Minggu, 27 November 2011

Senja itu berakhir disini

Anak lelaki itu menutup pintu rumahnya hati-hati. Perlahan dia berjalan agar tidak menimbulkan suara. Dia beranjak menuju lantai dua rumah itu. Pelannn sekali dibukanya pintu kamar berwarna pink itu. Lihat, senyum dua bocah kecil yang tertidur pulas itu mampu menghilangkan keletihannya bekerja sepanjang malam ini. Dibereskannya selimut dua bocah cantik itu, dikecupnya pelan. Anak lelaki itu tersenyum. "Maaf kakak tidak dapat pulang cepat menemani kalian", bisiknya pelan. Salah satu bocah itu menggeliat. Anak lelaki itu panik, dia pikir dia membangunnnya. Tapi, sang bocah tertidur pulas. Anak lelaki itu tersenyum kembali. Dilihatnya jam yang sudah menunjukkan angka 12. Ah, masih punya waktu 4 jam untuk istirahat. Dia mengambil selimut dan menggelarnya di lantai. Perlahan dia mulai terlelap.

Tong,,,tong,,,

Terdengar suara tertawa di bawah. Ada dua orang dewasa di sana. Terbahak-bahak. Tampak mereka sangat bahagia. Dan keributan itu muncul. Anak lelaki itu terusik tidurnya dengan suara itu. Dia mencoba untuk menangkap suara yang ada di bawah. Tertawa, saling menggelitik, terdengar suara pintu kamar bawah yang dibuka, suara-suara manja. Anak lelaki itu terduduk dan menghela nafas panjang. Tuhan, begini lagi. Begini lagi. Ditutupnya telinganya dan mencoba untuk tidur namun matanya tak pernah terpejam. Dibukanya sebuah foto usang dari sakunya. Ada wajah seorang wanita cantik disana bersama tiga orang anak dan badan pria yang sudah terpotong foto di bagian kepalanya. Bocah itu mengusap wajah wanita itu, "kami baik2 saja", sambil menahan tangis.




Tong,,tong,,tong,,tong,,

Sang anak lelaki perlahan turun lalu pergi ke dapur. Inilah kesehariannya, memasak makanan pria itu, dua bocah yg disayanginya, untuk dirinya dan... hari ini ada tambahan lagi, untuk pelacur itu. Dia harus segera melakukannya sebelum berangkat meloper koran dan sekolah. Betapa gesitnya tangan-tangan kecil itu, tampak jelas warisan dari wanita cantik yg ada di foto itu. "Masak apa?" tiba-tiba terdengar suara perempuan, suara itu kontan membuat si anak lelaki kaget. Anak lelaki itu tidak menjawab. Perempuan itu, wanita setengah baya yang hanya menggenakan kemeja pria sambil merokok. Dia mencicipi makanan anak lelaki itu. "Lumayan", katanya sambil menghembuskan rokok ke wajah anak lelaki itu. Amarahnya memuncak namun dilihatnya foto usang itu dan dia kembali tersenyum.

