Selasa, 31 Januari 2012

miss you



I always knew looking back on the tears would make me laugh.. but i never knew looking back on the laughs would make me cry. i guess i'm just...






and this tears,,,

 


 Totally,,,,,,

 

Rabu, 25 Januari 2012

my biggest fear

Berhubung gw udah selesai mencuci pakaian dan belum memiliki niat untuk menyetrika dua tumpukan pakaian itu, gw memilih untuk membuka laptop dan menulis. Hari ini, entah mengapa suasana poli padat merayap karena dokter yang standby di poli umum hanya dua orang (yg bener2 stay di poli), hal ini terjadi berhubung para dokternya banyak yang masih cuti lantaran imlek kemaren, ada yang maju ilmiah ataupun mengurus visa (berhubung WNA). Alhasil cuapeknyooo,,, Tapi kali ini gw akan membahas tentang ketakutan terbesar gw. Hal ini gw angkat karena salah satu pasien gw kayanya depresi berat karena tau dia stroke, bahkan untuk dilakukan CT Scanpun dia ketakutan luar biasa karena dia pikir bisa mati gara2 dilakukan CT Scan (?!?!). Dan inilah ketakutan terbesar gw:


1. Ditinggal...
Entah mengapa, dari kecil gw paling takut ditinggal (perpisahan). Gw paling ga bisa ketinggalan. Bahkan gw berfikir, lebih baik gw yang meninggalkan dibandingkan dengan gw yang ditinggal. Selalu mimpi buruk gw itu ditinggal. Dari SD mau ke SMP, ke SMA atau kuliah, gw selalu nangis karena akan meninggalkan semuanya. Pernah tuh waktu SD, setiap mau pulang setiap murid harus menjawab soal dahulu. Dimulai dari yang paling depan atau dari hufuf pertama namanya A. Dulu gw selalu teriak2 pengen pulang duluan, namun berhubung karena duduk gw paling belakang dan huruf pertama nama gw adalah T,, gw dapet jatah jawab terakhir.. gw ketakutan ngeliat yang lain pada pulang,, makanya sering gw teriak paling kenceng "SAYA TAU JAWABANNYAAAAAA" (sambil berdiri ke atas kursi dan loncat2), kalo ga dipeduliin, gw tambah heboh loncat dan teriakan gw sangat membahana sampe semuanya pada ngeliatin gw. Karena gurunya BT denger gw teriak terus makanya gw selalu boleh pulang duluan. Tapi nasib kini berkata lain, gw malah dengan suksesnya ditinggal suami gw.. Belum lagi masalah cuti yang bikin gw jadi ketinggalan semesteran sama temen2 gw (makin lama sekolah, makin lama ditinggal, makin stress hehehehe).. Semoga semuanya punya jalan keluar yang terbaik.

2.Dimarahin
Gw paling serem kalo ngeliat laki gw marah2, tapi kadang pas dia marah, gw malah lebih ganas dari dia.. Hehehhe, piss yoo.. Cuma terkadang keras kepala gw melebihi logika. But fyi, sebenernya gw takut banget liat dah marah. Mukanya itu,, galak.. Kalo marah, dia tuh harus didengerin sampe dia puas ngomong dan ngomel. Tapi gw kesel jg karena seringkali dia mikir gw ketiduran pas lagi diajakin ngomong *tepok jidat*

3. Binatang


Bukan,, Gw ga takut sama binatang lucu inih,, Gw tuh takut ngeliat uler dan segala macem binatang melata lainnya, kecoa dan tikus!! IIhhhh,,, amit2 dah ngeliatnya. Jangankan ngeliat aslinya, ngeliat bonekanyapun gw dah ketakutan.. Waktu kecil sering banget dikerjain cowo2 tengil yg iseng bawa mainan dari karet. Otomatis gw teriak, lari2 padahal tau itu hanya mainan atau bonekanya. Tapi pembalasan setara kok,, keesokan harinya gw masukin kepala anak bandel itu ke dalam ember dan gw gebukin.. Rasain!!

4. Karet gelang


Hahahaha, pasti lo kaget yaa.. Iya, gw paling takut kalo karet gelang diregangin kaya mau ngejepret orang gitu.. Pernah kan lo mau jepret orang pake karet gelang? Gw paling ga bisa, kalo ngejepret malah gw yang kena. Tapi kalo orang lain udah dalam posisi mau ngejepret gw, gw bisa teriak2. Satu orang temen sejawat gw paling tau soal kelemahan ini dan dia hobi banget ngambil karet gelang dan pura2 mau jepret gw. Beneraan dah, gw takut banget!! Mungkin karena waktu kecil suka ditakut2in bokap kali yah kalo nakal dijepret jadi gw ogah betah2 sama karet gelang dijepret. Makanya, jangan pernah meregangkan karet gelang itu dalam posisi mau jepret gw karena gw bisa lari tunggang langgang kaya kesetanan...

