Jumat, 30 Maret 2012

Lihat sisi lain dibalik demo BBM anda

Baiklah, demo dimana-mana.. BBM naik? Yah, suami saya yg pekerjaannya bersinggungan dgn itu sudah pernah memberitahukan bahwa itu akan terjadi karena pemerintah tidak akan mampu membiayai lagi. Namun, perlukah kita bersikap anarkis? Pernahkah anda melihat dari sisi lain?

Hari itu,,
Ketika anda sibuk dengan teriakan-teriakan maupun gaya  anda yang "menurut anda" demi kepentingan masyarakat,,,
Lihatlah sekitar anda,, buka mata anda,,

Taukah anda...
Ada dokter yang tidak dapat melewati jalanan itu sementara dia dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia,, Mereka hidup dalam realita, terjun langsung benar-benar demi kepentingan orang lain, bukan hanya berteriak-teriak atau membakar dan semacamnya.

Taukah anda..
Ada ayah yang ingin bekerja demi sesuap nasi dan karena anda menghalangi perjalanannnya dia mendapat uang dan ketika dia pulang,, dia harus tertunduk sedih melihat istri dan anaknya yang berharap dapat makanan namun pulang dengan tangan kosong. Tanyakan padanya apa yang paling penting buatnya, dia akan berkata bahwa yang terpenting adalah dia dapat membawa uang untuk memberi makan anak istrinya. Apa dia tahu tentang demo dan semacamnya. Bibir itu dengan jujur berkata, saya tidak peduli.

Taukah anda...
Ada ibu yang ketakutan dan berdoa anaknya baik-baik saja karena demo, namun justru ketakutannya membawa malapetaka, dia terserang stroke. Cacat seumur hidup dan bahkan sekarang dalam kondisi antara hidup dan mati.

Aaahhh.. Itu hanya segelintir kisah yang dapat saya ceritakan dari sisi lain sebuah demo yang anda agungkan itu...

gambar diambil dari forum.detik.com

Pernahkah anda berfikir tentang hal itu? Mungkin pembelaan anda adalah ini semua demi kepentingan bangsa ini. Saya hanya dapat tersenyum. Seperti inikah cerminan mahasiswa yang katanya kaum intelek? Saya rasa seorang intelek akan mencari solusi, bukan menambah sebuah perkara. Carilah sumber energi baru, hematlah dengan yang ada,,, Berfikir dengan logis.. Bukan hanya berteriak ataupun justru malah hanya ikut-ikutan hanya karena dibayar 50.000. Murah sekali harga diri anda... Bahkan partai politikpun berlomba-lomba mencari simpati dari kekeruhan ini. Tidak ada yang benar di mata saya..

Seorang guru saya pernah berkata.. Janganlah melihat sesuatu dari satu sisi kotak saja. Tariklah kotak itu dan anda akan melihat keseluruhan dari kotak itu dan anda dapat melihat lebih baik bagian mana yang harus dibenahi.

Berhentilah bersikap seperti penjagal.. Inikah kaum penerus bangsa kita? Saya kecewa,,,,,