Selasa, 03 April 2012

Apa yg pasien butuhkan,,

Berhubung gw masih sakit dan ternyata gips ini masih betah karena tempurung kaki gw yang hobinya loncat belum mau diem, maka otomatis gw masih digolongkan dalam kategori pesakitan. Tapi... Sebell bener sama orang yang kerjanya cuma bilang, "sabar ajah,, itu biasa.." Makanya akhir-akhir ini gw males sama telfon. Tidak lupa terima kasih kepada telkomsel yang memang sulit untuk mengirimkan sms.

Seorang pasien tidak membutuhkan kata-kata yang menjatuhkan mental seperti "saudara saya seperti itu, bahaya banget loh,, ih, sereeemmm" atau malah ekstrim berkata, "ahh,, kamu mah manja!!". Beuh, pengen ngegaplok aje bawaannya. Lo ga tau gmn rasanya hanya bisa duduk atau rebahan di kamar selama berminggu-minggu, geser kaki sulit, semua hal dilakukan di tempat tidur, yang lo liat cuma kamar sepetak lo itu aja dan nyeri. Hidup lo dah kaya di penjara, pantat sakit kelamaan duduk atau gantian punggung yang nyeri karena rebahan mulu, perut buncit, maksimal gerakan cuma bisa geser dikit, miring dikit, angkat badan dikit. Nah, lo masih bisa bilang gw manja? Gw ga perlu kata-kata itu, gw terlebih ga perlu rasa berlebihan lo yang kesannya gw manusia yg ga berguna dan ga berpengharapan sembuh lagi. Sh*t! I dont need it all.. Gw udah berada di batas kesabaran gw buat memaki hidup gw, buat nyesel hidup gw dan gw rasa gw ga perlu kata-kata kaya gt.



Dulu, gw selalu marahin kerabat pasien yang menangis meraung-raung di sebelahnya berkesan dia akan segera mati. Pasien butuh support, dia sudah menderita dengan penyakitnya, jangan ditambahkan bebannya dengan hal yang ga penting kaya gitu. Psikisnya akan membuat dia lebih "sakit" dari kondisinya. The power of mind bener-bener berperan penting. Sekedar cerita, seorang pasien saya yang alergi dengan berbagai macam obat namun dengan pendekatan yang baik dan saya hanya memberikan vitamin ternyata dapat sembuh. Nah, sekarang jika kondisinya kita balik.. Seorang yang sudah "down" dengan kondisinya dan anda tambahkan dengan beban "menjatuhkan" atau "meremehkan" penyakitnya akan memberikan beban mental yang luar biasa. Padahal, kami sudah berusaha untuk menenangkan pasien kami namun karena sikap anda maka semua itu menjadi mentah kembali. Belum lagi jika sang pasien itu psikosomatis dimana segala rasa berlebihan padahal sakitnya hanya sakit biasa saja. Itu akan sangat memperburuk. Pernah seorang pasien saya yang keluhannya sakit kepala, minta dilakukan CT Scan dan segala macam pemeriksaan dan semua hasilnya normal, sudah diterapi obat sakit kepala yang paling paten namun ia merasakan sakit yang "katanya" luar biasa. Yang ia butuhkan adalah konseling kejiwaan. Nah, sikap sang istri malahan membuat dia lebih ketakutan lagi. Setelah saya hanya berbicara empat mata dengan pasien dan menerangkan bahwa semua hasilnya baik-baik saja dan saya memberikan konseling pada istrinya untuk bersikap "biasa" dan jangan terbawa dengan ke"lebay"an suaminya...hasilnya? I dont even have to write prescription anymore..

Oleh karena itu, bersikapnya sewajarnya, tenangkanlah sang pasien, jangan panik atau bersikap menyebalkan. They need your support.. Dan ketenangan batin.. Akhir kata (karena pantat saya sudah sakit duduk terus), semoga lekas sembuh buat kita semua, yang sehat tetap jaga kesehatannya.. Have a nice day,,,,