nyetrika. Kalo dipikir2, gw punya kekuatan apa sampe bisa jadi kaya gt. Mungkin ini yang namanya the power of love (hahahaha). Dulu jangankan gw mau yang namanya masak, beres2 rumah. Cuma buka gerbang pager ajah gw cuman klakson doang, taro baju seenaknya, makan tinggal ambil bahkan disuapin. Tapi sekarang beda, semuanya gw lakuin sendiri. Sengaja memang ga pake pembantu, karena gw ga percaya pembantu jaman sekarang, biaya yang jelas nambah ditambah pula suami ga suka (sujud syukur buat yang satu inih)..

Dalam kecapekan gw sekolah, jaga dan tugas-tugas lain, ditambah lagi gw sendirian di rumah, semua itu bikin gw menjadi orang yang beda, lebih menghargai apa yg gw punya, jadi lebih perhitungan dan yang pasti semua itu memang sudah saatnya. Dulu gw sempet berfikir, gimana caranya gw mau jadi istri dalam keadaan gw sekolah spesialis kaya gini. Ngurus diri sendiri ajah gw udah repot, mana musti ngurus suami. Tapi Tuhan emang punya rencana yang aneh, gw dipertemukan sama orang yang ga ribut soal jarak diantara kami, ga marah dengan keterbatasan gw dalam memasak, ga protes dengan kesibukan gw di rumah sakit sampe ga bisa ketemu padahal kami adalah pasangan yang baru. Jarak dan waktu, entah kapan kami bisa bertemu, semoga kami bisa mengatasinya.

Jadi beginilah kira2 hari2 gw, pagi gw masak atau makan makanan yang masih ada, abis itu beres2 dan baru ke rumah sakit sampe sore. Abis itu gw masak, nyetrika atau nyuci, ngepel, dan baru deh baca2 (kalo masih kuat, hahaha). Belum lagi rumahnya lumayan bikin encok badan kalo ngepel. Tapi gapapa, rumahnya hommy bgt.. Dan semoga gw tetep semangat sampe tua nanti.

Jadi buat yang diluaran sana, buat yang manja,, masih ada harapan, hahaha. Dan buat yang masih melajang dan masih menikmati kesendirian,, gw bisa bilang kalo semua itu pilihan. Dulu gw juga males nikah, terlalu banyak pertimbangan tapi nikah itu tidak semenyeramkan itu. Pasti ada masalah dan gw sudah melewatinya bahkan ketika kami belum menikah, terlalu berliku,, Dan kami pun tak tahu apa yang akan terjadi nanti, tapi percayalah,, He will lead,, Jadi ga perlu takut jadi terkekang (walo emang jadi ada batasan sih) tapi inti keseluruhannya, nikah itu enak, hahahaha....

Minggu, 02 Oktober 2011

home,,,



I need a space..
I need a place,,
I need something new for my new family,, far away from the third parties *if I can say so*
Try to build something,,
Together with you,,
It's the time 2 lift the anchor and start our journey,, journey that can lead us to our final destination..
Hold my hands,, we'll walk together,,
Now and forever,,
And this is where it begins,,
This place,,
Our starting point,,
Thanks Jesus,,,

Finally I can have a place I can called "home"

Jumat, 30 September 2011

Tuhan,,,, pargogo di au

 
Setiap rumah tangga memiliki permasalahannya sendiri. Saat ini mungkin inilah yang gw rasain karena sekarang gw udah berstatus sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga. Mungkin sebelumnya gw adalah seorang anak yang sangat dimanja dengan segala fasilitas "anak bungsu" yang bahkan hingga menjelang hari pernikahannya masih disuapi sebelum berangkat. Kesulitan kami adalah jarak, sang suami berada di Jakarta mencari nafkah sedangkan sang istri sedang sibuk mengurus sekolah spesialisnya. Waktu juga menjadi permasalahan yang tidak boleh dianggap remeh, karena sang istri masih dijejali dengan jadwal jaga yang sering kali menyita waktu. Sedih rasanya mendengar suami sebelum tidur berkata lirih, "kapan yah kalo aku pulang ada istri di rumah udah nungguin? Udah capek kejar-kejaran dengan waktu.". Dan gw hanya bisa tersenyum. Senyuman yang menyelimuti kepedihan dan kesepian yang sama. Sama seperti saat inni.. Sang suami sebenarnya sedang ada di Bandung namun dia masih bekerja, bahkan untuk bertemu saja kami sudah sulit. Sedih, padahal gw udah nahan lapar demi bisa makan malam bersama. Tapi tampaknya memang tidak bisa, dan janganlah dipaksakan.

