Rabu, 11 April 2012

9 matahari

Aku,,,
Hanyalah seorang wanita dengan segudang mimpi.. Yah, aku bisa bilang bahwa semua itu hanyalah mimpi,, Apa yang kupunya? Sebuah mimpi yang langit boleh catat. Jika dipandang dari sisi orang lain, aku hanyalah orang yang tidak tahu malu, tidak menyadari dirinya ataupun hanya sekedar tukang mimpi. Aku hanya ingin sekolah, aku hanya ingin mengubah nasibku, mengubah nasib keluargaku. Ada yang salah? Ya, yang salah adalah keadaan yang tidak memungkinkan mimpiku terjadi. Kondisi ekonomi yang sulit, keluarga yang tidak mendukung. Ah, jangan salahkan mereka. Untuk hiduppun mereka sudah sulit. Aku saja yang tidak menyadarinya. Namun, kondisi keluarga yang penuh dengan kekerasanpun menjadi salah satu senjata agar aku bisa keluar dari rumah, mencari sebuah "rumah" baru. Namun, hidup memang butuh realita. Maka aku berangkat menuju impianku dengan sebuah penyelamat yang disebut dengan hutang,, sebuah keputusan telah diambil, namun prinsipku,, jika kita tidak meregangkan diri maka kita tidak akan maju. Maka inilah aku.. Berangkat untuk merealisasikan sebuah mimpi, meneruskan sekolahku.

Jelas, sumbangan dana dari orang tua tak mungkin kuharapkan. Ayah sudah tidak bekerja lagi, kadang aku menyesali mengapa ibuku tidak berusaha bekerja,,otakku berfikir keras. Hutang sana hutang sini.. Itulah jalan keluarku. Semuanya kucatat dalam catatan hutangku.. Aku mencari kerja dengan talentaku yaitu menjadi penyiar, menjadi MC, itu hanya untuk kehidupanku sehari-hari namun tidak akan cukup untuk membayar uang sekolahku. Aku menarik nafas. Hanya mimpi ini yang membuatku tetap hidup. Bagaimana mungkin aku membayar utang-utangku. Setiap malam aku ketakutan melihat catatan hutangku. Kadang aku tak sadarkan diri dan melukai diri sendiri. Hidup tidak adil. Hingga pada suatu ketika aku harus berhenti. Aku terjatuh sakit dan hampir dapat dikatakan seperti orang gila, dan kini aku rasa Tuhan sudah cukup melihat bahwa aku sudah terlalu lelah. Ah, sebenarnya Tuhan sudah melihatnya, hanya kali ini bantuanNya benar-benar kurasakan. Bagaikan sebuah roda, keberuntungan itu datang ketika kita sudah berkata "cukup". Walau aku harus cuti beberapa semester namun aku mendapat pelajaran berharga, bertemu orang-orang yang juga belajar dalam "sekolah kehidupan" ini,, (jika aku tidak menganggapnya sebagai kerasnya hidup).. Akhirnya aku lulus.. Namun perjuangan itu pada dasarnya tidak akan berhenti..


Yup, itulah inti dari koleksi buku lama gw, buku 9 matahari karangan adenita yang sudah gw ulang bacanya.. Sebuah buku yang menggugah, mengajarkan bagaimana kita tidak boleh menyerah dengan keadaan kita, sesuatu yang rasanya sudah langka terjadi. Pada dasarnya gw suka karya penulis-penulis indo.. Satu juga yang paling gw suka, 5 cm karya donny dirgantara. Dan gw saat ini membaca ulang buku-buku gw yang bertumpuk karena hobi masa muda gw yang selalu kalap kalo ke toko buku.. Karena menurut gw jauh lebih baik membaca daripada menonton TV yang isinya tidak bermutu, seperti infotainment (sori, gw ga tertarik lo mau kawin cerai, pasang foto bugil atau bahkan ilangin tatto di dada, btw siapa sih "artis2" ini?- maklum, ga pernah niat nonton) ataupun berita berulang-ulang tentang kenaikan BBM maupun semacamnya yang bahkan menurut gw pertaanyaan sang pewawancara sangat "tidak penting" sehingga gw berkesimpulan bahwa mereka (tidak semua) hanya jual tampang dan suara doang. Ah, sudahlah,,, Siapa gw sampe harus menggurui kaya gt? Intinya, dengan buku kita setidaknya bisa belajar dari pengalaman orang lain. Dan gw mau bilang buat orang di luaran sana yang masih pusing dengan hidup,, well,, idup itu pilihan.. lo mau bilang idup itu indah, lo mau bilang menderita, itulah yang sebenernya akan terjadi pada hidup lo. Sama seperti inti dari buku legendaris "the secrets" yang intinya adalah semua berasal pada mind set kita. Ketika kita merasa bahawa kita bisa maka alam semesta akan turut mendukungnya. So, mari kita raih mimpi kita, itu hanya sejauh 5 cm dari pelipis kita, dibantu dengan 9 matahari, berpadu dengan the secret dari alam maupun menjadi bijak seperti ilham ping the frog.. God bless...