Tong,,tong,,tong,,tong,,tong,,,

Anak lelaki itu sudah siap dengan pakaian sekolah dan tasnya. Perlahan dikecupnya kening kedua bocah itu. "Kakak berangkat dulu ya sayang, baik-baik di rumah". Kedua bocah itu terbangun, mereka selalu terbangun namun anak lelaki itu selalu menyuruh untuk tidur kembali. "Ingat, tutup telingamu yaa" kata anak itu pada mereka sambil melakukan gerakan menutup telinga. Sang anak perlahan turun ke bawah. Lihatlah, pria itu sudah menghadang di depan pintu. Bau alkohol yang menyambutnya. "Mana?", kata pria itu singkat. Anak lelaki itu ragu. "Mana hasil kerjamu kemarin? Mau dikasi makan apa dua adikmu itu, hah? Manusia tak berguna! Sama saja dengan ibumu yang mati itu!", teriak sang pria. Anak itu mengepalkan tangannya. Hatinya panas, pipinya memerah. Jangan kau sebut ibuku tidak berguna, bodoh. Katanya dalam hati. "Goblok!", kata pria itu sambil menampar si anak lelaki. Si anak lelaki itu mau marah, namun sekilas dilihatnya dua bocah itu di ujung tangga atas, ketakutan, menangis dan saling berpelukan. Dia mengalah, setiap hari.. Dia mengeluarkan uang dari sakunya. "Hanya segini? Kau kerja apa?", kata pria itu sambil ingin menampar lagi. "Sudahlah", tiba-tiba terdengar suara perempuan itu. Sang pria menurut, mencium si perempuan dan menggandengnya kembali ke kamar. Anak itu lepas kali ini. Anak lelaki itu mengisyaratkan kedua bocah itu untuk kembali ke kamar. Dan anak lelaki itu pergi sambil menggayuh sepedanya kencang-kencang menuju tempat loper. Dua pasang mata bocah itu memandangi punggungnya, berpelukan dan menangis. Langitpun turut bersedih karenanya, lihatlah rintik-rintik hujanpun turut menemani perjalanan anak itu.


Sepulang sekolah, anak lelaki itu bergegas ke tempat makan cepat saji. Beruntung dia bisa bekerja disini, semua karena pemiliknya mengenal dengan baik wanita cantik di foto usang yang dulu biasa dipanggil anak lelaki itu "ibu". Namun kali ini badannya tidak enak. Dipaksanya badan kecilnya untuk bekerja. Ulet, rajin dan ramah, itulah yang membuat pemilik tempat makan ini menyukai anak lelaki itu, dan apabila tersenyum wajahnya sangat persis dengan ibunya, sebuah senyuman yang sempurna. Namun kali ini berbeda, mungkin karena akhir-akhir ini dia bekerja tambahan di tempat lain hingga malam hari buta, hanya istirahat sebentar dan kemudian bekerja lagi. Tidak ada senyuman, yang ada hanya wajah pucat. Sang pemilik tempat makan itu menyuruhnya pulang. Sang anak lelaki itu keberatan, dia harus mengumpulkan uang. Sang pemilik tempat makan itu mengerti keadaannya dan tetap memaksanya pulang dan memberi uang gajinya hari ini, malah ditambah. Sang anak menyerahkan kelebihan uang itu namun sang pemilik tempat makan itu memaksanya untuk menerima. Ragu-ragu dan hampir menangis, dia berulang-ulang mengucapkan terima kasih. Sang anak lelaki itu pergi dengan sepedanya. Diam-diam, selama ini sang pemilik tempat makan itu memang membuntuti si anak lelaki sehingga dia mengetahui persis keadaan sang anak lelaki itu, namun dia tidak berani untuk mengambil anak dan kedua bocah itu pergi karena pria itu kasar sekali.

Anak lelaki itu ragu untuk melangkah ke rumah. Pelan, dia masuk ke garasi, dia menggeser perlahan sekali sebuah meja. Tampak lobang berisi kaleng disana. Dia memasukkan sebagian uang yang didapatnya kesana dan ditutupnya kembali lobang itu dengan meja. Ya, selama ini anak itu selalu menyisihkan sebagian uang yang didapatnya di sana. Dia berjalan ke rumah. "Kenapa kamu pulang jam segini?" hardik pria itu. "Sakit", jawabnya pendek. "Mana uangnya?", tanyanya. Perlahan dikeluarkannya dari sakunya. "Hanya segini?", ditamparnya anak itu. "Tidak berguna! Pembohong! Pura-pura sakit!" teriak sang pria sambil memukuli anak itu bertubi-tubi. Anak itu terlalu letih dan sakit untuk melawan. Dia tersungkur di lantai. "Jangan, jangan, kakak sedang sakit. Jangan pukul, ayah.", si bocah itu berlari merangkul anak lelaki itu. Tapi kemarahan sang pria belum selesai, lihat saja, bukan hanya si anak lelaki itu yang menjadi sasaran bogem dirinya, kini bocah manis itupun terkena pukulannya. Perempuan itu keluar dari kamar, menenangkan si pria dengan mengajaknya pergi, keluar dari rumah. Untunglah sang pria itu menurut. Anak lelaki itu terdiam. Dia berlari ke atas, menenteng koper kecil yang berisi pakaian dua bocah itu dan dirinya. Pria itu boleh mencacinya, pria itu boleh memukulinya namun dia tidak boleh menyakiti dua bocah itu. Itu adalah janjinya pada ibunya. Dua bocah itu menangis di depan kamar. Anak lelaki itu tersenyum dan menggandeng keduanya keluar. Sebelum berangkat, tak lupa dia membawa kaleng yang disimpannya di kolong meja di garasi. Inilah waktunya, kata anak lelaki itu pada dirinya sendiri. Dikeluarkannya sepeda. Lihat, betapa langit tidak terharu melihat ketiga anak itu pergi menjauhi masa lalu yang terkungkung, dengan sepeda kecil itu.