Kesulitan bukan hanya itu saja. Sang suami berniat untuk melanjutkan sekolahnya di negeri asing sana. Dilema kembali menyambut. Sang istri kebingungan, dalam hatinya ingin menemani sang suami, namun sekolahnya membuatnya sedikit terbatas. Sayang apabila dilepaskan, sudah setengah jalan. Bagaimana sebuah hubungan suami istri yang bahkan baru dalam hitungan hari sudah berjalan berjauhan? Apabila dalam beberapa hari itupun, pertemuan kami hanya bisa dihitung jari karena cuti hanya 3 hari setelah menikah dan sang istri sudah jaga malam kembali. Bagaimana dan kapan kami akan memiliki buah hati hasil cinta dan kasih sayang kami? Apalagi gw adalah orang yang sangat cemburuan. Ada yang aneh dikit ajah langsung manyun dan kesel ga keruan. Apalagi berjauhan kaya gitu. Dan sebagai dokter, gw juga tau bahwa kebutuhan seksual itu penting, maka mulailah pemikiran-pemikiran aneh akan menyusup. Hmm... Pertimbangan yang berat. Memang itu sudah jalannya.

Masalah tempat tinggal juga menjadi masalah. Sang istri sudah terbiasa hidup dengan bantuan orang lain dan bisa dikatakan tergantung. Sekarang sang istri harus bisa untuk mandiri, apalagi nanti ketika ditinggal sang suami. Untunglah kami sudah memiliki sebuah tempat tinggal yang dekat dengan rumah sakit dan cukup nyaman. Itupun baru tersedia dalam detik2 terakhir masa lajang kami. Masalah lain, bukan merupakan rahasia apabila sekolah membutuhkan biaya yang tinggi, belum lagi sang suami juga ingin melanjutkan sekolah di luar.Belum lagi masalah isi rumah, keluarga besar dan hal-hal lainnya yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Jadi, jika semua itu kami pikirkan dengan akal dan pikiran kami sendiri, sudah barang tentu kami akan stres bahkan mungkin depresi. Satu perkataan suami gw yang selalu gw pegang.. Kita ga mungkin bisa pikirin itu semua, hanya Tuhan. Ya, hanya Tuhan saja.. Makanya ga bosen-bosen gw puter lagunya sari simorangkir. Karena lagu itulah yang menemani mulai dari rencana pernikahan kami. Apapun yang terjadi, Tuhan.. Biarlah Engkau yang menjaganya. Biarlah Engkau yang menjadi kepala dalam rumah tangga kami. Amiiiinnnn....

Rabu, 28 September 2011

Ho do Tuhan

Saat dalam kegelapan, saat semua menjadi tidak jelas, lagu ini menemaniku. Sebenernya pengen nyanyi ini pas di nikahan gw, tapi ga sempet... Semoga lagu ini bisa nguatin semua yah, buat yang ga ngerti bahasa batak ya tanya ajah, hehhee.. Ini adalah terjemahan kasar sesuai kemampuan berbahasa batak gw, kiranya lagu ini menjadi berkat buat kalian juga yah... Sedikit cerita.. Pertama kali denger di mobil suami gw, makasih ya sayang udah memasukkan ini dalam kepala,, (selain memainkan musik "keras" kesukaanmu itu).

DANG ALANI HAGOGOONKI
(bukan karena kekuatanku)
BOI AHU MARDALAN DI NGOLU'KON
(aku dapat berjalan di dalam kehidupan)
AUT UNANG HO NA DILAMBUNGKI
(jika bukan Kau di sebelahku)
TUNG SO BOI AHU SONGON ON
(aku tidak akan mampu seperti ini)
HO DO HAGOGOON MANUNGKOLI AHU
(Engkaulah kekuatan yang menopangku)