5. Ngeliat mayat
Hahaha, dokter kok takut liat mayat? Iya, dulu gw paling takut liat mayat dan gw sempet merasa menyesal masuk ke fakultas kedokteran dan bahkan ngambil spesialisasi di daerah yang dekat dengan maut. Gw masih inget, gw ga mau liat mayat nenek gw. Bahkan ngeliat petinya ajah udah bikin lari ketakutan. Dan selama sebulan penuh setelahnya, gw mimpi nenek gw setiap harinya. Dalam mimpi itu, gw tanya,, bukannya nenek dah meninggal yah? Dia bilang, memang iya. Gubrag!! Sungguh, sebulan yang membuat gw trauma dan menyesal memilih fakultas kedokteran. Kini? Sebenarnya sudah terbiasa menegakkan kematian seseorang tapi tetep ajah ada perasaan gmn gt. Apalagi kemaren ga sengaja sempet liat email video tabrakan maut xenia yang bikin mati 9 orang ituh. Sumpeh, gw pengenn banget nelfon laki gw buat nemenin. Tapi kasian karena dia mau presentasi. Nasiibbbb... Tapi kebo memilih buat bobo :p

Nah, itu cerita sebagian ketakutan gw,, what's yours??

Sabtu, 21 Januari 2012

life-love-lust-lost



I always love to see the sky,, Especially in the night,, like this,,
Tonight, the sky is so clear,, There's only few stars as far as my eyes can see,,
And it's quite cold here,, But it never bothers me,,
When I want to be alone, I prefer sit here and look at the sky. Silent..
It's my hiding place,,, Place that I can share my dirty little secret like BFF..

Dear sky,,
It's easy to say I'm fine,, but deep inside I hurt and keep pretending that I'm alright,,
Dear eyes,,
Would you like to turn off and shut down? Maybe hibernate for awhile?
Dear heart,,
I think you can be wiser than have to mess up with my mental health
Dear love,,
What are you doing right now? Oh yeah,, I forgot that you are on vacation right now so probably you dont have time with me,,
Dear life,,
I think I dont want you anymore,,

Jumat, 20 Januari 2012

shit,,,

Do you ever wanna kill someone? Yeah, I really love to do it right now:))

Underpressure, loose faith and lonely.. Actually, I never been like this before,, life much easier when I was a little girl. And it much happier when I travelled to many places alone. No burden, I did all I want to,, And i really miss that moment. Walked in the sand, see the sunrise, travelled from one place to another. I can go anytime, I can stay as long as I want,, I'm free like a bird.. Now, it feels like live in a jail. No place to go.. Connected with all the troubles like a chain.. Cant move on.. And I'm sick of it.. I'm easily get bored,, really hate "static" situation. Nothing changes.. Run like a snail,, over and over again.. Same person, same condition and I want to leave all this shit!!! Really wanna throw away all I have behind and start a brand new story,, have fresh relationship with strangers and TRAVEL,,(for sure),,

*edisi galau*

Rabu, 18 Januari 2012

JAMKESMAS or GAKINDA kok yang disalahin dokter??

Hari ini saya melihat sebuah artikel yang menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia itu bobrok, dokternya hanya mata duitan mau balikin modal karena dulu sekolahnya mahal, dokter terkesan malas menangani pasien miskin, pasien harus bayar uang muka yang mahal, dokter luar negri lebih baik dan lain sebagainya. Hati saya sedih melihat pemikiran orang yang sedemikian buruknya... Sebagai residen di salah satu rumah sakit pemerintah tentu saja saya sangat berhubungan dengan masalah pasien jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) dan gakinda (semacam jaminan kesehatan untuk keluarga miskin).