Toootttt,,,,tooottttt,,,tttooooottttttt


Perlahan kereta itu berjalan. Dua bocah kecil tertidur lelah dalam pelukan sang anak lelaki itu. Tekad mereka sudah bulat. Pergi dari gelapnya masa lalu. Uang dari hasil penjualan sepeda dan hasil kerjanya selama ini cukup untuk mengawali sebuah mimpi baru, di tempat yang baru. Langit senja memeluk perjalanan mereka. Dikeluarkannya foto usang itu. Temani perjalanan kami, ibu, kata anak lelaki itu. Pandangannya jauh ke sana. Muka anak lelaki itu tenang sekali. Baru kali ini dia dapat terlelap begitu nyenyak. Langit kali inipun begitu hangat, sehangat tatapan mata dan senyuman wanita itu. Ah, langit sedang tersenyum, wanita dalam foto itupun juga pasti sedang tersenyum, dan para malaikat turut menjaga ketiga bocah yang sedang tertidur dan saling berpelukan. Biarkan mereka tidur malam ini, biarkan mereka menyongsong pagi..





Sabtu, 26 November 2011

confession of a doctor

 
Realita di balik baju putih itu,,  Betapa besarnya harga yang harus kami bayar,,
Dokter,, berapa tahun waktu kami habiskan untuk mendapatkan gelar itu? Berapa malam yang harus kami lewati bersama dengan kotoran manusia, darah dan kami masih harus tersenyum pada mereka? Ah, mereka tidak mau tahu penderitaan kami. Mereka tidak mau tahu mengapa pasangan kami meninggalkan kami karena kami terlalu disibukkan dengan mereka. Mereka tidak tahu arti jaga bagi kami, dimana kami masih setia berjaga sementara perawat sudah berganti shift 3 kali (bahkan tidak jarang kami pulang setelah perawat shift ke 4 dan seterusnya itu berganti). Mereka tidak tahu lelah kami walau ketika kami mengandung namun masih bolak-balik mengurusi mereka serta tidak memejamkan mata sedetikpun. Mereka tidak tahu berapa banyaknya calon bayi kami yang menjadi korban karena kami letih menyelamatkan nyawa mereka. Mereka tidak mendengar tangisan perih hati kami yang membiarkan buah hati kami sendirian di rumah. Mereka tidak mau tahu bagaimana kondisi kami. Kami dipaksa sempurna, tidak salah satupun, selalu bersikap manis pada mereka, dan kami melakukannya dengan ikhlas karena kami mencintai kehidupan yang sudah digariskan pada kami.
If you ask yourself why doctors charge so much for consults. It's because we don't get paid vacation, we don't get paid sick days, we don't get bonuses for outstanding performances nor for Christmas. We don't have insurance plans nor do we qualify for unemployment. We sacrifice our family on special days so that we can bring treatment to others. Illness or personal affairs are not excuses for a misdiagnosis or mismanagement. Next time you ask, remember that doctors are doctors because of the love of life, but that love doesn't pay debts,,,
 

Rabu, 23 November 2011

I'm pregnant

 
Yes, I am pregnant.. Dan saya mau share sama kalian semua di luaran sana about pregnancy and so on,, No, no, I wont give a lecture,, Sekedar share ajah, karena toh ini adalah kali pertama saya hamil. Dan yang saya pelajari dahulu pas jaman kuliah beda banget kalo dirasain sendiri..