HUBERENG BOHIM LAOS MARTANGIANG AHU
(kupandang wajahMu lalu ku berdoa)
MANGIDO PANGURUPION DI AHU
(meminta pertolongan dariMu untukku)
SAI TIOP TANGANKU SAI TOGU MA AHU
(peganglah tanganku, tetap pegang aku)
AI HO DO TUHAN PARGOGO DI AHU
(hanya Engkaulah Tuhan, kekuatanku)

Selasa, 27 September 2011

our amazing wedding

Akhir dari sebuah perjalanan yang akan menjadi sebuah langkah awal dari sebuah jalan yang baru.. Pertama kali aku melihatnya, sebuah malam yang dingin, sesudah aku pulang jaga. Sebuah perkenalan yang tidak sengaja dan begitu polos. Aku melihatnya berdiri di depan gerbang itu, menungguku membukakan pintu rumahku. Sebuah kaleng biskuit durian menjadi saksi percakapan pertama kami. Sebuah kesengajaan yang tidak akan pernah terfikir menjadi akhir dari penantianku selama ini. Itulah pertama kali aku bertemu dengannya..

Siapa bilang jalan kami mudah? Siapa bilang jalan kami tampak baik-baik saja? Bahkan sampai saat inipun aku masih berfikir keras mengapa kami dapat bertahan hingga sejauh ini. Berbagai prasangka, cacian, kecurigaan, masa lalu terbalut dengan begitu rapih dan muncul satu persatu. Setiap hari, hampir setiap malam. Tidak terhitung betapa banyaknya SMS ataupun jam-jam yang berakhir pada pertengkaran demi pertengkaran. Umumnya semua permasalahan kami adalah dari orang lain. Masalah kami adalah orang ketiga, keempat, kelima, keenam, dst dst..

Konflik, gesekan dan semua itu memperuncing permasalahan kami berdua. Berbagai cacian yang menyakitkan dilontarkan. Dan perlu diketahui bahwa semua itu sangat parah. Tidak jarang kami berdua sering memutuskan untuk berhenti dan menyerah atau bahkan kawin lari. Perlahan. Membusuk. Menggerogoti. Tapi kami berdua masih bertahan. Dengan sisa-sisa kekuatan kami. Sekalipun kami harus merangkak dan menampung air mata. Saat itu kami tersadar bahwa semua itu bukanlah karena kekuatan kami. Semua itu bukan karena kebijakan kami. Membela diri, egois, saling memihak,, sebenarnya itu yang Allah bungkus menjadi pengertian, bersabar, merendahkan diri dan memaafkan. 


Ketakutan...
Itulah yang kami rasakan setiap kali ada pertemuan keluarga. Itulah yang menjadi momok menyeramkan. Terlalu banyak liku dan masalah, terlalu banyak permintaan, terlalu banyak kesulitan. Namun Tuhan itu luar biasa, semua itu dibalutnya dengan rapih. Sangat rapih.

Undangan yang selalu bermasalah, baru menghubungi make up rias pengantin, bunga untuk hand bouquet masih ada di perjalanan, mengangkut alat musik karena ternyata tidak disediakan gereja, mengurus ke RT, RW, kelurahan dan catatan sipil, semua itu kami lakukan H-1 pernikahan kami. Itulah perbedaan kami dengan pasangan yang lainnya. Tidak ada yang namanya luluran, perawatan dan semacamnya (bahkan masih jaga), jauh2 dari dipingit (yang ada malah ketemuan), tidak ada kata istirahat bagi sang calon mempelai karena masih gotong-gotong barang. Semua itu kami lakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tuhan memberika bantuan dari mana saja. Ketika kami butuh pemain untuk mengiringi, Tuhan mempertemukan kami di gereja. Ketika kami membutuhkan alat musik (notabene sudah itung jam dari acara), Tuhan membukakan hati salah satu petugas tempat les musik untuk menyediakan alat yang kami butuhkan. Ketika kami bingung mencari tempat berteduh para saudara yang datang, Tuhan menyediakan sebuah wisma yang sangat nyaman. Ketika kami tak tahu tempat untuk tinggal setelah menikah, Tuhan memberikan sebuah rumah. Ketika orang lain membutuhkan waktu satu minggu untuk mendaftarkan ke catatan sipil, kami mengerjakannya dalam hitungan jam, yah,,,, semua itu terjadi di detik2 terakhir kami. Satu yang aku secara pribadi syukuri, bahwa kami melakukan semua itu berdua. Kami berjalan kaki, bergandeng tangan dan menapaki berdua. Kata pingit itu sudah berganti menjadi bergandengan tangan. Dan Tuhan menyertai kami dengan cara yang luar biasa.