Pertama, kami selalu menerima pasien dengan sikap yang sama. Karena kami selalu beranggapan bagaimana jika pasien itu adalah keluarga kami sendiri. Dan kami sangat menyadari bahwa pertanggungjawaban kami bukan hanya pada kalian para pasien, atau pada konsulen (guru) kami, namun terlebih kepada Tuhan. Ketika kami jaga, kami selalu memeriksa kapanpun pasien itu datang. Kami berusaha tersenyum seberapa lelahnyapun kami. Namun sering kali kami terhambat dengan keterbatasan jumlah plafon maksimal yang diberikan oleh jaminan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat. Misalnya saja daerah ciamis yang hanya mau memberikan 1 jt untuk penduduknya jika dirawat, selebihnya harus ditanggung sendiri. Atau daerah lain yang hanya 2,5 juta (plafon maksimal untuk pasien neuro, apapun masalahnya). Kami terjebak di tengah, bukan kami (para dokter) yang memberikan batasan, bukan kami yang tidak mau memberikan yang terbaik namun dengan segala keterbatasan tersebut tetap kamilah yang selalu disalahkan. Kami yang dianggap tidak mau menerima pasien atau mata duitan.

Kedua, penyebaran jamkesmas sering kali tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pernah suatu ketika datang seorang bapak yang tampak berkecukupan dirawat. Ketika saya tanyakan ingin dirawat di kelas berapa, ternyata si bapak dengan santainya berkata, ahh,, saya akan memakai jamkesmas saja. Lurahnya saudara saya. Dalam hati, saya sangat marah sekali. Dengan mudahnya dia mendapat akses jamkesmas. Dan hal ini bukan terjadi satu atau dua kali saja. Ada keluarga artis (penyanyi) yang berpakaian cukup mahal tapi memakai fasilitas jamkesmas, belum lagi para pasien yang bahkan handphonenya jauh lebih bagus dari punya saya, ataupun tiba-tiba ada delivery hoka-h*ka b*nto yang datang untuk keluarga pasien jamkesmas atau gakinda. Ckckckck, semudah itukah jamkesmas atau gakinda didapat?


Ketiga, birokrasi untuk mendapatkan surat keterangan miskin itu sangat rumit (jika tidak mengenal man behind it). Beberapa kali saya terbentur dengan pasien yang akhirnya "terpaksa" pulang paksa karena masalah urusan mendapatkan surat miskin itu sangat sulit (ironis sekali dibandingkan dengan cerita saya yang tadi, bukan?). Paling kasihan adalah salah satu pasien saya yang selama perawatan saya biayai obat-obatannya karena benar-benar tidak punya uang dan sedang menunggu persyaratan untuk surat miskin. Pasien itu pasien tetanus, dia akhirnya pulang paksa malam hari tanpa sepengetahuan saya (saya baru tahu keesokan harinya) karena persyaratannya tidak kunjung beres dan beberapa hari kemudian keluarganya datang memberitahukan bapak itu telah meninggal dunia sambil membawa makanan pengganti ucapan terima kasih dan memohon maaf jika ada kesalahan. Kini, siapa yang harus disalahkan?

Keempat, kebijakan yang selalu berubah. Entah mengapa, berbagai macam kebijakan membuat kami sulit bergerak. Misalnya saja, walaupun kami meresepkan untuk satu bulan namun ternyata kadang hanya dapat jatah untuk 5 hari, atau bahkan tidak ada sama sekali. Seringkali pasien kembali dan marah-marah karena menganggap kami tidak meresepkan. Atau pasien yang terpaksa kami resepkan di luar dari formularium yang di jamkesmas atau gakinda sehingga pasien harus membayar sendiri (kami sudah memilikirkan kebutuhan pasien  tersebut dan akhirnya memutuskan memang membutuhkannya dengan konsekuensi harus membayar sendiri). namun yang terjadi, tetap dokter yang disalahkan. Padahal kami hanya ingin menyelamatkan nyawa pasien kami.

Kami, para dokter, juga tidak ingin membiarkan pasien kami terlantar sedemikian rupa. Kami juga manusia yang memiliki hati. Kami berupaya semaksimal mungkin. Kami memiliki kas obat-obatan yang kami pakai pada pasien yang tidak mampu, tidak jarang kami membiayai pasien kami bahkan sedari kami masih koas dulu kami berjualan dan keuntungannya untuk membantu pasien kami. Obat-obatan yang tidak ditanggung, biaya pemeriksaan supaya dapat dilakukan operasi kami bayar, bahkan biaya makan penunggu pasienpun terkadang kami tanggung. Namun, apakah semua pasien tidak mampu harus kami yang menanggungnya? Kami, seringkali adalah imbas dari semua persyaratan yang berlaku dan kami selalu yang disalahkan karena kamilah yang berhubungan langsung dengan para pasien.