Kehamilan adalah anugrah..
Pertanyaan pertama, kapan kita hamil?
Tanda-tanda kehamilan tuh banyak, yang paling gampang adalah terlambatnya jadwal menstruasi anda. Maka ada baiknya buat yang mau menikah melihat siklus menstruasinya, menurut teori sih kita mesti melihat jadwal siklus selama 6 bulan ke belakang,, Kalo terlambat, cobalah test kehamilan yang tersedia di apotik terdekat. Apa lagi tandanya? mual, muntah, sering buang air kecil, suhu basal yang selalu tinggi, lemah, kadang terdapat 'bercak'yang sering dianggap calon mommy sebagai tanda menstruasi padahal itu adalah tanda implantasi, payudara yang semakin membesar, sensitif terhadap bau-bauan dan buat saya yang terutama adalah selera makan yang sangat tinggi,, haahhahaha,, bayangin ajah, tiap 2-3 jam saya selalu merasa perut saya perih dan belum diisi apapun,, makaaannn terus,, dan tidak jarang saya terbangun malam hari karena lapar (just like now),, *sambil mengunyah*


Pertanyaan kedua,, kapan kita kontrol?
Sebaiknya setelah kita mengetahui kita hamil, kita memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan. Pemeriksaan awal berupa screening prenatal (pengambilan darah untuk memeriksa kadar darah, urine lengkap, TORCH) dan untuk dokter kandungan biasanya melakukan USG dalam menentukan usia kehamilan,, sebenernya kita bisa menghitung sendiri, ada rumusnya,, berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT),, hari (+7) bulan (-3) tahun (+1) misalnya saja saya,, haid terakhir saya 14-09-2011 (3 hari sebelum saya menikah, hehehe) maka perkiraan kelahiran bayi saya tercinta adalah tanggal 21, bulan 6 tahun 2012,, sebenarnya sih +/- 2 minggu, kalo menurut USG perkiraan sih 29-06-2012,, kita lihat saja nanti,, Ah, kembali ke pertanyaan semula.. kapan kita kontrol? Dari awal kehamilan sampai trimester kedua (0-28 minggu) 1x/bulan, 28-36 minggu 2 minggu sekali, >36 minggu periksanya tiap minggu. Laboratorium dilakukan setiap trimester dan apabila terdapat indikasi tertentu.. Trimester ketiga dilakukan USG screening,, CTG juga biasa dilakukan,,



Pertanyaan ketiga,, sex during pregnancy..
Hehehehe, buat yang satu ini sebenarnya ga ada larangan kecuali apabila ada riwayat persalinan prematur, adanya perdarahan, penyakit menular seksual, plasenta previa (plasentanya dekat dengan leher rahim, gejalanya umumnya perdarahan pada trimester ketiga). Sebenarnya kadang dengan melakukan hubungan seksual terkadang wanita merasakan orgasme (atau multiple), hal ini mungkin disebabkan adanya lubrikasi yang cukup. Namun yang harus diperhatikan adalah posisi. Untuk yang satu ini saya tidak dapat menjabarkannya karena suami saya berada nun jauh disana jadi saya tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk hal ini. Hehehehhe..


Dan pesan-pesan saya sebelum saya tidur kembali ke peraduan saya (persiapan karena saya harus jaga malam hari ini, daan sampai jam 3 pagi saya bahkan belum tidur):
1. Makanlah yang bergizi
2. Hiduplah sehat fisik dan mental, tenangkan pikiran, jangan stress,, saya saja yang menjalani kehamilan tanpa didampingi suami dapat tertawa bahagia, hanya satu kendalanya,, selalu laparrr,, hehehe
3. Pantaulah gerak si baby, bila ada kelainan segera periksakan jangan ditunda.
4. Senam hamil, perawatan payudara
5. Jangan minum obat sembarangan, merokok atau dekat dengan perokok (melirik suami saya) tapi kalo "merokok" yang satu itu boleh laahhh hahaha, jangan minum minuman beralkohol, jangan kontak dengan anjing, kucing (hiks, dadah pepeewww)
6. Dengarkan musik klasik
7. Banyak berdoa

Terakhir, selamat buat para calon ibu, buat yang belum berhasil jangan patah semangat, hajaarrr teruuusss,, buat yang belum menikah,, Dont try it at home, darling,, Sekian, saya mau tidur lagi yaaa,,,

Selasa, 22 November 2011

Fat Baby is Cute?? Think Twice!!!