Lihatlah senyum mereka, Tuhan sudah mengganti amarah mereka. Lihat tawa mereka, Tuhan sudah mengganti amarah mereka. Dengar ucapan mereka, Tuhan sudah mengganti cacian mereka. Lihat air mata bahagia mereka, Tuhan sudah meredam tajam amarah mereka. Rasakan pelukan mereka, Tuhan sudah mengganti rasa dingin mereka. Terima kasih, Tuhan.. Terima kasih...

Tidak mungkin kami mengucapkan rasa terima kasih kami satu persatu. Biarlah Tuhan yang membalas semua pihak yang telah membantu kami melangsungkan sebuah pernikahan yang kiranya dapat menjadi berkat bagi orang lain... Biarlah semua orang berbahagia karena kami. Maafkan jika dalam perjalan kami, kami berbuat salah dan menyakiti. Mohon maaf apabila kami bertutur dan berperilaku kurang berkenan, mohon maaf untuk para mantan yang masih mengharapkan. Satu pintaku... Doakan kami.

Senin, 08 Agustus 2011

What precious most


Dear Lord,, You call me in a strange way,,
I walked too far,, now You pull me back with these tears,,
Yes, You make my dreams come true, but I have to pay it with litre of tears,,
If I have to walk in a hard way, then I'll go,, Yes, I will follow You,,

You see what eyes cant see, You seek my heart,,
Even whole world is judging me, I know You will always by my side,,
Holding my hands,,
Even in a storm,, I still believe in You,,
Now, I put my life into Your hands,,

Dreams,, Hopes,,

Show us Your way, Lead us,,
Give strengh,,
Coz now I realize,,
What is the most precious,,,

Minggu, 07 Agustus 2011

One more day


In rough days like now,,
One thing I can do,,
Smile,,
Coz happiness is the best revenge,,,

Well, no one gets a free ride,,
And,, we can't see rainbow without rain,,
So, He's working in me, He's working in him,,
Yes, He counts my tears and my pray for years,,

In the difficult, painfull moments,,
Just focus to the happy moments,,
We are just counting down 2 get there,,
To the day when our true journey begin,,
Be patient,,

Sabtu, 30 Juli 2011

Tanpa rasa


pic taken from forum.toribash.com

Hari ini gw bangun pagi,,, ralat.. kepagian,,, Ntah kenapa tiap jam gw bangun hingga jarum pendek di benda bunder menunjukkan angka 3, mata gw ga bisa merem lagi. Hebatnya, gw cuma bengong. Yup, pekerjaan paling ga bermutu. Bengong. Memicu otak sebentar dan kembali bengong. Dan dalam kebengongan itu, kok rasanya sesek yah? Alhasil, dengan suksesnya megap-megap susah napas, gw cari inhaler. Hari ini dingin bgt, dan kebengongan gw ternyata jg memicu sesak nafas. Inhaler itu bagai adiksi. Tik tok,, ga kerasa matahari udah nongol. Gerasak gerusuk di bawah menunjukkan makhluk2 di bawah sana dah pada bangun dan beraktivitas. Gw menarik nafas panjang. Apa alasan gw sekarang? Sekali, dua kali nama gw dipanggil. Sengaja gw ga jawab, biar dikira masih tidur. Gw mikir, apa lagi yg harus gw lakuin? Pura2 pingsan atau pura2 mati sekalian? Hehehe... Gimana juga harus gw hadapin sekarang.

Sekali lagi nama gw dipanggil. Kali ini no more excuses. Dan gw lebih milih berbohong. "Tutup telingamu rapat-rapat, gendut,,", kata gw ke diri sendiri. Gw aja ga yakin apakah ini jawaban yang benar, setidaknya menyelamatkan,,, atau paling tidak cukup berhasil untuk membuat gw kabur ke tempat peraduan dan kembali bengong. Gw tahu pasti akan seperti ini, dan gw udah berusaha buat mencegah kejadian buruk, tapi entah kenapa hal tak diinginkan selalu terjadi di saat terakhir. Dan gw ketiban sialnya. Idup cuma sekali, kata gw dalam hati. Dan kembali bengong.