Seringkali pemikiran orang karena biaya sekolah kami yang tinggi maka kami mencari keuntungan setelah kami lulus. Miris sekali, karena kenyataan yang ada tidak seindah yang anda lihat. Tanyakan pada para dokter yang bekerja di klinik itu, berapa uang duduk mereka? Beberapa puluh ribu saja, dan berapa yang mereka dapat per pasien? Mungkin hanya bisa untuk membeli gorengan. Tidak percaya atau saya berkesan melebih-lebihkan? Ya, sebenarnya di klinik-klinik..hal itulah yang terjadi.. Atau anda mengatakan biaya rumah sakit sedemikian besarnya, semuanya pasti besar di biaya dokternya.. Dokter hanya mendapat puluhan ribu atau selembar kertas merah untuk visite pasien, belum dikurangi sharing partner dengan rumah sakit. Sisanya untuk biaya apa? Ya untuk biaya perawatan, obat-obatan ataupun laboratorium.. Saya tidak ingin mencari pembenaran untuk masalah ini tapi tolonglah, tilik kami lebih dalam. Mengapa kami menjadi terjepit dan tidak dapat bergerak...

Minggu, 08 Januari 2012

berbeda dalam jas yang sama





Hari ini,, persiapan menuju pembunuhan massal selama seminggu ke depan *kaki udah gemeteran*. Karena menurut penerawangan saya, saya akan maju 2 referat dan 1 kasus dalam jangka waktu dekat... Bukan hanya itu, setelah ini mungkin gw akan dilempar menuju UGD (sebenernya males kalo di UGD karena semua pasien dikerjain sendiri),, tapi yah ternyata nangkring di poli SP juga sama ajah. Kaya hari ini, gw baru bisa makan setelah jam 1 lebih karena entah kenapa hari ini pasien epilepsi banyak sekali yang kontrol... Anak di perut gw udah protes dan berguling-guling (lebay)

Berhubung hari ini adalah hari pertama gw kembali ke lapak poli setelah melanglang buana ke bagian lain, maka ritme tubuhpun berbeda. Biasanya gw memiliki kebiasaan hidup yang lebih "santai" namun setelah masuk ke poli, adrenalin terpacu dan dipaksa untuk membanting tulang.. Sambil menerima pasien, tiba2 lewat teman2 sejawat dari bagian jiwa (yang pada saat gw mulai makan siang yang terlambat), dia malah lenggang kangkung keluar bawa tas. Otomatis gw mengucek2 mata dan ternganga. What? Santai sekali hidupnya?? Dan gw memilih topik untuk membahas gambaran kebiasaan para PPDS tiap bagian (maaf ya, bukan maksud ane menyinggung, tapi cobalah membaca dan siapa yang setuju dengan saya silahkan mengangkat tangannya...

PPDS Dalem: paling khas dari mereka adalah stetoskop yang selalu menggantung di leher, perbedaan mereka yang cukup signifikan dengan bagian kardiologi adalah residen kardiologi hampir dapat dipastikan membawa stetoskop littman (merk, red). Dan entah mengapa wajah mereka tampak kuyu, lemah, letih, lesu, stres dan hampir semua teman saya memiliki perubahan perilaku (mungkin akibat tingkat stres yang tinggi,, angka kematian ajah diitung, makanya setiap pasien tidak sadar selalu dianggap stroke/meningitis ;p --> it's true, babe *tepok jidat*). Angka kematian pasien mereka ga boleh banyak, dan gw berfikir,, jika kondisi tersebut diberlakukan ke residen neuro, saya rasa residen neuro akan kosong karena umumnya pasien kami adalah terminal state alias dah itung mundur. Jadi, kami telah terlatih dengan berbau kematian, tidak kaget menangani pasien tidak sadar dan berteman dengan maut.

PPDS kulit: paling seneng deket2 sama residen kulit, mereka tuh wangi2, bersih, muka kinclong, baju up to date, sepatu hak 12 cm gw rasa, even para prianyapun tampak "cantik". Kalo mereka lewat tuh rasanya angin surga... Ruang perawatan jamkesmas neuro kan sebelahan sama kulit, kalo mereka visite yah,, hmmm,, otomatis pria2 itu langsung, "hadap kanan, grak??" Siapa yang ga mau disuguhin cewe2 mulus dan wanginya mampu mengusir bau stroke perdarahan?? Temen gw pernah nanya ma gw, mereka tuh mandi pake parfum yaks?

