Kamis, 07 Maret 2013

Unyu ooh unyu

Si unyu...

Hari ini dia bahagia sekali.. Iya, aku tidak bisa menemaninya tidur kemarin malam dan bahkan tidak sempat untuk pulang.. Dia tersenyum manis dan menempel terus.. Ah, kangen ya nak?? Beginilah nasib jadi enyak2 residen. Semestinya ga perlu spt ini karena pada dasarnya gw sudah senior. Hanya mungkin ada orang yang tidak mau mengerti atau tidak mau ambil pusing. Masih ada junior.. Tidak perlu harus mengorbankan anakku.. Biarlah.. Pembalasan bukan hakku..

Aku hanya melihatnya.. Tatapan polosnya.. Senyumnya.. Ah.. Anak ini terkenal ramahnya.. Sungguh, hal pertama yg diingat orang adalah senyumnya. Dia tersenyum pada siapapun. Dia tidak menangis dan tidak peduli bahwa orang itu baru pertama kali dilihatnya. Dia selalu memberikan senyumnya..

Anak ini.. Dia selalu menunggu mamanya.. Jam berapapun aku pulang, dia selalu terbangun.. Jam berapapun aku berangkat, dia selalu terbangun.. Lucu sekali, saat aku berkata," mama pergi yaa" dia hampir selalu menghela nafasnya, berguman heu-euh.. Seakan kesal.. Namun jika aku pulang, matanya berbinar. Anak polos dan tulus ini. Itulah alasanku mengapa aku selalu berusaha untuk pulang. Baik itu jam makan siang, atau saat jaga. Aku hanya ingin menemani anakku. Kesian, dia sudah ditinggal ayahnya dan tidak melihat ayahnya berbulan-bulan bahkan hingga bertahun- tahun mendatang.. Masa aku juga harus meninggalkannya?

Anak ini.. Jika aku sedang sibuk dengan ipad, maka dia hanya melihat.. Memperhatikan.. Dan ketika kusodorkan ipad padanya, dia tampak senanggg sekali.. Ah, anak yg baik. Dia tidak menangis meminta ipad.. Dia hanya diam, memperhatikan dan melakukan hal yang sama seperti aku lakukan.. Anak yang cerdas..

Anak ini.. Terkadang begitu pemalu jika skype dengan papanya.. Namun jika papanya tidak ada, maka dia akan mengelus foto papanya dan bahkan tersenyum senyum sendiri. Pernah suatu ketika aku benar- benar rindu papanya. Aku menangis bersamanya. Dia menepuk nepuk tanganku dan berguman seakan-akan menenangkan diriku.. Dan ia mengelus wajahku.. Ah anakku.. Kau membuatku tambah menangis.. Betapa tegarnya dirimu.. Betapa beratnya kuk yang kau emban.. Namun kau masih bisa untuk menenangkanku..

Anak ini.. Dengan kecerdasannya.. Dia sadar dia belum bisa merangkak, yang dia lakukan adalah berguling untuk meraih sesuatu.. Setiap hari, selalu ada cerita baru.. Selalu ada hal yang membuatku tertawa dengan tingkah polahnya..

Anak ini.. Dia sering tampak bermain sendiri.. Terkadang, saat aku lelah jaga malam, dia tidak pernah menggangguku. Dia hanya bermain sendiri. Seringkali aku berpura pura tidur saat dia terbangun, dia hanya melihat diriku dan asik sendiri sambil berulang-ulang melihat diriku apakah sudah bangun.. Anak manis... Dia tidak menganggu mamanya..

Anak ini.. Setiap malam kubisikkan kata kata yang menguatkan dirinya.. Dan menguatkanku juga.. Mencoba memberinya semangat bahwa kami seperti ini semata-mata untuk dirinya. Aku hanya bisa meminta Tuhan untuk menjaganya.. Dengan pemberitaan penyiksaan anak oleh pengasuh atau apapun itu.. Namun aku selalu menyampaikan padaNya  untuk selalu menjaga bayi kecilku.. Seluruh pengorbanannya semoga membuahkan hasil yang manis.. Kami melakukan semua ini karena kami mencintaimu, anakku.. Percayalah, jauh dalam lubuk hati kami.. Kami juga tidak pernah berniat untuk meninggalkanmu.. Maafkan kami...

Terima kasih untuk pengertianmu...

Kami yang mencintaimu,

Mom n Dad....