Tidit..tidit.. Benda untuk komunikasi itu berbunyi. Gemetaran gw. Fiuh,, ternyata dari adik kelas gw. Gw bernafas panjang. Syukurlah, gw kira bakalan ada badai lagi. Jari-jari gw bermain di atas benda itu. Melihat kembali kiriman pesan satu demi satu. Inikah yang kau pinta? Gw terdiam lama, menghela nafas berkali-kali. Ga, gw ga akan buang air mata.. Bukannya apa2, nanti gw bengek lagi dan inhaler ituh dah abis gw hirup buat menyelamatkan idup gw sepanjang malam tadi. Tapi, gw ga sekuat ituh...

Dan inilah saat itu. Keinginannya akan gw turutin. Gw akan bilang sama bonyok gw sekarang kalo semua ga sesuai dengan rencana. Apapun yang akan terjadi, biarlah terjadi. Seperti yg selalu gw bilang.. If it's meant to be, it will be... If it's not,,, (no matter how hard u try), it won't be.. End of Story.. Tiba-tiba jadi inget lagunya coklat yang tanpa rasa,,,

Semua yang telah terjadi biarlah terjadi
Semua yang kan terjadi biarkan menjadi

Aku telah biasa untuk hadapi semua

Aku sudah biasa hadapi segalanya

Kamis, 14 Juli 2011

Joke about dengue


Pt: "Dok, saya sakit apa?"
DR: "Dengue,,"
Pt: "Masa itu lagi? Kan saya udah pernah kena"
DR: "Dengue kan banyak variannya, kemarenan kena yg mana, sekarang kena yg lain"
Pt: "Kok bisa gt sih dok"
DR: "Kamu punya hobby kok digigit nyamuk" @#@$
__________________________________________

Pt: "Yank, aku kena dengue"
Pacar: ...........
Pt: "Yank, aku sakit dengue nih"
Pacar: "Kita putus yah"
Pt: "Gara2 aku penyakitan?"
Pacar: "Habisss..... Kamu lebih seneng digigit nyamuk daripada aku" @#@$
__________________________________________

Pt: "Mah, bakar obat nyamuk! Aku kena dengue!"
Mamah: "Ah, kamu nyalahin nyamuk melulu"
Pt: "Ih, kok mamah bilang gt?"
Mamah: "Kamunya sih kegatelan, masa sama nyamuk aja mau" @#@$
__________________________________________

-Makanya teman2, jangan salahkan nyamuk. Bersihkan semua tempat, tutup air yang menggenang, timbun semua yang ga berguna, jangan ada gantungan yang gentayangan atau kau akan bernasib sama sepertiku. Hihihihi, semangat hidup sehat!!!!-

Selasa, 12 Juli 2011

Si gadis kecil


Hari ini kulihat seorang gadis duduk sendiri di kursi tunggu sebuah poli spesialis salah satu rumah sakit. Dia duduk sendiri dengan muka yang pucat, agak sedikit merona (mungkin karena demam) dan sesekali tampak menahan sakit sambil memegang kepala dan perutnya. Seorang gadis muda yang tampak sangat lelah. Berkali-kali dilihatnya suster yang memanggil pasien sambil berharap itu adalah gilirannya. Dia sudah lelah. Aku tahu itu, terlihat jelas dari wajahnya. Satu jam, dua jam, sudah hampir tiga jam dia menunggu. Sebenarnya dia bisa saja menggunakan identitasnya untuk mendapatkan giliran yang lebih cepat, namun dia memilih untuk mengambil jalan biasa. Dia kasihan dengan orang yang mengantri lebih dulu darinya.

Ternyata, wanita itu lelah karena beberapa hari kurang tidur. Dalam 3 hari ini badannya dipacu untuk tetap bekerja dan hanya beristirahat kurang lebih 8 jam saja. Itupun terbangun-bangun. Badannya memberontak. Setiap makanan yang dimasukkan akan dikeluarkan lagi, badannya demam, pusingnya luar biasa. Bergerakpun dia sudah sangat letih. Tapi dia tetap berusaha pulang menyetir sendiri, walau sedikit sempoyongan. Namun yang membuatnya menjadi terkapar seperti ini bukan hanya disebabkan karena itu. Hatinya sakit, perih. Dia sedang butuh orang untuk menyayanginya, menjaganya. Tapi apa yang dia dapat? Sepulangnya ke rumah tidak ada orang dan diapun tertidur dalam kesakitan, sesekali terbangun namun dia tetap diam karena lemah. Dia tak mungkin membangunkan kekasihnya yang sedang berada jauh. Satu-satunya harapan adalah orangtuaanya. Namun, apa yang terjadi? Hanya sebuah hardikan tegas. Mengeluhpun dia sudah tidak bisa. Dia pergi ke atas, berlutut dan berdoa. Tuhan, jika semua orang menolakku, masih maukah Kau menerima keluh kesahku? Dan dia kembali tidur malam itu.