PPDS anak: mukanya kaya anak kecil, yang cowonya mayoritas ga jelas jenis kelaminnya,, (no heart feelin yoo,, tapi setelah gw survey pada ngomong begindang, bo0o...). Khas mereka adalah stetoskop yang berwarna-warni dan penuh gambar lucu2. Kalo semester satu bagian ini keliatan banget kacungnya, sepatu teplek (kalo jalan ga boleh kedengeran suara pletak-pletok) dan ujungnya HARUS BULAD seBULAD-BULADnya.. Satu lagi,,, wajib, harus, kudu, must pake ROK dibawah lutut. Ditambah lagi selalu membawa buku kemana-mana. Mukanya ancur kalo kualif, campuran ga tidur, badan bongkok saking hormat sama teteh dan akangnya plus akibat berdiri terus. Sudah menjadi rahasia umum kalo kualif anak ituh ga boleh duduk kalo jaga (nasibmu, nak..).

PPDS URM: tampak santai, selalu membawa status birunya, kalem dan selalu datang menggerombol. Tiba2 mereka datang dan pulangpun kadang kami tak tahu. Entah kenapa, mereka tampak sering berbisik-bisik... Kadang gw bertanya, apa yang mereka obrolin yaks sampe harus bisik2 gitu??

PPDS Bedah: Paling gampang, paling mudah dikenali.. Residen dengan gaya santai, memakai jeans juga ga napa, yang mereka bawa bukanlah buku melainkan rokok, gaya bicara yang slenge'an dan hobi sekali mengganggu wanita (buat yang pria) --> salah, mereka hanya "ramah" ;p. Tiap bagain beda, kaya misalnya residen ortho,, kalo dulu sih badannya gede2, tinggi, putih, ganteng,, sekarang kayanya gizinya kurang makanya jadi agak kerdil, sedikit kurus dan ganteng? hmm, ganteng kan relatif yah, jelek yang mutlak :D... Kalo residen bedah syaraf, liat ajah,, jas mereka tuh panjang, kalo jumat putih2 mpe celana juga putih. Tapi yang gw suka dari bagian bedah tuh anaknya ramah2 ga kaya ...... (yang itu tuh,,;p)

PPDS obgyn: kalo bagian ini, yang gw agak malas berinteraksi sih,, (kecuali ma temen2 gw), soalnya kalo gw konsul yang jawab malahan anak semester satu yang ga ngerti mau ngapain. Cuman nulis follow up doang. Dah beberapa kali gw didatengin anak residen semester satu yang cengo, bengong dateng ke bagian gw lantaran ga ngerti apa yang disuruh kakak kelasnya. Gw: mau apa? X: ini bagian neuro kan teh? Gw: iya. X: mau nanya sama pasien, Gw: namanya? X: bentar teh, saya telfon dulu. Gw:(menghela nafas) X: oh, saya cuma mau liat apa udah dijawab konsulnya teh. Gw: nama pasiennyyaaa? (mulai marah) X: pokoknya yang konsul teh. Gw: cari sendiri yah (yang konsul bukan cuma satu kaleee). Tiba-tiba dateng seorang temennya, ini jawabannya (sambil ngasi kertas), Gw: hehh??? jadi lo ngapain X??? Belum lagi kalo mereka pas konsul cuma ngasi selembar kertas doang (dikira gw dukun ape mpe cm selembar kertas doang dikasinya?)

PPDS neuro: berhubung karena ini bagian gw, makanya gw akan seobjektif mungkin. Residen neuro identik dengan membawa tas. Entah karena ga punya loker atau memang hobi menangkan hati dengan beban di punggung. Para lelakinya juga ga sejati ah menurut gw, pada ga jelas juga... Anaknya umumnya baik-baik (kayanya, minimal penampakan luar deh), mau dizolimi (kalo dimarahin sama bagian lain juga silahkan saja, nerima limpahan pasien dari bagian lain juga sudah biasa, makanya,, baik, kan?) dan selalu membawa palu kemanapun dia pergi. Hobinya adalah mengeker mata orang.. Kalo lampu di UGD tiba2 gelap, maka dapat dipastikan anak neuro sedang "ngintip" mata pasien. Jika ada residen nyuruh pasien tersenyum atau menyengir (sesakit apapun dipaksa untuk tersenyum), pastilah itu residen neuro (periksa nervus VII, red). Atau dengan sadisnya menekan diantara kedua mata pada pasien tidak sadar, itu juga residen neuro. Udah ah, nanti ketauan lagi rahasia anak neuro, wkwkkwkwk...

Maap yee kalo-kalo ada yang tersinggung.. Itu kan hanya dari penerawangan saya,, Ga semuanya gt kok, cuma mayoritas ya begitu (teteup).. Sudah ah, sudah malam.. Sudah waktunya buat gw supper (gayaaa,,, padahal ni anak emang bawaanya laper mulu,,,, Sukses ya buat semua residen2 temenku, tetep jalin hubungan baik dan makasih juga buat semua kerjasama,, yang baik ditingkatkan, yang buruk diperbaiki,, karena kita memang berbeda dalam warna jas yang sama.. God bless....