Hari ini saya meliat foto salah seorang anak temen saya,, kesan saya cuma satu, gendud bangeth.. dari komen2 orang2 banyak yg bilang lucu,, koreksi,, semuanya bilang lucu. Mamahnyapun (temen saya) merasa sangat bangga bisa membuat bayinya tumbuh sedemikian besar. Tapi menurut saya, itu SALAH BESAR,, saya malah kasian sama anak itu. Masih sekecil itu tapi besarnya keterlaluan. Dan ga lucu jg jadinya. Sebenernya apa alasan saya berkata seperti itu? Simple ajah,, Dari tubuh besarnya itu, tanpa kita disadari ternyata sedang diintai penyakit, seperti misalnya diabetes. Kadar gula yang berlebihan (karena intake yang berlebihan itu) akan membuat sel penghasil insulin merasa "jenuh" sehingga hasil akhirnya adalah penyakit diabetes, dan kalo sudah terserang diabetes maka yang muncul adalah komplikasi, seperti ke otak, ginjal, mata, saraf perifer, jantung. Survey membuktikan bahwa anak jaman sekarang yang memiliki pola makan yang tidak baik (mungkin akibat orag tuanya) ternyata meningkatkan angka insidensi terjadinya diabetes. Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik yang mengeluarkan energi (hanya bermain PS atau di depan TV atau gadget lainnya). Apalagi dogma yang dianut para ibu2, ga gendud ga lucu. Padahal itu (sekali lagi saya tekankan) SALAH BESAR. Tapi ga sepenuhnya juga salah si ibu, terkadang orang tua dan mertua juga berperan serta dalam pembentukan giant baby gini. Ga sedikit mertua/ortu yang menyalahkan sang mommy karena si baby tidak segendut anak yang lain,, kata-kata seperti, "kamu ga ngasih makan, ya? Kok ga segendut si anu? Dulu kamu ajah ga segitu. Atau mungkin,,, Kamu sih mentingin karir, anak ga diurus.". Kata-kata hujatan itu memang terkadang malah memicu ibu-ibu untuk membuat anaknya gendut. Dan paradigma yang salah terjadi di masyarakat, anak gendut dipuji-puji.


Seandainya sel-sel itu boleh bercerita, maka sebenarnya yang terjadi dalam sel itu adalah proses yang berkepanjangan, yang kalo boleh saya persingkat adalah terjadi aterosklerosis, yang sebenarnya sudah dimulai dari usia sedini itu. Dan badan besar itu justru memicu semakin cepat dan semakin berkembangnya proses tersebut. Hasil akhirnya adalah penyumbatan pembuluh darah, apabila terjadi di jantung yang terjadi adalah penyakit jantung koroner, namun apabila terjadi di otak maka yang terjadi adalah stroke. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saat ini penyakit-penyakit itu terjadi pada usia yang relatif lebih muda. Jadi, sekarang semua ada di tangan para ibu-ibu sekalian. Semoga kita bisa memilah mana yang baik, lagipula mana yang lebih penting bagi seorang ibu,, pujian dari sekitar karena anaknya bulat dan sehat atau berfikir panjang demi kesehatan sang anak? Ibu bijak pasti tahu harus memilih yang mana... Salam sehat semua,,,

when trouble knock at you,,,


If you have trouble,, and it seems like you can get through it,, just remember one thing my friend,, somehow u'll get through it and smile,, so, right now,, no matter how hard your life is, no matter how much tears, no matter how big your problem is,, just smile,, coz finally you are the winner,, it just a matter of time,, just believe,, give your best effort and pray,, with a little faith,, you can make it,, If there is no way, make a new one,, and dont forget,, have a little faith,,, God bless,,,

Sabtu, 19 November 2011

Hey hooo,, I'm skyping!!!