Keesokan harinya, dia bangun agak siang karena berniat untuk ke dokter. Perlahan dia turun dari kamarnya di atas. Baru saja melihat batang hidungnya, orang tua sang gadis itu sudah memarahinya. Berteriak-teriak. Si gadis terdiam saja. Tanpa basa basi, kedua orangtuanya pergi tanpa melihat bahwa putri kecil mereka ini sedang kesakitan.

Waha para orang tua, pernahkah kau berfikir bahwa sang anak juga manusia? Bukan hanya benda yang kalian beri makan, kalian caci apabila kalian kesal? Ya, memang kalian yang memberi makan, menyekolahkan bahkan menikahkan. Namun, apa kalian pernah mendengar keluhan mereka? Menyeka isak tangis mereka? Kalian menaruh bara api ke atas kepala mereka. Wajarkah bila mereka semua memberontak karena mereka sama sekali tidak menyukai kalian? Kalian saja tidak pernah memberikan suatu contoh kasih sayang. Apa kasih sayang itu? Uang? Menyekolahkan hingga menghabiskan pundi2 kalian? Dan kalian merasa rugi karenanya? Sehingga si anak harus membayar apa yang telah kalian berikan? Ah, jika memang begitu, sebaiknya kalian tidak perlu seorang anak. Belilah aset, tanah atau apapun, dimana suatu saat nanti kalian dapat memperoleh laba darinya.

Jika kalian tanyakan, apakah gadis itu masih menyayangi orang tuanya? Dia akan menjawab IYA. Karena kasih tidak perlu harus dibalas. Maka kini,, biarlah si gadis kecil itu merintih kesakitan, mungkin hingga dia terbujur kaku,, sehingga kalian dapat mengerti seperti apa rasa pedih yang dia rasakan,, Itu adalah harapan si gadis kecil itu.

Minggu, 03 Juli 2011

smile in my tears

Dalam diam, dalam canda, dalam tawa yang dipaksa,,
Mengapa aku berkaca dalam airmata?
Semua ini kusimpan dalam hati,,
Ah, kau tidak tahu yang aku rasakan sebenarnya,,
Untaian kata yang selama ini kujalin dalam cerita sebenarnya tak mampu untuk menggambarkan keadaanku sebenarnya,,
Segala jeritan tak dapat menjelaskan kekangan ini,,
Maka diamlah, mengertilah, jangan balik menyerangku atau banyak bertanya,,
Aku berjalan seperti ini, salah koordinasiku atau pikiranku yang sedang melayang?
Kau pikir hanya dirimu yang pernah berjalan dalam kegelapan?
Tapi itu tak akan pernah keluar dari bibirku,,
Diamlah disana, biarkan aku meraba dalam kegelapan dan keremangan,,
Karena akan kutelan sendiri pahit ini,, Semua ini memang sudah takdirku,,
Segala luka dan perih yang akan kutahan yang tidak akan kuungkapkan padamu
Tidak, kau tak akan tahu,,
Kau tak perlu tahu,,
Kau lebih baik tak tahu,,

This ship has taken away all my dreams,,
In the end,,,
It's alright for me,,

Kamis, 30 Juni 2011

Jangan tanya kenapa


Beberapa orang mempertanyakan hidup ini dan buat gw, percayalah,, Gw sudah mempertanyakan itu berkali2. Dan terkadang memang apa yang kita inginkan tidak selamanya baik buat kita, klise kalo gw bilang Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan bukan kita inginkan. Tapi, hari ini gw kembali ditanya, mengapa jalur yang gw pilih deket banget sama orang mati padahal jujur ajah, gw takut sama kematian, ditinggal dan semacamnya. Dan inilah alasan kenapa gw memilih jalur yang gw pilih sekarang, menjadi seorang neurolog,,