Sabtu, 07 Januari 2012

It's saturday nite

Uhuy,, selamat malem mingguan para galauers,, ehehhehe,, Berhubung hari ini gw males kemane2 karena tau pasti kalo malem kaya begini pasti tu mall sebelah rumah bikin jalanan padat merayap bak si komo lewat,, alhasil gw berjemur dalam rumah, mungkin juga bergumul dengan para tuna asmara lainnya. Dan entah kenapa gw bersyukur sekarang malem minggu, dimana para pengguna net memilih untuk have fun, hang out atau sekedar cari jodoh sehingga koneksi net lumayan dan gw (jarang2) bisa ngenet dari dalem kamar gw dengan nyaman. Standar nyaman enyak-enyak kaya gw kaga neko2,, cukup jaringan UMTS (bukan EDGE), colokan listrik, susu, makanan dan minyak kayu putih. Entah kenapa, semenjak gw hamilton yang paling ga bisa jauh dari idup gw adalah minyak kayu putih dan kemerdekaan gw adalah ketika gw buang angin, hahaha. Beuh, rasanya kaya bebas merdeka dari penjajah. Dan sekarang dengan AC menyala dan selimut, gw memilih buat menulis blog ini sambil nunggu suami gw yang sekarang sedang memasak di negri jauh sana. Lha, disana setengah satu malem... Iye, dia lagi rempong ngerjain essay, ditambah lagi kalo masak butuh waktu sejam dan repot mampus plus sang bini malah asik ngeblog (kalo gw berenang kesana jg,,pasti dia udah selesai masak #edisimencaripembenaran#).

Nah, berhubung karena hari ini malem sabtu dan kayanya hormonal lagi tinggi2nya (entah karena jakardah sedang ada badai atau karena bandung yg ga berenti ujan mulu), makanya gw mau ngomongin tentang masa lalu. Sekilas perjalanan gw sama mantan pacar gw yang sekarang sedang masak itu. Dari pertama kali gw kenal dia, gw kaga tau sebenernya kapan kami tuh jadian. Kebiasaan pacaran jarak jauh, dia dateng pas weekend dan pas gw lagi ga jamal (jaga malem, red). Tapi pernah tuh pas lagi hot-hotnya, dia bela2in dateng ke bandung abis kerja dan berangkat nyubuh2 ke jakarta (padahal kalo diitung-itung cuman berapa jam ketemu ma gw, jadi terharu biru,,). Dan itu bukan cuma sekali atow dua kali ajah, dia sering kaya gitu. Tapi semenjak absen sidik jari, udah ga gt lagi deh, hehehe.. Dia tuh bukan tipikal yang suka ngomong, tapi dia lebih suka nunjukin secara langsung. Misalnya ajah kalo abis marah, pasti dia langsung bikin nyonya yang satu ini berbunga-bunga dan selalu tiba-tiba nongol. Dia ga suka bawa bunga, dia ga suka hang out atau ngantri ga jelas cuman ke mall doang. Kalaupun jalan-jalan, dia lebih memilih aktivitas di dalam kamar. Mungkin karena dia sering pergi2, jadi lebih milih di rumah. Kadang kalo dia lagi maen drum atau gitar atau keyboard, gw harus nonton dia. Seorang tuti lebih penting dari 1000 penonton,, Ahoyyyy,,, Sekarang dia disana sendirian, menjalani semuanya sendirian. Dan karena dia tau persis istrinya disini adalah orang yang cemburuan, makanya dia ga gt banyak bergaul (daripada diinterogasi to the max, hehehe). Dan inilah keseharian kami, skyping walau hanya ngeliat muka dan sibuk dengan laptop masing2 (bahkan tidak bersuara, hanya melihatnya ajah udah cukup buat gw), ym atau sms. Tapi hari ini, secara menakjubkan dia mengirim fotonya buat gw!!! Fyi, karena dia paling ga suka difoto, maka ini adalah kesempatan langka!! (kalian harus tanyakan pada fotografer wedding kami, betapa sulitnya mendapat senyuman dari suami gw). Hahaha,,, senyummu mengalihkan duniaku,, ahiiwww,,


It's a lonely, blue saturday nite darling,,
Remember, no matter how rough is your way's gonna be,,
It's just a part of your life,,
Just a little bit more,,
Keep the faith,,
You'll pass it through,,