Horay!!! Horay!!! Finally Garuda can go to the final against malayshit!! Go Indonesia!!!! Yes, that's my daddy,, screaming and "jogeting" when Indonesia make a score in soccer game. Meanwhile, I'm desparetely (almost insane) installing skype over and over again,, and my mother is dreaming,,, counting one, two, three until ten and,,, snoring!!!! Fiuhh,,, what a life,,,



Why do I have to write it all for you? Is it so damn important? Yes, it is.. I'm trying to install skype, and thanks to I*2,, I failed  to install it because of their limited connection *clap my hands*.. But, dont call me Icoeth if I cant find a way,, I choose lighter installer *blushing and shame* and taadddaaa,,, finally,, after hours of complaining and judging,,, I installed skype!! I'm really happy now.. I feel so complete,, Dududada,,, I can see my hubby smiling at me,, hear his voice,, And he can see his beautiful, calm,elegant, charming wife too,,:p not like yahoo messenger.. I cant make a video call with my hubby,, it written that my husband's configuration doesn't appear to support video calls.. Pleaseeeee,,, for god's sake,,

Actually,,, over a year ago, I have installed skype from other device and email,, but at that moment I didn't think it's really important,, But now, after my hubby live abroad,, skype is the answer for our communication (did I get royalty coz saying that?;p). I can see advantages that offered by skype,, free video calling (hmm, now he can see that I'm FAT),, cheaper call phones and mobile,, free skype calls,,, group video calling and a bunch of features that can make your life easier,,, may be for all of u it's too late or old fashion or "basi",, but better late than never, dont u think so? Hehehe,, Thank you for the creator of skype.. Love u so much,, muah,, muah,,, Happy skyping everyone,,,

Jangan lupakan aku


 Aku terbangun dari lelap dan lelahku. Aku bingung. Pernahkah kau merasa tersesat dan tak tahu dimana kau berada? Aku merasakan hal itu saat ini. Dingin. Aku mengenali tempat ini. Begitu dingin. Namun aku seperti kehilangan akal, aku tak tahu sekarang tanggal berapa dan apa yang sedang terjadi. Aku keluar rumah. Ada yang salah. Tidak ada seorangpun yang kukenal. Aku mencoba bertanya, namun mereka semua seakan asap, hilang dan tak berjejak. Life is full of fake people. Itu yang aku rasakan.

Kenapa aku berada di tempat ini? Kenapa aku sendirian? Kemana suamiku? Kemana keluargaku? Teman-temanku? Aku berjalan. Kaki ini terasa ringan. I'm not dead, pikirku dalam hati. I'm not crazy either.. Tidak.. Aku diam, aku ingat sesuatu, aku telah menikah, memiliki keluarga. Tapi aku tak tahu apakah itu hanya ilusi belaka. Seperti orang gila, aku berlari ke arah dermaga. Aku mengenali mereka!! Aku berlari, disana ada teman-temanku. Aku bertanya, dimana suamiku? Kata mereka, aku tidak memiliki suami. Dengan lantang aku berkata, TIDAK!! Dia ada, aku sudah menikah dengannya. Tapi aku hanya ingat sedikit.. Mengapa ini semua bagaikan efek samping alprazolam? Aku mencoba untuk fokus, mengingat dimana suami dan keluargaku berada. Aku menangis. Tiba-tiba ada kapal berlabuh. Silau.. Terlalu silau..

