Minggu, 10 April 2011

?


Kali ini gw akan membahas salah satu film yang baru gw tonton, sebuah film yang memiliki judul tanda tanya. Pertama kali gw tau ini dari temen gw, awalnya dia bilang nonton "?" yuk, gw pikir film apaan,, ternyata film indo yang mengangkat permasalahan agama di Indonesia. Sebuah realita yang masih ajah dapat perdebatan dan dianggap haram. Buat gw, yang menganggap itu sebagai suatu yang haram hanyalah orang yang buta. Jelas2 film itu adalah pemaparan tentang realita dan dibumbui drama dan tawa, bom dan teman2nya,,, Picik bener yang menganggap itu adalah sebuah ke"haram"an.

Film yang dikepalai Hanung Bramantyo dan mengangkat artis2 seperti Reza rahadian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro dan berbagai nama lain memang memikat dan membuat 100 menit yang dibumbui dengan tawa, drama dan haru inni tidak membosankan. Sebuah film yang berlatar belakang sebuah hunian bernama Pasar Baru dimana terdapat mesjid, gereja serta kelenteng yang berdekatan ini membawa hubungan para penganutnya dalam sebuah untaian kisah yang saling berhubungan.

Alkisah terdapat 3 buah keluarga dengan permasalahannya masing-masing, yang pertama adalah keluarga Soleh, dengan istri yang luar biasa namun suami yang tidak bekerja dan merasa dirinya tidak berguna. Keluarga kedua adalah keluarga seorang keturunan cina yang memiliki restoran yang menjual makanan yang tidak halal namun memiliki anak semata wayang tidak mau bekerja. Keluarga ketiga adalah kisah seorang janda kembang cantik yang harus menanggung beban karena memilih untuk berpindah agama dan memiliki hubungan dengan seorang pemuda yang belum menikah dan berbeda agama. Semua terangkum dan dirancang dengan apik dimana ada proses pembunuhan pastor, seorang muslim yang memerankan menjadi sosok Yesus, hingga proses pengeboman gereja dan jihad seorang tim NU. Ah, seandainya orang dapat memetik indahnya sebuah kata "saling menghormati" dan bukan malah mengkotak-kotakkan. Seandainya semua orang Indonesia mampu untuk membuka kacamata kudanya,,, tentunya mampu melihat film ini bukan sebagai suatu ancaman namun peringatan agar menjalankan arti saling menghormati,, ah, seandainya orang2 itu tidak buta dan tidak hidup terus menerus dalam sebuah tanda tanya,,,,