P.S: eh, si objek penderita dalam blog ini malahan pamit bobo setelah lama meninggalkan diriku menunggunya sambil ngeblog,, hadeuh,, bobolah,, mimpi indah yaa,,

-dari seseorang yg hampir pingsan menghirup udara yang berisi H2S yg berasal dari dirinya sendiri, hahaha-

Kamis, 05 Januari 2012

Sesak,, help me lord

Pernahkah kau berada dalam kesesakan, sendirian dan ketakutan? Posisi yang hanya membiarkan kau untuk berjalan sendirian dan tampak salah. Sangat salah. Lelah. Lelah untuk berharap, lelah untuk percaya.. Kobaran api itu sudah hampir padam. Perlu dikipas agar bara itu tetap menyala. Sayangnya, terkadang manusia lebih memilih untuk berhenti. Saya memiliki sebuah cerita yang pernah diceritakan seseorang pada saya...

Sebuah tim rugby ternama dan selalu menang ternyata harus menerima kekalahan dari sebuah tim yang baru dibentuk, sebuah tim yang tidak jelas. Kegusaran itu membuat tim ternama ini menjadi tidak percaya diri. Merasa bodoh, malu, tidak punya muka dan sudah pasti kepercayaan diri hilang. Sang pelatih melihat rongrongan negatif di dalam tim ini. Dalam sebuah latihan, dia bertanya kepada anggota timnya. Berapakah jarak yang dapat kalian tempuh apabila kalian harus merangkak dengan beban seorang manusia dalam punggung kalian? Ada yang berkata beberapa meter saja, bahkan ada yang langsung berkata tidak bisa. Sang pelatih melihat salah seorang dari tim itu, seseorang yang biasa saja dan bertanya, seberapa jauh kau dapat merangkak dengan saya duduk di atas punggungmu? Dia berkata, hanya beberapa meter saja. Sang pelatih menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Syaratnya hanya satu, orang itu hanya boleh mendengarkan suara sang pelatih saja dan menurut. Hanya itu. Dengan ragu, pemain rugby itu mulai bersiap merangkak dengan sang pelatih yang berada di atas punggungnya dan matanya yg tertutup. Berat sekali. Satu langkah,, dua langkah,,

Berulang-ulang pemain rugby itu berkata, saya sudah lelah. Dia mulai berteriak, namun setiap kali dia berkata lelah, sang pelatih terus berkata "maju terus! kamu bisa!". Sang pemain itu mulai berjalan semakin pelan, pelatih itu berkata, "sedikit lagi!". Pemain itu sudah benar-benar lelah, dia berteriak "saya akan berhenti!!" namun sang pelatih berkata "5 langkah lagi!!" Pemain itu berjalan dengan gemetar dan seluruh badannya sudah penuh dengan peluh. Tepat langkah kelima dia terjatuh dan tersungkur. Dia sudah menyelesaikan tugasnya. Apa yang terjadi? Ketika pemain itu membuka matanya, dilihatnya bahwa dia telah berjalan 70 meter, suatu angka yang tidak pernah difikirkan sebelumnya.

Teman, ketika kita ketakutan dan merasa tidak mampu melewati sebuah rintangan, terkadang yang kita butuhkan adalah fokus pada suara-suara positif dalam diri kita dan sekitar kita. Bahkan mungkin apa yang sedang kalian lakukan itu tampak tidak ada gunanya, namun percayalah bahwa segala sesuatu di dalam dunia ini memiliki maksudnya masing-masing. Tuhan menyiapkan setiap intan dalam jerami kehidupanmu. Tetaplah berdoa (1 tes 5:17),, bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa (roma 12:12),, and finally,, "But these things I plan won't happen right away. Slowly, steadily, surely, the time approaches when the vision will be fulfilled. If it seems slow, do not despair, for these things will surely come to pass. Just be patient,, They will not be overdue a single day,," ~Habakkuk 2:3~ Ingatlah, bahwa aku tetap disampingmu, doaku selalu menyertaimu,,


