Jumat, 09 Desember 2011

Epen kah?



Beberapa waktu terakhir ini, saya maless banget liat jejaring sosial. Semua itu berawal dari uplotan foto temen yang menurut saya agak sedikit "lebay". Berlebihan. Overreact,, sama aja yah?? Memang sih tak bisa dipungkiri bahwa jejaring sosial kadang digunakan sebagai ajang kenarcisan. Segala diuplot, segala status di update. Alkisah gw liat seorang wanita yang dengan rajin menguplot, kebetulan dia baru nikah. Ga masalah sih menunjukkan kebahagiaan pada orang lain. Tapi akan lebih baik lagi kalau yang diuplot itu enak diliat dan bikin yg liat seneng, bukan sepet. Ternyata bukan hanya saya saja yang berpendapat seperti itu, beberapa teman saya jg merasakan derita yang sama ketika melihat fotonya. (maaf, mungkin kameranya yang rusak :p). Belum lagi statusnya yang menurut saya "tidak penting", pas malam pertama "sstt, jangan diganggu", kemudian dilanjutkan "runtuhnya tembok berlin" Helowww, I dont care if you are not a virgin anymore!! Tapi tolong jangan jadiin status dunk kaya gt. Pas lagi jauh dari suami, diuplotlah foto dirinya tidur sama foto suaminya dan status yg begitu rindunya (dlm versi lebay),, gw tersenyum. Cm sejam naik pesawat ajah kok repot, saya saja yang berat di tiket dan visa meratap sendiri.

Belum lagi status temen yang kalau berantem, menjadikan status sebagai ajang untuk mencaci maki, bahkan menghina cewenya dengan menyebut si cewe sebagai ......... Ya Tuhan, God do exist!!! Tega bener mencaci seperti itu, mau perek atau bagaimanapun dia tetap manusia. Ckckckck... Tapi kalo lagi hot, wuidih,, potonya boss,,,, udah mirip bokep,, mualess,,,

Ada lagi, yang hobinya nilik2 kehidupan orang lain,, menjadikan status BBM untuk hal yang ga penting, kayanya ganti status sudah menjadi HOBI. Kenapa? Ada yang anda remove dari list anda karena hal tersebut? I think banyak orang diluar sana yang sependapat dengan saya.

Kalau saya boleh berkesimpulan, saya rasa jejaring sosial seperti FB itu fake, hanya menunjukkan apa yang ingin ditunjukkan, bukan yang sebenarnya. Fake. Kalau saya boleh memilih.. Saya lebih memilih mentweet apa yang saya rasa, dan tidak perlu dikomenin panjang2 juga di twitter. Lebih real, lebih "me". Ga suka? Unfollow ajah. Dan saya menyarankan, tolong kalau mau uplot, yang agak kinclong sedikit, biar saya ga perlu dilasik ;p Istilah daerah timur kalo nemu yang kaya gini pasti ngomong "epen kah" (ga penting deh,, red). Daripada saya tambah lama tambah bt, lebih baik saya undur diri dahulu dari hadapan anda,, pembaca yang setia membaca hingga akhir. Thank you and gut nite!! God Bless,,,,,