Kapal itu hanya berisi beberapa orang, aku mencari dan aku menemukan seorang pria. Sosok itu sangat kukenal.. Pria kurus itu, wajah itu. "Sayang..", panggilku. Dia melirik padaku dan tersenyum. Aku tahu, itu dia, aku mengenali senyumnya, dialah suamiku.. Tapi apa yang dia lakukan? Dia hanya tersenyum dan kembali pergi. Tidakkah dia mengenaliku? Tidakkah dia tahu aku istrinya? Aku berteriak memanggilnya, aku menangis, aku mencoba melompat ke kapal itu tapi tangan-tangan orang ini menahanku. Katanya, dia bukan suamiku. Tidak, aku tahu siapa dia! Aku memang hanya ingat sedikit, tapi aku tahu siapa dia!! Teriakku berulang-ulang,, Aku mencoba melawan mereka, tangan mereka semakin kuat, dan perlahan kapal itu pergi. "Jangan pergi!! Jangan pergi!!Aku disini!! Aku ikut!! Sayaaannnggg!!!!!". Tapi aku kalah tenaga. Kapal itu beranjak..

"Tidak!!!"... Aku menangis.. Terhentak,, tersentak.. Aku kembali bangun dari tidurku. Ternyata aku hanya bermimpi. Air mata ini mengalir. Aku ketakutan, hatiku perih, aku menangis lagi... Aku hanya bermimpi. Itu sudah berakhir. Itu hanya mimpi. Mimpi yang cukup untuk membuatku shock. Aku menyayanginya, aku merindukannya,, semoga dia disana baik2 saja dan jika kami bertemu kembali nanti, dia akan mengenaliku, tersenyum dan memelukku. Sedih rasanya. Namun syukurlah itu hanya bunga tidur saja. Aku sangat menyayangimu, suamiku... Walau terlambat, aku ingin ucapkan happy 2 months, darling.. Aku baik-baik saja disini.. God Bless.....

Jumat, 11 November 2011

11-11-11


Tanggal yang bagus,,, Semua orang berburu untuk melahirkan atau menikah hari ini,,, Tanyakan pada dokter kandungan, berapa jumlah anak yg mereka lahirkan,,, Tapi, hari ini,, separuh jiwaku pergi,, Seorang suami, teman, abang, adik, mantan pacarku tersayang ini pergi. Tak akan ada lagi pelukan hangatnya, senyumannya yang khas (sudut mulutnya naik), tawanya yang lucu, mulutnya yang selalu turun, tatapannya yang tajam, ciumannya yang sering kali menggigit dan pria yang selalu membuatku puasss,,, Pria "good in hands" ini selalu menunjukkan berbagai macam sisi,, multi talented person,, pria yang selalu membuatku merasa seperti baru pertama kali bertemu sehingga membuat diriku jatuh cinta berulang kali. Kini, dia pergi. Meraih mimpinya di negri kangguru untuk waktu yang tidak sebentar, empat tahun lamanya untuk 3 huruf di belakang.


Sepinya hatiku, kosongnya jiwaku, namun aku akan bertahan. Menyimpan sebuah senyum untuknya, menjaga buah cinta kami dalam rahimku,,, Apakah aku kesepian? Aku tahu dia merasakan yang sama.. Aku tahu dirinya sedang merasa asing dan harus beradaptasi. Khawatirkah aku? Takutkah aku? Cemburukah aku? IYA. Tuhan, aku takut.. Tuhan, aku gemetar.. Aku tidak dapat menjelaskan hati ini dan bila semua itu kupendam, semua itu tidak akan baik untuk calon anak kami. Dan saat di bandara, aku tahu.. Ini bukanlah sebuah perpisahan, karena hati kami selalu bersatu. Tuhan, berkati kami,, Jagai kami dalam cinta kasihMu. Aku tidak dapat melakukan apapun, yang dapat aku lakukan adalah mendoakannya. Karena aku tidak dapat berbuat apapun bila aku khawatir.. Namun dengan doa, aku tahu Dia akan menjagai suamiku,,, untukku..

Jadi, tenanglah sayang,, kusediakan sebuah senyuman untukmu.. Kau selalu menunggu semyumku, kan cintha?? Aku ingin mengatakan, betapa bersyukurnya aku memilikimu sebagai suami dan ayah bagi anak2 kita kelak.. Kini, jarak boleh memisahkan kita namun Tuhan yang telah mengikat kita dalam kasihNya. Dan tidak ada yang mampu memisahkan kita,,, I love you, hunny,,,,