Dulu, enyak gw sukaaa banget sama yang namanya obgyn (a.k.a dokter kandungan), tepatnya enyak ma babe gw. Alasan standar, cepet balik modal. Kalo dipikir2 memang yang tindakan pasti cepet balik modal, tapi ada beberapa alasan vital kenapa gw ga milih bagian ini, 1) karena tangan gw tremor, sementara kandungan pasti berhubungan dengan yang namanya operasi (bedah caesar, kuret, histerektomi etc), 2) Gw ga suka sama yang namanya bau ketuban dan satu lagi dan paling penting, gw ga suka dipanggil malem2 buat operasi, ngelahirin dan semacamnya, belum lagi sekolahnya butuh pengorbanan, salah satunya waktu. Gw ga mau nanti gw ngurusin lahiran anak orang lain tapi anak sendiri gw ga punya waktu buat perhatiin. Cieeehhh, gaya bener ya gw?? Terus, gw ga mau cerai, hehehe,, ga nyambung yah? lagian... Buset dah, kawin aja belon masa langsung cerai, kikikikik...

Pilihan lainnya, kulit. Kalo yang ini enyak gw mau, soalnya dia suka banget ngeliat dokter kulit yang kinclong-kinclong. Tapi, jadi spesialis kulit bukan cuma ngurusin kulit, kan? SpKK itu salah satunya kelamin, ihhh ogah gw sama kutil kelamin dan semacamnya (gw pernah liat tuh penyakit kelamin di papua yang sampai sekarang bikin gw trauma ma gatel2 sendiri dan sejak itu gw bertekad, kaga mau jadi dokter kulit!)

Dokter anak, cita-cita dokter sejuta umat. Entah kenapa banyak bgt yang mau jadi dokter anak, dan alasan paling banyak adalah karena suka anak2. Tapi menurut gw, ga usah jadi dokter anak kalo cuma suka sama anak2 kan? Dokter anak ituh udah bejibun dan udah sama banyaknya kaya kacang goreng, ampir tiap perempatan ada dokter anak. That's my opinion ya..

Dokter bedah, sebenernya sifat gw memang lebih cocok jadi dokter bedah. Dan cita-cita gw yang mulia adalah menjadi dokter bedah urologi wanita.. Pengeeennnn banget. Sangat ingin. Awalnyaaa,,,, Tapi lagi-lagi ada ajah hambatan, tangan gw yang tremor ini ga bisa diajak kompromi. Jadilah aku harus membuang jauh2 mimpi menjadi dokter bedah urologi. Hiks.. Sedih memang, kenyataan pahit tapi hidup harus berjalan.

Dan sekarang, bagian neurologi. Kenapa gw suka? Entahlah, cuma waktu dulu gw pernah rajiiinnn banget ngabisin buku neurologi dalam satu hari dan gw merasa senengg banget. Sampe pas gw koas, gw sempet bilang sama salah satu residennya, "Dok, tunggu saya yah. Saya akan datang kembali" Dan entah mengapa, perkataan hampir 5 tahun yang lalu itu menjadi kenyataan. And here I am. Merajut mimpi menjadi seorang neurolog. Supaya gw bisa agak santai dan bisa mengurus keluarga, supaya gw ga tertekan karena tremor gw, karena angka harapan hidup manusia semakin tinggi dan semakin tua seseorang, masalahnya ke bagian ini, karena gw mengidolakan dosen gw, tapi yang terpenting adalah karena Tuhan menghendaki demikian.

Sekedar share ajah... Jalan yang gw tempuh sebelum masuk neurologi itu sangat berliku dan berat, sejauh apapun kita berusaaha namun tetap hasil akhir ada di tanganNya. Semoga buat kalian di luar sana yang udah ujian, percayalah bahwa dimanapun kalian berada, itu memang sudha jalannya. Mau itu hasilnya nanti diterima atau tidak, semua itu memang yang terbaik untuk kitaa saat ini. Buat yang bakalan keterima, siap2in mental jadi kacung, buat yang ga keterima, tanyakanlah jalan mana yang terbaik. Karena menjadi spesialis ini bukan satu2nya jalan. Ok, pren? Selamat menunggu pengumuman yaaa... GB