Jumat, 26 Februari 2010

,,,,unspoken,,,


Aku berdiri dalam keremangan malam. Pandanganku kosong. Semuanya samar-samar. Tidak putih, tidak hitam. Mungkin abu2. Setahun lalu, ya setahun lalu. Kucoba untuk mengingatnya. Aku menutup mata karena kau tak kasat mata. Bukan, kau hanya jauh sehingga aku tak mampu melihatmu. Namun saat ini aku hanya ingin Tuhan membutakan aku. Biarkan aku untuk tak mampu melihat. Biarkan aku tak mampu merasakan semua ini.

Aku belum pernah mengenal cinta, kau menunjukkan sebuah kasih sayang. Berlalu, melaju. Dalam irama dan nyanyian syahdu. Hati kecil berbisik, kau adalah cinta pertama yang mengusik kesunyian hatiku. Kau adalah gangguan dalam kesendirianku, membuatku bertanya apakah benar kita diktakdirkan bersama. Keteguhan hatimu membuatku merasa nyaman, aman dan dicintai. Hatiku bergetar. Pikiranku melayang bersamamu. Setahun sudah, bukan waktu yang sebentar untuk tetap bertahan di samping hatiku yang terjal. Namun kau tetap mendakinya. Bagai puncak mahameru, aku memeluk pendakinya. Kau adalah sang pendaki. Kunaungi kau dengan awan kelembutan. Kuhapus peluhmu dalam usapan angin ketika kau berada dalam pendakian. Semangat dan tekadmu yang menyala-nyala meluluhkan kerasnya gunung batuku. Segala perbedaan dan kesusahan yang menghandang tak menyurutkan niatmu. Diam-diam dalam diam aku tersenyum. Harus kuakui kau telah merampas kesendirianku dan menggantinya dengan canda tawamu.

Malam kemarin, seperti yang sudah2, aku mengingatkanmu untuk tidak pulang malam. Malam itu hatiku gelisah. Ada desiran ketakutan disana. Aku tidak mengerti. Aku tidak tahu. Aku tidak ingin tahu. Kudengar berita yang menghentakkan. Sebuah kecelakaan terjadi. Otakku menolak bahwa kau adalah korbannya. Aku memberontak sambil terus berdoa. Aku benci!!!!! Tuhan, minggu depan. Minggu depan kami sudah berjanji untuk menata langkah kami ke depan. Minggu depan aku sudah berjanji untuk menetapkan hatiku dan aku juga sudah berfikir dia adalah orang yang akan menemaniku selamanya. Tapi mengapa sekarang? Memang, manusia selalu bertanya mengapa. Sebuah pertanyaan tanpa jawaban. Harapan tanpa kenyataan. Semua ini bahkan belum dimulai.

Hari ini adalah siksaan buatku. Tidak ada kepastian kau mampu melewatinya. Aku adalah seorang dokter, namun aku sangat sadar bahwa dalam keadaan seperti ini aku dihadapkan pada kelemahan seorang manusia. Alat, teknologi dan kemajuan dunia medis tak mampu memberi kepastian. Seperti perkataan Albert Einstein, tidak ada yang pasti dalam dunia ini. Yang pasti hanyalah ketidakpastian itu sendiri. Dan ketika kepastian itu ada maka yang terjadi adalah waktu yang berhenti. Waktu itu berhenti untuk seorang lelaki disana. Akhirnya, itulah kepastian untuknya.

Saat ini aku berontak. Pikiranku tak mau berdamai dengan hatiku. Goresan luka terlalu dalam. Mempertanyakan dimanakah sesungguhnya Tuhan. Jika Dia baik, mengapa Dia biarkan orang baik pergi begitu cepat? Jika Dia menyayangi umatNya, mengapa Dia membuang semua harapan dan rasa. Bagai cuka dituang dalam luka, perihnya begitu merasuk jiwa. Tanganku kukepal ke atas. Mataku dan badanku letih, jiwaku menggigil. Berjuang melawan kesedihan. Aku ingin pergi juga. Hanya tinggal seminggu. Hanya seminggu lagi kami akan saling berjanji.

Waktu telah mempertontonkan kembali kebiasaan-kebiasaan kecil kita. Satu yang paling kusesali. Setiap 3 hari sekali kau ungkapkan perasaanmu. Aku senagaja tak pernah membalasnya. Kuberjanji minggu depan aku akan mengatakan padanya sambil mengikat janji kita. Namun siapa yang sangka waktu itu tidak akan pernah datang karena DIA sudah memberi kepastian.

Sodara/i, gw paling benci sama yang namanya perpisahan. Buat gw, lebih baik ga usah kenal daripada harus berpisah. Mungkin cerita ini kaya sinetron dimana mereka bertemu dari sebuah permainan game di salah satu jejaring sosial yang berakhir pada jalinan kisah asmara, tapi satu hal yang mau gw bilang, jangan pernah tunda untuk menunjukkan kasih sayang lo sama orang lain. Jangan lupa berserah pada yang diAtas karena kita ga tau kapan masa kita akan berhenti. Saat ini, gw cuma mau bilang sama kalian semua, TUTI WARN a.k.a ICOETH sayang kalian semua. Luph u..

In memoriam of Petros D Santoso, semoga kau tenang disana bro.. Lo dah tau kan perasaan temen gw walau dia belun bilang sama lo. Gw yakin lo orang baik karena temen gw pasti milih orang baik. Tolong bilang sama papi JC buat tenangin temen gw tersayang itu. Gw ga tau gimana cara nyembuhin lukanya, gw jg ga tau mau ngomong apa. Gw terlalu sayang sama dia, pet.. Jagain dia ya pet.. Selamat jalan lilin kecil..