-dari yang mengasihimu, Tuti & JC-

rehab

Kali ini gw akan bercerita tentang perjalanan tiga minggu bersama para dokter yang mengabdikan dirinya bersibuk ria dalam dunia rehabilitasi. Sebenernya sih, kalo gw bilang rehabilitasi, konotasinya pasti narkoba dan semacamnya. Kalo gw bilang tempat fisioterapi, pasti hampir semua orang ngeh. Dan disinilah gw stase selama 3 minggu kemarenan. Entah mengapa orang sering menganggap sebelah mata dengan yang namanya bagian rehab ini, padahal menurut gw bagian ini penting. Seorang dokter saraf (bagian saya, misalnya stroke),, kami hanya mengurusi tentang penyakitnya, otaknya dan kedepannya nanti. Sedangkan ketika dipulangkan dari rumah sakit, para dokter rehab inilah yang memegang peranan penting supaya mereka bisa hidup lebih baik dengan keterbatasan fisik yang terjadi akibat stroke ini. Tidak jarang mereka melakukan home visit dan melihat langsung lingkungan rumah mereka dan mengkondisikan rumah sehingga bagian yang lumpuh itu dapat dilatih semaksimal mungkin. Tujuan mereka mulia, menjadikan hidup yang lebih baik dalam ketidakbaikan kondisi mereka.

Tapi buat gw secara pribadi, gw memerlukan rehab ini buat sinusitis gw. Sayangnya, alatnya ga ada di rumah sakit tempat gw menimba ilmu ini. Gw bayangin, seandainya bagian rehab ga ada, kemana para pasien yang diamputasi itu untuk membuat kaki palsu? Kemana larinya para pasien yang mengeluh nyeri punggung atau lumpuh? Dan kemana larinya saya? Hehehe... Sama seperti manusia terdiri dari kaki, tangan, otak, kulit dan lainnya,, begitu pulalah sebuah penyakit harus ditangani secara holistik dari berbagai disiplin ilmu. Sebuah kerjasama yang baik antar bagian akan berakibat luar biasa bagi seorang pasien. Jadi, janganlah berfikir merasa lebih penting dari bagian lainnya. Karena tidak ada yang lebih tinggi di mata Tuhan. Selamat tinggal rehabilitasi medik, kini waktunya untuk kembali ke pangkuan "rumah" alias lapak poliku. Huh,, back 2 d jungle...

Senin, 02 Januari 2012

Shio naga air

Subuh ini gw iseng ngeliat salah satu status temen gw yang nyebutin bahwa shio tahun ini (2012) adalah tahun naga air. Keisengan gw bertambah karena tahun ini,,, bila Tuhan menghendaki,,, anak tercinta gw lahir. Ternyata, anak gw lahir di shio naga air.. Dan kira-kira inilah gambaran tentang si naga air ini,,




Shio naga itu salah satu dari ke 12 shio thionghoa, dan shio naga merupakan shio paling sakti,, shio terkuat dan paling beruntung dalam astrologi cina,, wujudnya unik: bermuka singa, bersirip ikan, bertanduk rusa dan memiliki cakar elang, sekuat singa di daratan, selincah ikan di lautan, secerdik rusa dan sehebat elang di angkasa.

Orang yang bershio Naga memiliki karakter suka memberi, cerdas, great motivator, pekerja keras dan tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana meraih keinginan mereka. Naga memiliki beberapa sifat alami, karisma yang menarik, jujur, objektif, menjadi pusat perhatian, dan dilahirkan menjadi pemimpin. Biasanya, orang dengan shio naga sangat beruntung dalam hal cinta. Orangnya persuasif, pandai menarik perhatian dan menjadi inspirasi untuk orang banyak. Keberuntungannya yang besar membuat mereka memiliki kesempatan besar untuk meraih kekayaan, meskipun bukan hanya uang yang menjadi motivasi. Namun kekurangannya adalah tidak dapat menerima kekalahan (karena mereka memang memiliki insting sebagai pemimpin, orang yang berkuasa). Dan karena tahun ini adalah naga air, maka air akan menenangkan api naga. Seseorang yang lahir di tahun ini (my son, hehehe) mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain. Selain itu terkenal murah hati, penuh semangat hidup dan perkasa. Walaupun nyentrik, sang naga selalu memiliki pengikut dan fans yang setia. Orangnya super positif dan memiliki kepribadian yang terbuka. Ia tidak akan berpura-pura dengan perasaannya.

Inilah cuplikan gambaran sang naga air. Namanya juga ramalan, yah diambil positifnya saja. Semoga yang baik-baik memang terjadi. Tapi, ini memang unik. Sekedar cerita, dulu gw pernah merasa sirik sama orang yang lahir di tahun naga, kayanya beruntung banget deh, dan gw kepengen punya anak yang lahir di tahun naga. Ehehehe, ternyata gw hamilton sekarang.. Harapan gw.. Semoga anak gw jadi pemimpin yang baik, yang mampu mengayomi, cerdas, murah hati, taat beribadah, sayang sama semua orang dan segala yang baik melingkupi dia. Amiiinnnn. Ya gak, papah loxa? *wink*